Kapal Tenggelam di Danau Toba - Inilah Data Terbaru Jumlah Korban Hilang 145 Orang
Kapal Tenggelam di Danau Toba - Inilah Data Terbaru Jumlah Korban Hilang 145 Orang
36. Selma Sinaga, P, salbe tiga ras kab. Simalungun
37. Atur Sinaga, Pr, salbe tiga ras kab. Simalungun
38. Ranto fajar Siregar, L, simantintolu Kab. Simalungun
39. Yeni, Pr, manik uluan Kab. Simalungun
40. Niko, L, manik uluan Kab. Simalungun
41. Doni, L, manik uluan Kab. Simalungun
42. Febri, Pr, manik uluan Kab. Simalungun
43. Maya, Pr, manik uluan Kab. Simalungun
44. No, L, manik uluan Kab. Simalungun
45. Riski, L, manik uluan
46. Obet Hutahuruk, L, kec. harian
47. Trisman renol Simarmata, L, jln. Puan gunung purba Depok
48. Juliana Suraida, Pr, jln. Puan gunung purba Depok
49. Manan Sitanggang, L, P. Siantar
50. Lusi Nurbayati Sitanggang, P, alamat Siantar
51. Lucky Pratama, L, alamat Siantar
52. Mei a. Siadari, Pr, Siantar
53. Fery Panggabean, L, Siantar.
54....
55...
dst...
Nama selanjutnya lihat daftar korban yang hilang:
Daftar korban selamat:
Daftar korban meninggal:
Data terbaru yang didapat Tribun-Medan.com dari posko Simanindo, jumlah korban hilang mencapai 104 orang.
Jadi data di posko Tigaras Kabupaten Simalungun dan di posko Simanindo Kabupaten Simalungun totalnya 145 orang korban hilang. Jumlah korban selamat masih tetap 18 orang, dan meninggal 1 orang.
Hingga saat ini, di hari kedua, tim pencarian belum ada menemukan korban lain.
Sementara itu, Dirjen Kemenhub Budi Setyadi mengatakan, Jumlah penumpang sementara yang terdaftar di posko mencapai 128 orang.
"Jumlah penumpang sementara yang terdaftar 128 orang, sudah tertolong sampai sekarang 18 selamat, dan 1 meninggal dunia atas nama Tri Suci Wulandari," kata Budi saat ditemui di Posko pengaduan, Selasa (19/6/2018).
Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
"Basarnas akan memimpin pencarian pada 7 hari pertama dan 3 hari tambahan jika diperlukan. Dibantu oleh Polda Sumut, Polair, Sabhara, Brimob dan Tim DVI, Korem, BPBD dan BMKG. Serta Pemda Samosir dan Simalungun, juga akan ikut membantu mengerahkan pencarian korban yang hilang," sambungnya.
Budi menuturkan pencarian efektif dilakukan selama 7 hari pertama dan diharapkan bagi masyarakat yang merasa kehilangan keluarga dan kemungkinan penumpang di KM Sinar Bangun, dimohon untuk segera melapor ke Posko di Samosir dan Tigaras.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa untuk meminimalisir dibentuk 5 tim untuk mempercepat proses evakuasi korban KM Sinar Bangun diantaranya dibentuk Tim pendaftaran korban, yang bertanggungjawab dari Polres Simalungun dan Polres Samosir, termasuk penanganan 19 korban yang sudah ditemukan serta mencari tahu Manifest penumpang yang ada di Kapal KM Sinar Bangun yang belum ditemukan.
Selanjutnya di bentuk Tim pencarian oleh Basarnas yang akan membagi tugas serta dukungan yang lain. Lalu melakukan penelitian penyebab kecelakaan. Sebab ada informasi air masuk ke kapal dan informasi lainnya akibat kemudi patah. Nantinya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan verifikasi, penyebab apakah dari faktor manusia, cuaca atau masalah kendaraan.
Tribun Medan / M Andimaz Kahfi
Selain itu, juga dibentuk Tim Penanganan korban Meninggal Dunia (MD) dan hidup, akan diberikan pada tim DVI Polda Sumut dan intelegen akan melakukan interogasi terhadap korban hidup.
Terakhir tim pemulangan korban, baik meninggal dunia maupun hidup, penanggungjawab di Provinsi Sumut, Kabupaten Samosir dan Simalungun.
Karena begitu korban meninggal dunia ditemukan, maka akan dibawa langsung ke rumah sakit untuk di visum dan identifikasi, serta setelahnya diantarkan kerumah duka.
Budi Setyadi mengucapakan rasa belasungkawa yang sangat mendalam atas musibah tenggelam yang terjadi terhadap KM Sinar Bangun, pada Senin (18/6/2018) sore.
Terkait korban meninggal dunia, Budi mengatakan bahwa akan diberi santunan oleh Jasa Raharja.
Untuk korban meninggal dunia mendapat santunan Rp 50 juta rupiah, serta korban selamat yang alami luka-luka menerima santunan Rp 20 juta rupiah.
"Kita berharap kejadian ini jadi koreksi dan perhatian khusus, masalah regulasi dan pengawasan agar masalah keselamatan dilengkapi dengan sebaik mungkin. Karena sebelum lebaran sebenarnya, pak Menteri sudah campaign dengan memberikan jaket pelampung, kepada awak kapal kayu dan para penumpang," pungkas Budi.(Cr1/cr9/tribun-medan.com)