Harga Pertamax Naik, Tingkat Pembelian di SPBU Bandar Lampung Menurun

Laporan Reporter Tribun Lampung Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah resmi telah menaikan harga Pertamax dan Pertamax Dexlite untuk konsumsi masyarakat.

Rupanya kenaikan harga BBM jenis Ini berdampak pada tingkat pembelian di sejumlah SPBU di Bandar Lampung. 

Seperti yang diungkapkan pengawas SPBU MBK 24.351.36 Tomo. Dirinya mengatakan jika konsumen pertamax saat ini mulai berkurang dari hari biasanya.

Baca: KPU Tanggamus Fasilitasi Pembuatan Baliho dan Spanduk Parpol Selama Masa Kampanye

Jika Pertamax itu biasanya disetok 8.000 perliter untuk setiap tiga hari, dengan setiap harinya habis 4.000 liter perharinya.

Tetapi hari ini hanya mampu menghabiskan 3.700 liter saja, artinya kekurangan 300 liter perharinya.

"Dampak dari kenaikan ini sangatlah berpengaruh sampai dengan kami yang menjual kepada masyarakat dan ini sudah ketetapan pemerintah kita harus mengikuti," katanya.

Baca: Ibu di Lamsel Kaget Tiba-tiba Anaknya Masuk Dalam Kuali Panas, Begini Kronologinya

Harga yang dijual saat ini Rp 10.600, dan sebelum naik Rp 9.700. Harga itu sudah ketetapan dan tak bisa diganggu gugat.

Sementara itu, Pengawas SPBU Kalibalok 24.351.33 Hadi mengatakan kalau Pertamax Dexlite saat ini dijual Rp 9.200 menjadi Rp 10.700.

Dexlite itu biasanya stok sampai seminggu itu 8.000 liter, tapi sekarang ini sangatlah berkurang penggunaannya.

Kalau biasanya kita setiap hari mampu menghabiskan 600 liter perhari tapi ini hanya 500 liter saja.

"Ada pengaruh dikit termasuk juga dengan Pertamax, ini dampak pemerintah yang tak bisa diganggu gugat," katanya.

Dilain pihak masyarakat ikut mengeluhkan kenaikan harga pertamax.

Riki Setiawan (24) warga Way Gubak misalnya, saat ditemui di SPBU 24.351.36 depan MBK, Jumat (12/10) ia mengaku sangat kecewa dengan pemerintah yang menaikan harga Pertamax.

Dirinya memang pengguna pertamax tetapi semenjak naik ini dirinya masih berpikir ulang memakai Pertamax ini.