Niat Puasa Tarwiyah Sebelum Iduladha, Dilengkapi Video Panduan
Niat puasa Tarwiyah dan niat puasa Arafah. Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah dikerjakan sebelum Hari Raya Iduladha
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ada dua puasa sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan umat muslim, pada dua hari sebelum Hari Raya Iduladha.
Hari Raya Iduladha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Kedua puasa sunah sebelum Hari Raya Iduladha adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Baca: Niat Puasa Tarwiyah dan Niat Puasa Arafah Sebelum Hari Raya Iduladha
Baca: Mendekati Iduladha 2018, Niat Puasa Tarwiyah dan Niat Puasa Arafah serta Keutamaannya
Selain keutamaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah, artikel ini turut berisi niat puasa Tarwiyah dan niat puasa Arafah.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Sedangkan, puasa Arafah dijalankan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Sebelum itu, umat muslim sebaiknya mengetahui keutamaan puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Iduladha Ditetapkan 22 Agustus 2018
Hari Raya Iduladha 1439 Hijriah ditetapkan berlangsung pada 22 Agustus 2018.
"Dari pelaku rukyatul hilal di 33 provinsi minus NTB, dilaporkan sampai dengan sidang isbat ini berlangsung dari 29 titik tidak satupun menyaksikan hilal," kata Amin.
Sedangkan, puasa Arafah yang dijalankan pada tanggal 9 Dzulhijjah, jatuh pada 21 Agustus 2018.

Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, KH Basyaruddin Maisir mengungkapkan, bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang dimuliakan Allah SWT.
Karena pada bulan tersebut, umat muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji, tengah menjalani puncak ibadah haji.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah atau disebut juga hari Tarwiyah, jemaah haji sedang melakukan persiapan menuju padang Arafah.
Sementara pada tanggal 9 Dzulhijjah, semua jemaah haji tengah berkumpul di padang Arafah.
"Dua hari tersebut merupakan puncak ibadah haji. Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunahkan berpuasa. Tetapi, umat muslim yang tidak berhaji disunahkan untuk menjalankan puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah," papar KH Basyaruddin Maisir, Sabtu (11/8/2018).
Hukum puasa Tarwiyah dan puasa Arafah adalah sunah muakad, atau sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
KH Basyaruddin Maisir mengatakan, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, orang yang melaksanakan puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah atau Tarwiyah, Allah SWT akan memberikan pahala, yang kita tidak mengetahuinya, kecuali Allah SWT.
"Pahalanya Allah SWT yang akan membalas, dan itu rahasia Allah SWT," kata KH Basyaruddin Maisir.
Niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma ghadin min yaumi tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu puasa Tarwiyah sunah karena Allah Taala."

Keutamaan dan Niat Puasa Arafah
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Muhammad Mukri mengungkapkan, puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, atau satu hari sebelum Hari Raya Iduladha.
Dinamakan puasa Arafah, lanjut Mukri, karena pada tanggal tersebut, umat muslim yang tengah menunaikan ibadah haji, sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah.
“Wukuf itu berdiam diri. Jadi, jemaah haji sedang berdiam diri di Arafah. Umat muslim yang tidak berhaji, dianjurkan berpuasa,” terang Mukri, Jumat (3/8/2018).
Mukri menjelaskan, puasa Arafah hukumnya dalam Islam adalah sunah muakad.
“Artinya, sangat dianjurkan. Bagi kaum muslimin yang tidak menunaikan ibadah haji, sangat dianjurkan melaksanakan puasa Arafah,” ungkap Mukri.
Keutamaan puasa Arafah telah dijelaskan dalam hadis.
Mukri mengungkapkan, menurut sebuah hadis, puasa Arafah mampu menghapuskan dosa.
Penghapusan dosa bagi orang yang melakukan puasa Arafah, berlaku untuk satu tahun yang telah berlalu, dan satu tahun pada masa yang akan datang.
“Pahalanya (puasa Arafah), menurut sebuah hadis, bisa menghapuskan dosa satu tahun sesudah, dan menghapus dosa satu tahun yang akan datang,” papar Mukri.
“Seandainya umat muslim tahu betapa besarnya pahala dari puasa Arafah, saya yakin masyarakat akan melaksanakan puasa tersebut,” tambah Mukri.
Niat puasa Arafah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma ghadin min yaumi arafata sunnatan lillahi ta'ala."
Artinya, "Sengaja saya berpuasa esok hari, yaitu puasa Arafah sunah karena Allah Taala."
Berikut, video niat puasa Tarwiyah dan niat puasa Arafah serta keutamaan dua puasa sunah tersebut, berdasarkan penjelasan Sekretaris MUI Lampung, KH Basyaruddin Maisir.
Dua puasa sunah sebelum Hari Raya Iduladha tersebut, sangat dianjurkan dilakukan bagi kaum muslimin, yang tidak melaksanakan ibadah haji. (okta kusuma jatha)