Gempa Donggala Palu
Bantu Korban Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, CEO Google Siapkan Dana 1 Juta Dolar AS
Musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah akhir pekan lalu, ikut mengundang perhatian dunia internasional.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah akhir pekan lalu, ikut mengundang perhatian dunia internasional.
CEO Google Sundar Pichai menyatakan duka citanya lewat Twitter.
Baca: Jakarta Terancam Gempa Dahsyat Sunda Megathrust 9 SR, Ini Penjelasan Para Ahli
Tak hanya itu, Pichai juga mengumumkan pihaknya akan memberikan donasi untuk Sulawesi Tengah.
(Kami sangat bersedih atas gempa bumi dan tsunami di Indonesia. @googleorg dan Googlers mendonasikan 1 juta dollar AS untuk membantu upaya pemulihan. Kami juga mengaktifkan SOS Alerts untuk memberikan informasi darurat untuk para korban)
Namun, Pichai tak menjelaskan lebih lanjut mengenai mekanisme pemberian bantuan yang ia sebutkan itu.
Sementara itu, bantuan internasional terus berdatangan menyusul keputusan Presiden Joko Widodo untuk membuka akses bantuan internasional untuk penangangan dampak bencana di Sulawesi Tengah.
Baca: Korban Meninggal Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah Jadi 1.407 Jiwa
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews, Juru Bicara Presiden, Johan Budi mengungkapkan bahwa Jokowi telah membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi bencana di Sulawesi Tengah.
"Presiden telah menyampaikan ke Bu Menlu (Retno Marsudi) untuk membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi gempa di Donggala, Palu, sesuai kebutuhan," ujar Johan Budi melalui pesan singkatnya, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Menurut Johan, bantuan dari luar negeri untuk Palu dan Donggala, akan ditangani Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
"Nanti koordinasi itu akan dilakukan Menko Polhukam," ucap Johan.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, mekanisme dan prosedur terkait penerimaan bantuan internasional sedang disiapkan BNPB dan Kemenlu sesuai dengan peraturan yang ada.
"Bantuan internasional itu tidak harus status bencana nasional. Presiden tidak men-declare status bencana nasional. Jadi gempa dan stunami di Sulteng bukan bencana nasional," ujar Sutopo.
Baca: 5.800 Orang Korban Bencana Gempa dan Tsunami Tinggalkan Sulawesi Tengah
Sementara itu, dikutip dari situs web setkab.go.id, Menko Polhukam Wiranto mengungkapkan 18 negara telah menawarkan bantuan untuk menangani bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
18 negara yang disebutkan, antara lain Amerika Serikat, Prancis, Ceko, Swiss, Norwegia, Hungaria, Turki, Uni Eropa, Australia, Korea Selatan, Arab Saudi, Qatar, New Zealand, Singapura, Thailand, Jepang, India dan China.
Selain itu, menurut Wiranto, ada juga bantuan dari organisasi program bantuan khusus PBB (UNDP) dan organisasi internasional ASEAN.