CPNS 2018

Jelang Pendaftaran CPNS 2018 yang Digelar Besok, Polisi Ungkap Sindikat Pemalsu SKCK di Lampung

Jelang pendaftaran CPNS 2018 yang akan mulai digelar besok, Rabu 19 September 2018, membuat banyak orang coba mencari peruntungan.

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Dodik Kurniawan
Website resmi pendaftaran CPNS 2018 sscn.bkn.go.id 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jelang pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang akan mulai digelar besok, Rabu 19 September 2018, membuat banyak orang coba mencari peruntungan.   

Salah satunya seperti yang terjadi di Tumijajar, Tulangbawang Barat, Lampung. 

Baca: Sebelum Mendaftar CPNS, Perhatikan 9 Syarat Dasar Bagi Pelamar CPNS 2018

Aparat kepolisian akhirnya berhasil membongkar sindikat pemalsuan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) di wilayah Tulangbawang Barat.

SKCK yang dipalsukan beragam, mulai Polres Tulangbawang hingga Polresta Bandar Lampung, dengan harga Rp 25 ribu per lembar.

Kapolres Tulangbawang, AKBP Raswanto Hadiwibowo, memastikan kasus pemalsuan SKCK di Kecamatan Tumijajar, Tubabar, berkaitan dengan momen penerimaan CPNS.

Komplotan tersebut memanfaatkan momentum rekrutmen CPNS untuk meraup keuntungan pribadi dengan membuat SKCK palsu.

"Ini (pemalsuan SKCK) memang ada kaitan dengan CPNS. Biasanya kan menjelang CPNS permohohan pembuatan SKCK meningkat. Nah, celah ini yang dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapat keuntungan pribadi," kata Raswanto kepada Tribun, Senin (17/9/2018) sore.

Raswanto mengingatkan masyarakat supaya jangan mudah tergiur oknum-oknum yang menjanjikan kemudahan dalam proses pembuatan SKCK.

Ia menegaskan, SKCK yang asli hanya dibuat dan diterbitkan di tingkat polres.

"SKCK yang asli itu ada hologramnya, dan dikeluarkan oleh polres. Dalam proses pembuatannya juga ada pengambilan sidik jari pemohon," ujarnya.

Baca: Pendaftaran CPNS 2018 Baru Dimulai Besok, Inilah 4 Cara Mengunggah Berkas Persyaratannya!

Kapolda Lampung, Irjen Pol Purwadi Arianto, memastikan tidak akan ada hambatan bagi calon pelamar CPNS untuk mengurus SKCK.

Ia menjamin proses pembuatan SKCK akan berlangsung cepat, asalkan persyaratannya lengkap.

"Nanti pembuat SKCK mengajukan syarat sesuai ketentuan, sudah cepat pelayanannya. Kalau biaya (SKCK) memang ada ketentuannya. Polda mengakomodir keinginan dari CPNS," kata Kapolda.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Sulistyaningsih, mengimbau para pemohon SKCK untuk datang langsung ke kantor polisi.

"Kita sudah antisipasi, tapi kadang masyrakat ini mau instan. Inilah yang dimanfaatkan oknum untuk cari keuntungan. Sebaiknya masyarakat yang mau buat SKCK datang sendiri, jangan diwakilkan, jangan lewat calo," kata Sulistyaningsih, kemarin.

Menurut dia, modus pemalsuan SKCK biasanya menyasar pencari kerja.

Sulis pun mengingatkan pencari kerja supaya jangan mudah tergiur dengan iming-iming siapapun yang menawarkan jasa pembuatan SKCK.

Baca: Kronologi Polisi Ungkap SKCK Palsu Manfaatkan Momen Penerimaan CPNS 2018

Kapolsek Tulangbawang Tengah (TbT), Tubabar, Kompol Zulfikar, mengatakan, pelaku pemalsuan SKCK teridentifikasi bernama Imam Majid Ahmadi (31), warga Tiyuh Murni Jaya, Kecamatan Tumijajar.

Pelaku ditangkap pada Minggu (16/9) sekira pukul 15.00 WIB.

"Tersangka ditangkap di rental komputer miliknya yang berada di Tiyuh Mulya Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah," terang Zulfikar, Senin.

Ia menuturkan, aksi pemalsuan SKCK ini terbongkar berkat informasi masyarakat.

Setelah petugas Intelkam melakukan penyelidikan, aparat pun menggerebek rental komputer tersebut.

Dari tangan pelaku, petugas menyita beberapa lembar SKCK palsu.

"Berdasarkan keterangan pelaku, dia telah membuat dan menerbitkan SKCK yang diduga palsu dari Polresta Bandar Lampung, Polres Tulangbawang, Polres Lampung Tengah, Polsek Tulangbawang Tengah, Polsek Tumijajar, dan Polsek Terusan Nunyai," beber Zulfikar.

Tersangka Imam dijerat Pasal 263 Ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Zulfikar mengungkapkan, tersangka sudah beroperasi membuat SKCK palsu sekitar 6 bulan terakhir.

SKCK palsu tersebut dibanderol Rp 25 ribu per lembar.

"Jumlah pembuat SKCK pada tersangka ini sudah mencapai 200-an orang," ucap Zulfikar.

Baca: Formasi CPNS Diumumkan 19 September 2018, Perhatikan Syarat dan Berkas yang Harus Disiapkan

Belum Membeludak
Sementara itu, jumlah pemohon pembuatan SKCK sejauh ini belum menunjukkan peningkatan drastis. Meskipun pendaftaran CPNS mulai dibuka pada Rabu (19/9) besok.

Kapolres Raswanto mengatakan, jumlah pemohon pembuatan SKCK di Polres Tuba memang meningkat, tapi tidak signifikan.

"Kemungkinan (peningkatan pemohon SKCK) nanti jika pendaftaran CPNS mulai dibuka," kata Raswanto.

Sama halnya di Tuba, Kapolres Mesuji AKBP Edi Purnomo juga menyebut pemohon SKCK belum ada lonjakan.

"Di Mesuji belum terlalu melonjak yang urus SKCK, peningkatannya masih standar," kata Edi.

Untuk mencegah terjadinya pemalsuan SKCK, Edi pun mengimbau pemohon SKCK untuk datang langsung ke polres tanpa diwakilkan. "Prosesnya mudah dan cepat," ujarnya.

Apalagi menurut Kapolres Lampung Utara, AKBP Eka Mulyana, mengatakan, proses pembuatan SKCK tidaklah rumit dan bebas pungli.

Karena itu, masyarakat sebaiknya mengurus langsung pembuatan SKCK ke kantor polisi.

"Saat ini layanannya cepat dan terpadu. Biaya untuk pembuatan SKCK baru sebesar Rp 30 ribu," jelas dia.

Baca: Pelamar CPNS 2018 Asal Lampung Diminta Pantau Terus Situs sscn.bkn.go.id

Lokasi Tes

Sementara itu, Kepala BKD Lampung Rusli Syofuan mengatakan, belum ada informasi dari tim survei BKN mengenai lokasi.

Meski demikian, Rusli menegaskan, tiga daerah yang diusulkan sebagai tempat pelaksanaan tes, yakni Bandar Lampung, Pringsewu dan Metro, sudah pasti.

"Tapi kalau untuk titiknya di mana saja, saya belum bisa sampaikan. Karena harus menunggu tim survei dulu. Tetapi tetap pengajuan dari kami. Nanti kalau memang tim survei turun, kami kabarkan ke teman-teman media," kata Rusli, Senin.

Untuk formasi khusus, Rusli mengaku, belum ada kepastian.

Sampai saat ini, lanjut Rusli, BKD Lampung juga masih menggodok apakah akan ada alokasi untuk formasi khusus atau tidak.

"Mudah-mudahan besok (hari ini, Selasa), sudah ada kepastian formasi khusus," jelas Rusli.

Wali Kota Metro, Achmad Pairin, mengatakan pihaknya masih koordinasi dengan pemerintah pusat untuk kepastian detail pelaksanaan tes CPNS.

"Intinya kita siap. Tapi nanti kita akan koordinasi dulu, tugas kami apa saja. Apa cuma menyiapkan tempat atau pengawasan dan lainnya. Tetapi kita siap," kata Pairin, Senin.

Baca: 6 Kesalahan Sepele yang Sering Bikin Tak Lolos Seleksi Berkas CPNS 2018

Ia mengimbau masyarakat yang akan mendaftar CPNS untuk tidak memercayai informasi yang mengaku bisa meloloskan menjadi PNS.

Pasalnya, seleksi menggunakan sistem CAT yang sangat ketat dan hasil yang transparan.

"Saya sudah minta jangan ada yang main-main soal CPNS baik pemda maupun masyarakat. Jangan ada yang mengaku saudara Wali Kota. Dan masyarakat jangan percaya kalau ada oknum yang mengaku bisa membantu," terangya.

Sekretaris Kota (Sekkot) Metro, Nasir AT, menjelaskan, pemkot menyiapkan beberapa alternatif tempat lokasi tes, yakni Wisma Haji Al Khairiyah dan GSG SMAN 1 Metro.

"Rencana kita mau di sekolah-sekolah. Tapi BKN mintanya tempat yang luas, bisa menampung di atas 200 atau 300 orang. Kita siapkan dua tempat itu. Saya juga sudah minta BKPSDM untuk melihat, memfoto, dan mengirim mana yang disetujui BKN," jelasnya.

Dalam pemilihan tempat, lanjut Nasir, ada tiga hal yang harus diperhatikan. Yakni lokasi yang luas, lahan parkir yang memadai, dan daya listrik yang memadai.

Menurutnya, dalam seleksai CPNS, pemkot hanya ditugaskan mencari tempat yang memadai dan daya listrik yang baik.

"Karena peralatan seperti komputer dari mereka. Kita hanya menyediakan tempat dan listrik. Saya imbau pada masyarakat jangan termakan isu yang bisa menggunakan uang. Selasi ujian hasilnya langsung keluar," katanya.

Baca: 2 Hari Lagi Pendaftaran CPNS 2018 Bakal Dibuka, Ini Cara Bagaimana Unggah Persyaratannya!

Penjarakan Oknum

Terpisah, Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, mengingatkan masyarakat untuk tidak percaya oknum calo yang menawarkan jasa lulus seleksi CPNS.

Ia pun mengajak semua selemn masyarakat untuk memberantas praktik percaloan dalam seleksi CPNS tahun ini.

"Kalau ada maka penjarakan saja, sikat saja, atau laporkan polisi," ucap Herman.

Menurut Herman, oknum-oknum yang menawarkan jaminan bisa menjadi CPNS dengan memberikan uang atau imbalan, adalah ibarat perjudian.

"Mereka yang ngambil duit itu ibarat judi. Syukur-syukur (pelamar yang dimintai uang) kalau diterima. Makanya kalau ada yang begitu lapor saja ke polisi," katanya.

Jika ada oknum di internal PNS Pemkot Bandar Lampung yang coba menawarkan lulus CPNS, Herman menegaskan bakal memberhentikannya. (end/rri/ben/dra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved