Tersangka Pembobol Konter di Jalan Antasari Kerja di Toko Sebelah
Tim Satuan Reskrim Polresta Bandar Lampung membekuk tersangka pembobol konter ponsel, Rassya Cell.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Yoso Muliawan
LAPORAN REPORTER TRIBUN LAMPUNG HANIF RISA MUSTAFA
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tim Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung membekuk tersangka pembobol konter ponsel, Rassya Cell, yang berlokasi di Jalan P Antasari, Kecamatan Sukarame.
Dari hasil penyelidikan polisi, tersangka pencuri itu rupanya bekerja di toko yang berlokasi di sebelah Rassya Cell.
"Tersangka berinisial AL. Dia ternyata karyawan di toko sebelahnya," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyo, Minggu (12/8/2018).
Polisi menangkap AL pada Sabtu (11/8/2018). Polisi masih mengamankannya di Polresta Bandar Lampung untuk pengembangan kasus.
"Sejauh ini, tersangkanya satu orang. Tapi, masih kami mintai keterangan kalau ternyata ada tersangka lain," kata Harto.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ungkap Harto, AL beraksi pada subuh sekitar pukul 05.00 WIB, Selasa (7/8/2018). Ia membobol konter ponsel, Rassya Cell, lewat atap.
"Dia membongkar genting konter ponsel, lalu menjebol plafon dan menggasak uang Rp 70 juta," jelasnya.
Saat kejadian, konter ponsel tersebut tidak ada penghuninya. Raden Saputra (27), pemilik Rassya Cell, mengungkapkan, uang tunai yang raib itu merupakan hasil dari tiga cabang konter.
Jika merujuk rekaman CCTV, jelas Raden, pelaku yang beraksi hanya satu orang. Pelaku, beber dia, masuk ke dalam konter melalui ruang dapur dengan menjebol plafon.
"Dari CCTV, cuma bisa terlihat dari pantulan kaca. (Pelaku) yang lewat, cuma satu orang. Selain itu, enggak terlihat karena CCTV di atas lemari (diduga) dibalik oleh pelaku," ujarnya.
Raden pun menduga ada keterlibatan "orang dalam" dari pencurian itu. Sebab, jelas dia, pelaku mengetahui persis kondisi konter, termasuk jam pulang kerja pegawai.
"Karyawan pulang antara jam 3 atau 4 pagi. Nah, baru pencurinya beraksi. Dan, kok tahu juga tempat CCTV sama tempat narok duit," katanya.