Bocah 3,5 Tahun Terkunci di Dalam Mobil hingga Tewas, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
Bocah 3,5 Tahun Terkunci di Dalam Mobil hingga Ditemukan Tewas. Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
Bocah 3,5 Tahun Terkunci di Dalam Mobil hingga Ditemukan Tewas. Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Seorang anak berusia 3,5 tahun berinisial R ditemukan tewas di dalam mobil pada Sabtu (20/10/2018).
Korban tewas diduga setelah sehari terkunci di dalam mobil yang diparkir di area parkiran Apartemen Pluit Sea View, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca: Alasan Biar Kuat Fisik dan Mental, Pria Ini Pukuli Balita Anak Pacarnya hingga Tewas
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, jenazah R ditemukan oleh sang pemilik mobil, Afandi (26), saat akan menggunakan mobilnya untuk bepergian.
Afandi terkejut ketika ia hendak meletakan tasnya di bangku tengah, ia melihat korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.
"Berdasarkan pengakuan saksi (Afandi) bahwa yang terakhir menggunakan mobilnya adalah kakak iparnya yang bernama Ruslan.
Namun Ruslan sudah menyerahkan ke Afandi pada hari Jumat tanggal 19 Oktober 2018 sekitar jam 13.00," ujar Kompol Mustakim.
Ruslan tampaknya lupa mengunci pintu mobil sehingga korban yang saat itu bermain dapat membuka pintu mobil hingga masuk ke dalamnya.
"Korban main-main dan buka pintu mobil saat di dalam kepencet pintu otomatisnya saat korban mau buka mobil engga bisa.
Korban berusaha untuk membuka kaca namun tidak bisa hingga di temukan korban sudah meninggal dunia," kata Mustakim.
Saat ini korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan autopsi.
Kejadian bocah terkunci di dalam mobil tersebut bukanlah peristiwa pertama.
Sebelumnya di Bandar Lampung, kejadian serupa terjadi awal tahun 2018.
Seorang balita meninggal dunia karena terkunci di dalam mobil, Jumat (12/1/2018).
Peristiwa itu pun menggemparkan warga, khususnya di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung.
Ketika itu, kedua orangtua bocah bernama Rafli itu berbelanja ke pasar.
Mereka meninggalkan anaknya yang berusia dua tahun itu karena sedang tidur di dalam mobil.
Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol Hapran membenarkan adanya anak yang meninggal di dalam mobil di Jalan Purnawirawan Gang Swadaya 5 Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Jumat (12/1/2018) lalu sekitar pukul 13.00 WIB.
Kapolsek menduga sang anak yang bernama Rafli (2 tahun) meninggal lantaran kehabisan oksigen akibat tertinggal di dalam mobil.
"Jadi sang anak berada di dalam mobil dengan keadaan tertutup, dan kondisi di luar panas, " katanya.
"Jadi otomatis oksigen di dalam tidak ada, sedang anak tersebut sedang tidur," tambah Hapran kepada Tribun, Sabtu (13/1/2018).
Kapolsek mengaku sudah mendatangi kediaman korban dan meminta keterangan dari saksi.
Berdasarkan keterangan saksi, korban terkunci di dalam mobil Avanza warna hitam milik orangtuanya Intan dan Ferry.
Saat ditinggalkan, Rafli dalam posisi tengah tertidur di kursi mobil bagian tengah.
Hapran menjelaskan, kejadian bermula seusai salat Jumat.
Kedua orangtua korban pergi berbelanja ke pasar bersama anaknya untuk keperluan pesta hajatan pada Sabtu kemarin.
Seusai belanja, kedua orangtua bersama anaknya kemudian pulang ke rumah.
Lalu menurunkan barang-barang belanjaan dari dalam mobil.
Barang belanjaan dibawa ke rumah orang tua Intan yang menggelar hajatan, dan berjarak sekitar belasan meter dari rumah Intan.
Sementara, mobil terparkir di kediaman Intan.
Rupanya, menurut Kapolsek, kedua orangtua lupa menurunkan anak mereka dari mobil, dan baru sadar setelah dua jam ditinggalkan.
"Setelah dicek, ternyata kondisi tubuh Rafli (korban) sudah lemah dan akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Advent," terang Hapran.
"Belum sempat ditangani petugas RS Advent, dan korban dinyatakan sudah meninggal dan diperkirakan meninggal saat dalam perjalanan," ungkapnya.
Hapran berencana melakukan pemanggilan terhadap kedua orangtua korban untuk dimintai keterangan oleh penyidik.
"Kapan pemanggilannya, belum bisa ditentukan. Kemungkinan 2 atau 3 hari ke depan," ujarnya.
"Sebab selain kedua orangtua tengah berduka, di rumah mereka juga sedang melaksanakan pesta pernikahan," kata Kapolsek.
Berdasar keterangan saksi, kata Hapran, seusai salat Jumat, kedua orangtua korban pergi berbelanja ke pasar untuk membeli kebutuhan hajatan pesta.
Mereka membawa serta Rafli, anaknya.
Saat belanja, Rafli ditinggalkan di dalam mobil karena tertidur.
Seusai belanja, mereka pun pulang ke rumah. Setiba di rumah, keduanya menurunkan barang-barang belanjaan dari dalam mobil.
”Rupanya kedua orangtuanya lupa. Mereka tidak juga menurunkan anak mereka dari mobil. Mereka baru sadar setelah dua jam ditinggalkan,” kata Hapran, Sabtu (13/1/2018).
“Setelah dicek, ternyata kondisi tubuh Rafli sudah lemah. Akhirnya korban meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Advent,” terangnya.
Hapran menambahkan, korban belum sempat ditangani petugas RS Advent.
”Korban dinyatakan sudah meninggal. Perkiraan meninggal saat dalam perjalanan,” timpalnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seharian Terkunci Dalam Mobil, Seorang Bocah Ditemukan Tewas"