Mantan DJ Diskotek Tanamur Beri Pengakuan Mengejutkan soal Masa Lalu Ratna Sarumpaet
Mantan DJ Diskotek Tanamur Beri Pengakuan Mengejutkan soal Masa Lalu Ratna Sarumpaet
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan DJ Diskotek Tanamur Beri Pengakuan Mengejutkan soal Masa Lalu Ratna Sarumpaet
Hiruk pikuk kebohongan Ratna Sarumpaet tak hanya menyeret tokoh-tokoh politik tapi juga keluarganya, anak-anaknya, menantunya, orang-orang di kehidupan masa lalunya.
Di balik kehebohan yang muncul, publik lantas mulai tertarik mengorek masa lalunya, keluarganya, hingga jejak karier dan tabiatnya di masa silam.
Baca: Mengintip Suasana Rumah Ratna Sarumpaet, Sentuhan Seni di Kediaman Kampung Melayu Kecil
Pengakuan mengejutkan datang dari mantan Disc Jockey (DJ) Diskotek milik suami Ratna Sarumpaet.
Pengakuan itu datang dari DJ Vincent yang pernah bekerja di Diskotek Tanamur.
Di mata Vincent, Ratna Sarumpaet memiliki kesan kurang baik.
Bagi Vincent, Ratna adalah tukang perintah dan berantem.
Ratna pernah menunjukan watak keras kepada Vincent.
Hal itu membuat Vincent sempat merasa tak nyman.
"Kalau Ibu Ratna orangnya keras, ya gitulah," kata Vincent seperti dikutip Tribunstyle.com dari Grid.id pada Minggu (7/10/2018).
Vincent mengenal Ratna Saumpaet sejak bekerja di Diskotek Tanamur milik suami aktivis itu pada periode 1970-an.
Ratna sering datang dan meninjau diskotek milik suaminya.
Bahkan Vincent mengaku pernah bertengkar dengan Ratna Sarumpaet.
Pertengkaran itu disebabkan Ratna memerintah Vincent secara sembarang.
"Saya dulu juga pernah berantem sama Bu Ratna gara-gara dia sering kasih perintah saya," kata Vincent.
"Saya bilang, 'lho yang berwenang perintah saya itu suami ibu, Pak Fahmy, yang terdaftar di sini pimpinan saya Pak Fahmy, bukan ibu',"
"’Saya hormati itu tapi ibu nggak bisa perintah-perintah saya, nggak bisa ngatur-ngatur saya, minta bantuan boleh, tapi untuk ngatur-ngatur saya, nggak boleh'," tegas Vincent.
Rupanya sikap Vincent itu tak disukai oleh Ratna Sarumpaet.
Sikap DJ itu bahkan membuat Ratna sampai mengadu kepada suaminya Fahmy, bos Vincent.
"Pak Fahmy langsung negor saya, 'jangan gitu lah, itu istri saya', nggak bisa, bos saya itu bapak, bukan ibu," kenang Vincent.

Baca: Foto-foto Cantiknya Ratna Sarumpaet Saat Masih Muda hingga Mengaku Lakukan Operasi Plastik
Tanamur dan Ratna Sarumpaet
Wanita berdarah Batak ini menikah dengan seorang saudagar asal Arab, yakni juragan tekstil ternama di Tanang Abang, Jakarta Pusat.
Buah cinta dari pernikahan Ratna dan Ahmad Fahmy Alhady melahirkan empat orang anak, Atiqah Hasiholan, Mohammad Iqbal Alhady, Fathom Saulina, Ibrahim Alhady.
Sayangnya rumah tangga Ratna dan Fahmy harus kandas pada tahun 1985, dan pernikahan tersebut hanya berlangsung selama 13 tahun.
Dan yang menarik mengenai kehidupan Ratna Sarumpaet tak lain adalah tentang suaminya yang merupakan penguasa hiburan malam kala itu.
Ya, Ahmad Fahmy Alhady merupakan saudagar kaya keturunan Arab yang berhasil mendirikan diskotek pertama dan tertua di Jakarta.
Diskotek tersebut diberi nama Tanamur (singkatan dari Tanah Abang Timur), berlokasi di Jalan Tanah Abang Timur No.14, Jakarta Pusat.
Tanamur resmi berdiri pada 12 November 1970 silam oleh mantan suami Ratna Sarumpaet.
Surat perizinan diberikan Gubernur DKI Jakarta yang dijabat oleh Ali Sadikin waktu itu.
Alasannya sangat sederhana, apalagi kalau bukan investasi merauk keuntungan sebesar-besarnya dari hiburan malam yang menjamur.
Bang Ali juga mengatakan, hiburan malam merupakan syarat dan keharusan Jakarta untuk menjadi sebuah kota metropolitan.
“Tentu saja sebelum surat izinnya diteken Gubernur Haji Ali Sadikin, lokasinya ditilik-tilik dulu sesuai apa tidak dengan prinsip, jauh dari sekolah, tempat ibadah dan rumah kediaman,” tulis Tempo, 14 Februari 1976.
Penasaran seperti apa Tanamur?

Tanamur adalah rumah tua yang disulap menjadi tempat paling nyaman dan menyenangkan.
Di dalam kamu akan disuguhi dengan alunan musik dari piringan hitam dan kaset.
Fahmy sendiri mengadopsi konsep tempat hiburan malam dari Amerika, Jerman dan Paris.
Sering kali kamu bisa mendengarkan musik yang diputar oleh DJ (disc jockey).
Menikmati musik sambil berjoget sesuka hati di tengah ruangan tanpa perlu khawatir melanggar aturan.
Hampir 60% pengunjung Tanamur adalah orang asing dan anak muda.
Mungkin hal ini karena arsitektur yang Fahmy suguhi untuk para tamunya.
Bangunan Tanamur seperti gabungan antara masjid dan gereja, bercat hitam dan ada pohon kaktus besar di perkarangan.
Pintunya bercorak klasik dengan sentuhan warna merah.
Saat menuruni anak tangga, kamu langsung disuguhi lantai dansa lengkap dengan sebuah bar yang terbuat dari kayu.
Bangku-bangku yang ada di dalam Tanamur empuk dan dibuat dari kulit kambing.
Jadi tak heran diskotek Tanamur sangat berbeda dengan night club atau bar lainnya.
Semua kalangan bisa dengan bebas masuk ke dalam Tanamur, tanpa pengecualian.
Banyak artis, orang asing hingga anak muda yang bersandal jepit bisa menikmati musik sambil berjoget di dalam.
Saking banyaknya pesaing yang bermunculan, Tanamur pun mengubah konsep meski belum genap satu tahun.
Berbeda dari diskotek lainnya, Tanamur tidak menyediakan hostes dan penari telanjang.
Sayangnya peraturan itu tidak berlangsung lama dan kembali mengubah aturan.
"Di sini orang-orang sudah hostes minded. Selalu para tamu menanjakan hostes, karena itulah kami terpaksa menyediakan djuga. Sekarang di Tanamur ada empat hostes," ucap Fahmy, dimuat Tempo, 27 Maret 1971.
Oh iya, kapasitas Tanamur hanya untuk 800 orang, tapi tiap malam bisa didatangi seribuan pengunjung.
Penasaran jam berapa mulai beroperasi dan tiket masuk Tanamur berapa?
Biasanya jam 7 malam para tamu mulai berdatangan, dan akan ramai di jam 9 malam.
Tanamur merupakan diskotek pertama di Jakarta dan di Asia yang tidak mengenakan tiket masuk kepada pengunjung.
Namun lagi-lagi aturan diubah, demi mengikuti perkembangan kala itu.
Majalah Tempo 27 Maret 1971 menulis, cover charge atau tiket masuk Tanamur 600 rupiah. Lalu naik lagi. Hari biasa Rp1.000 dan Rp1.250 pada malam Sabtu dan malam Minggu.
Banyak orang tahu Tanamur hanya dari mulut ke mulut, di mana kebanyakan orang yang pernah singgah merasa nyaman berjoget sambil menikmati musik yang disuguhi langsung oleh DJ.
Jadi tak heran jika banyak orang yang ingin berkunjung ke tempat hiburan malam milik Fahmy yang tak lain adalah mantan suami Ratna Sarumpaet.
Sayangnya Tanamur kini hanya kenangan, tak ada lagi diskotek legendaris Jakarta yang ternama dan sempat berjaya kala itu. (*)