Muhammad Taufiqurrahman, Siswa SMAN 4 Bandar Lampung Sabet Juara 3 Pencak Silat Kemenpora Cup

Muhammad Taufiqurrahman, Siswa SMAN 4 Bandar Lampung Sabet Juara 3 Pencak Silat Kemenpora Cup 

Penulis: Ana Puspita Sari | Editor: taryono
tribun lampung/ana puspita sari
Muhammad Taufiqurrahman 

Laporan Reporter Tribun Lampung Ana Puspita Sari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Meraih tempat ketiga pada Indonesian Youth & Sport Pencak Silat Kemenpora Cup sebelumnya tidak disangka oleh Muhammad Taufiqurrahman (16).

Siswa SMAN 4 Bandar Lampung ini mengaku tak menduga akan berhasil menjadi juara pada ajang tersebut, sebab dari dua lomba sebelumnya ia masih harus bersabar sebab selalu dikalahkan lawan.

Taufiq, begitu sapaannya, begitu senang dan bangga saat dirinya berhasil memeroleh gelar juara.

Bukan tanpa alasan, ini adalah juara pertamakalinya ia raih setelah 3 kali mengikuti lomba olahraga.

Taufiq menuturkan, sebelumnya memang ia kerap menang dalam perlombaan, namun sifatnya akademis.

Seperti 3 gelar juara di tingkat Provinsi seperti Juara 1 Lomba Pidato, Juara 3 Lomba Debat, peraih Juara 2 Pembicara Terbaik, dan Juara 1 Lomba Pidato (se-Bandar Lampung) saat duduk di kelas X.

"Saya sebenarnya lebih senang lomba akademik karena kalau non-akademik itu ada luka-luka. Kayak kemarin sempat luka kena di tulang kering, pinggang, perut sama kepala sedikit. Dirawat sendiri di rumah, istirahat seharian penuh. Tapi nggak papa, sudah terbayar karena dapat juara," jelasnya senang saat ditemui di SMAN 4 Bandar Lampung, Rabu (1/8).

Siswa kelahiran 5 Februari 2002 ini mengaku biasanya latihan Pencak Silat Merpati Putih di sekolah setiap hari Senin dan Jumat dari ba'da asar hingga jelang maghrib.

Jelang pertandingan pada Sabtu 21 Juli 2018 di Gedung Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Taufiq mengaku hanya melakukan latihan tambahan selama satu minggu untuk pematangan teknik. Namun, hasilnya tak mengecewakan.

Meski lebih menyukai kompetisi di bidang akademik, Taufiq mengaku ingin ikut serta di pencak silat sejak SMP karena ingin memiliki bekal ilmu bela diri.

Selain untuk melindungi dirinya sendiri, putra kedua dari pasangan Razi Azanisyah dan Fariza Marga Sari ini mengaku terinspirasi dari sang bunda yang memiliki basic bela diri.

"Bunda kan atlet karate jadi pasti tahu dan waktu cerita mau ikut lomba ya diizinkan. Kalau cerita ada yang sakit-sakit gitu ya itu sudah risiko, sudah biasa. Kalau ada kesempatan lagi, pengennya ikut lomba yang akademis, apalagi lomba debat, itu seru banget," jelas siswa yang juga menduduki peringkat 1 di kelas ini.

Taufiq mengatakan, selama ini ia rajin mengikuti lomba apabila direkomendasikan.

Hal ini selain untuk mengasah kemampuan dan menambah pengalaman, juga untuk membanggakan kedua orangtua, keluarga dan SMAN 4 Bandar Lampung dengan prestasi yang ia capai.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMAN 4 Bandar Lampung Umar Singgih mengaku sempat kaget dengan prestasi yang diraih oleh Taufiq.

Selama ini ia menilai Taufiq adalah siswa yang cemerlang di bidang akademis saja.

Menurutnya, Taufiq merupakan siswa yang baik dan patuh di lingkungan sekolah.

"Saya pikir dia itu kemampuannya di akademik, nggak taunya di olahraga bagus juga, bingung saya. Tapi perlakuan saya sama ke dia, kalau dia pernah telat ya saya hukum juga hehe. Karena nomor satu itu sekolah, prestasi yang lain itu mendukung," jelasnya.

Ditambahkan oleh Pembina Osis SMAN 4 Bandar Lampung Husbensyah mengatakan, Pencak Silat merupakan salah satu kegiatan yang diikuti oleh siswa di SMAN 4 Bandar Lampung.

Setidaknya ada 10 ekskul, salah satunya adalah Olahraga Prestasi (di dalamnya Pencak Silat, Taekwondo dan lainnya) dengan berbagai cabang kegiatan yang dapat diikuti siswa sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing.

"Dan apabila ada kegiatan lomba atau semacamnya, itu biasanya ketika dapat informasi resmi, kemudian nanti pelatihnya memberikan rekomendasi. Kalau ada yang seperti ini (ikut lomba seperti Taufiq), sekolah sangat mendukung sekali," jelas dia.

Di lain tempat, ibunda Muhammad Taufiqurrahman, Fariza Marga Sari mengatakan, ia sangat senang kala mendengar putranya berhasil menjadi juara.

Ia mengatakan, Taufiq memang sempat agak sedikit kecewa karena tak meraih posisi teratas, namun hal ini tak mengapa.

Perempuan berhijab ini menceritakan, ketertarikan Taufuq pada olahraga didukung penuh oleh orangtua dan keluarga.

"Selama yang dilakukan positif baik itu akademis maupun olahraga pasti didukung. Sebenarnya Taufiq ini ikut banyak kegiatan seperti basket dan renang, cuma sepertinya pencak silat ini yang dia tekuni sekali. (Inspirasi) dari keluarga juga mungkin ya, karena sering lihat pamannya yang ikut pelatihan olahraga kesana-kemari," jelas Fariza yang sewaktu muda juga atlet karate ini.

Untuk mendukung Taufiq, selain memotivasi dengan dukungan penuh dari keluarga dan saudara, Fariza mengaku kerap memnberikan reward tersendiri bila putea bungsunya itu memenangkan kompetisi.

"Cita-citanya dia pengen melanjutkan sekolah kalau tidak di kedokteran ya masuk ABRI. Kita sebagai orang tua dukung saja apa pilihan dia selagi masih positif. Anaknya juga tidak neko-neko, ibadahnya bisa dikatakan bagus, rajin puasa Senin-Kamis dan kajian juga," pungkasnya bangga. (ana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved