Kasus Dua Pasien Anak Meninggal Setelah Disuntik Ditelusuri Anggota Dewan, Fakta Baru Terungkap
Sidak dilakukan terkait kasus dua pasien anak meninggal setelah disuntik petugas medis RS tersebut.
"Petugas medis yang sangat banyak kenapa harus honorer yang di depan. Apalagi dalam hal menangani pasien. Seharusnya, petugas medis yang pegawai harus di depan dalam tugas," kata Ramli.
DPRK meminta kasus tersebut harus diusut tuntas oleh aparat hukum serta perlu pembenahan kembali manajemen medis RSUD CND.
Sehingga, kasus hilangnya nyawa manusia tidak lagi terjadi.

Kasus Ajrul Amilin
Nurhayati dan Hasan Basri, orangtua dari Ajrul Amilin (15), warga Pasie Teubee, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, yang dihubungi Serambinews.com, mengaku, sejauh ini, belum ada perhatian apa pun dari pihak RSUD CND Meulaboh, terhadap kasus meninggal anak pertama mereka di rumah sakit itu.
"Kami meminta keadilan. Sejauh ini tidak ada kunjungan dari rumah sakit di Meulaboh itu ke rumah kami," kata Nurhayati.
Nurhayati menceritakan, anaknya semula mengeluhkan sakit perut lalu dibawa ke Puskesmas Pasie Raya dan membaik.
Namun tak lama kemudian, sakitnya kambuh lagi sehingga dibawa ke dokter spesialis di Meulaboh.
Oleh dokter spesialis, ia disarankan opname ke RSUD CND.
Menurut Nurhayati, anaknya harus dilakukan tindakan operasi karena keluhan usus buntu.
Setelah operasi yang berlangsung Kamis pekan lalu, kondisi Ajrul sudah mulai membaik.
Namun pada Jumat (19/10/2018) malam, anaknya disuntik dan diulang lagi setelah lima menit kemudian.
Setelah itu, kondisi Ajrul langsung memburuk.
"Anak saya pening sehingga harus dilarikan ke ICU, dan tak lama kemudian meninggal. Kami sangat bersedih dengan kejadian ini," ujar Hasan Basri yang dibenarkan istrinya, Nurbaiti, terkait kasus yang menimpa anak pertama mereka dari tiga bersaudara tersebut.

Anggota Forum Keuchik Kecamatan Pasien Raya, Syarkawi yang melayat ke kediaman Hasan Basri, secara tegas meminta pihak RSUD CND bertanggung jawab terhadap kasus ini.