Masuk Tim Prabowo lalu Didukung Ustaz Abdul Somad Jadi Presiden, TGB Zainul Majdi Kini Dukung Jokowi
Ini bisa dilihat dari dukungan yang diberikan oleh Ustaz Abdul Somad. Siapa yang tak kenal dengan Ustaz Abdul Somad saat ini.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jelang pemilihan presiden 2019, kejutan selalu terjadi.
Baru-baru ini linimassa heboh dengan pemberitaan mengenai Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi atau akrab dipanggil Tuan Guru Bajang.
Di dalam pemberitaan sebuah media online, TGB menyanjung kinerja Presiden Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah sosok pekerja keras.
Bahkan tak cuma sanjungan, TGB menyebut Jokowi layak untuk maju lagi sebagai calon presiden di 2019.
Baca: Pelukan Terakhir Sang Ibu Ketika Bayinya Ditemukan Tewas dalam Kulkas di Rumah Babysitter
Bahkan TGB mengatakan, akan sangat adil jika Jokowi diberikan kesempatan memimpin Indonesia satu periode lagi karena transformasi tidak cukup hanya lima tahun.
Apalagi, TGB menganggap Jokowi memberikan perhatian besar terhadap NTB, padahal di pilpres 2014, Jokowi kalah telak di provinsi tersebut.
Pada saat itu TGB adalah tim pemenangan Prabowo, yang merupakan lawan dari Jokowi.
Ternyata hal itu tidak membuat Jokowi sakit hati. Terbukti ia tetap memperhatikan NTB.
Salah satu bukti, sebut TGB, adalah diresmikannya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Lombok, yang digadang sebagai The Next Nusa Dua.
Baca: Badan POM: Susu Kental Manis Berbahaya dan Tidak Sehat, Sama Sekali Tak Mengandung Susu!
Pernyataan TGB tentu saja mengejutkan banyak pihak terutama anti Jokowi. Selama ini, Jokowi kerap diindentikkan sebagai anti Islam.
Sedangkan, TGB adalah pemimpin yang mempunyai ciri khas keislaman yang kuat. Apalagi TGB merupakan alumni 212.
Aksi Bela Islam 212 disebut-sebut dilakukan oleh pihak oposisi pemerintahan Jokowi. TGB pernah mengikuti aksi Bela Islam itu pada 4 November 2016.
Aksi itu dihadiri jutaan umat Islam yang menuntut Ahok diproses hukum karena telah menghina agama Islam.
Tidak hanya Ahok, sasaran aksi ini adalah Jokowi. Sejak itulah, para pendemo aksi Bela Islam tersebut disebut sebagai alumni 212.
Salah satu yang kaget dengan pernyataan TGB mengenai Jokowi adalah akun Twitter @maspiyuuu.
Akun @maspiyuuu dikenal sebagai akun yang sering menyebarkan berita-berita negatif tentang Jokowi.
"Mengagetkan Umat! TGB Mendukung Jokowi 2 Periode" kicaunya.
Tanggapan Golkar
Partai Golkar gembira atas dukungan yang diberikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk 2019.
Dilansir dari Tribunnews, Golkar menyebut, TGB dapat memenangkan Jokowi di pilpres 2019 yang kalah di NTB pada 2014 lalu.
Menurutnya, TGB akan menentukan peta politik di NTB.
Golkar yakin Jokowi semakin kuat menjelang 2019 karena mendapat dukungan dari TGB.
"Kami semakin optimis Pak Jokowi akan semakin kuat dengan bergabungnya TGB dalam barisan Pak Jokowi. TGB kan figur yang mengakar dan berpengaruh di NTB," ucap Ace.
Dia juga memuji sikap politik TGB yang disebutnya rasional.
Ace menegaskan NTB masih memerlukan campur tangan Jokowi untuk pembangunan di masa mendatang.
"Beliau memikirkan kemaslahatan bangsa dan umat di NTB. Saya kira masih banyak agenda pembangunan di NTB yang memerlukan dukungan pemerintahan Jokowi. Saya kira pilihan mendukung Pak Jokowi merupakan keputusan yang tepat," pungkasnya.
Didukung Ustaz Abdul Somad
Dalam konstelasi peta politik jelang pilpres, TGB padahal masuk dalam beberapa survei.
Meskipun belum mampu menyaingi Jokowi maupun Prabowo, namun TGB menjadi harapan bagi kalangan Islam.
Ini bisa dilihat dari dukungan yang diberikan oleh Ustaz Abdul Somad. Siapa yang tak kenal dengan Ustaz Abdul Somad saat ini.
Ustaz yang namanya melambung dari media sosial YouTube ini memiliki jamaah yang jumlahnya sangat banyak.
Dukungan uztaz Abdul Somad terhadap Tuan Guru Bajang dilontarkan saat acara Kongkow Kekeluargaan, Keorganisasian, dan Kebangsaan, Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia.

Di dalam sambutannya, Ustaz Abdul Somad mengatakan, diundang ke NTB.
"Saya sampaikan ke masyarakat NTB saya tak perlu datang ke NTB karena suara 6 juta itu sudah di tangan," kata Abdul Somad.
"Yang perlu kita datangi itu, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah. Di sana ada 60 juta suara. Jadi kantong-kantong suara ini kita rebut untuk menuju...," kata Abdul Somad yang langsung disambut tepuk tangan peserta.
"Saya berjanji ke Tuan Guru, saya tak datang ke NTB, namun jadwal saya di 2018 sampai hari 'H' mencoblos di 2019, saya akan sampaikan dimana-mana posisi, dimana Tuan Guru yang bisa datang, kita juga mau ke situ," ungkap Somad.
"Misalnya, kebetulan jadwal saya di bulan ini di Ambon, Tuan Guru bisa hadir, maka langsung saja. Syukur-syukur pada hari itu, nomor sudah dapat di tangan. apa harus begini, begini," ungkap Abdul Somad yang langsung disambut tepuk tangan dan luapan kegembiraan para peserta.
"Coba kawan-kawan bayangkan, kita ini pulang, ke tanah air bisa dikelompokkan. Pertama akademisi di kampus. Yang di kampus paling tidak 1 semester menguasai 10 lokal. Itu sudah berapa suara. Kedua kelompok Sofa Marwa. Satu bulan ada tujuh keberangkatan. Itu berapa yang bisa kita masukkan lewat manasik. Ketiga adalah pegawai. Semua Al Quran yang dicetak melalui mereka. Link link ini kita hidupkan lagi," ujar Abdul Somad.
Tuan Guru Bajang pun menanggapi apa yang disampaikan Abdul Somad.
"Apa yang terucap itu adalah suara hati dan harapan. karena itu menyangkut saya dan besar sekali husnudzan dan yang menyampaikan itu terhadap pribadi saya, saya menyampaikan jazakumullahu khairan katsiran setelah beristighfar pada Allah SWT," ujarnya.