Begini Cara Medina Kamil Bertahan Hidup di Lautan 24 Jam dan Terdampar di Pulau tanpa Penghuni
Begini Cara Medina Kamil Bertahan Hidup di Lautan 24 Jam dan Terdampar di Pulau tanpa Penghuni
"Kita ber4 mencoba survice 4 hari kedepannya dgn mengais2 makanan di dalam hutan mangrove."

Nasib mujur menaungi keempatnya pada hari ke-lima.
Setelah lima hari terdampar dan bertahan hidup, mereka diselamatkan pertama kali oleh tim pencarian dari Asmat.
Baca: VIDEO - Wakapolres Lampura Yustam Dwi Heno; Selamat HUT Ke-9 Tribun Lampung, Semoga Makin Jaya
Medina juga mengisahkan bagaimana kondisi tubuhnya selama terdampar.
"kondisi kita gosong terbakar panas matahari, badan drop kurus krn kurang asupan makanan (turun 6kg). capek lemas.. tapi kita sangat bahagia krn akhirnya diselamatkan."

Saat datang tim penyelamat yang juga membawakan makanan, Medina mengaku bahagia.
Sayangnya, perut justru menolak segala makanan yang disodorkan dan memilih meminum air putih.
"krn udah 5hari perut kosong jd malah gak bs masuk makanan.."
"buat ngunyah makanannya aja lemes bgt.. jadinya banyak minum air putih aja..."

Sayangnya, di balik kebahagiaan karena akhirnya berhasil bertahan hidup dan diselamatkan, pihak kru masih berduka karena satu rekan kerja mereka, Bagus Dwi Wahyuadi, menghilang.
"dibalik kebahagiaan, kita msh berduka krn sahabat kita "bagus dwi" msh menghilang beserta 3 awak longboatnya di musibah itu.."
Rupanya, mereka terpisah saat terlempar dari perahu.
Baca: VIDEO - Plt Bupati Lampung Utara Sri Widodo: Semoga Tribun Semakin Jaya
"kenangan takkan terlupakan bekerja bersama bagus.. sosok keras yg sgt tekun bekerja dan disiplin. tapi penyayang."
Meski sudah hilang selama 12 tahun, Medina yakin jika Bagus sudah hidup bahagia di sana.
"ntah kenapa sampai saat ini gw masih yakin dia hidup bahagia disana.. dimanapun lo berada gus.. gw slalu berdoa buat lo.."
