Mengapa Selalu Ada Teh Saat Makan di Warteg? Terungkap Sejarah Hidangan Teh Nasgitel
Mengapa Selalu Ada Teh saat Makan di Warteg? Ternyata Ini Sejarahnya Hidangan Teh Nasgitel
Mengapa Selalu Ada Teh saat Makan di Warteg? Ternyata Ini Sejarahnya Hidangan Teh Nasgitel
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Ketika makan di warteg, teh menjadi salah satu minuman yang ditawarkan ketika memesan makanan.
Bahkan beberapa warteg menggratiskan teh untuk pembeli.
Minuman teh sendiri di warteg selalu disajikan.
Ada varian teh mulai dari es teh tawar, teh tawar hangat, es teh manis, teh manis hangat dan jenis teh lainnya.
Baca: Kisah Pemilik RM Solo Ria dan Sate Luwes Mengawali Bisnis Kuliner di Lampung
Hal ini bukan suatu kebetulan.
Teh menjadi minuman yang tak pernah absen dari warteg.
Hal itu karena di Jawa Tengah sendiri, ada daerah Slawi yang menjadi salah satu produsen teh terbesar di Indonesia.
Hal ini juga dibenarkan oleh Fadly Rahman, Sejarawan Makanan.
Ia mengatakan jika sebenarnya yang khas ketika makan di warteg adalah makan dengan ditemani teh manis panas.
“Sebenarnya yang jadi khas ketika makan di warteg itu, ditemani minuman teh. Teh yang paling khas itu nasgitel (panas, legit, dan kental).
Teh ini dicampur dengan gula, dan nikmati jika dikonsumsi dalam keadaan panas.
Khasnya teh di warteg dulunya disimpan dalam kendi,” kata Fadly ketika dihubungi KompasTravel, Rabu (24/10/2018).
“Minuman teh yang dipilih karena di Jawa Tengah sendiri menjadi salah satu produsen teh terbesar yaitu Slawi,” tambah Fadly.
Sejarawan JJ Rizal mengatakan jika Tegal, khususnya di daerah Jawa Tengah adalah penghasil teh yang cukup besar dan dikenal yaitu produsen teh Slawi.
“Kalau ke Tegal, pasti kita temui minuman teh soalnya khas sana. Ada produsen teh yang cukup terkenal di sana yah, yaitu Selawi.
Bahkan teh poci sendiri itu budaya dari Tegal, jadi ini kenapa di warteg disajikan aneka jenis teh,” kata Rizal ketika dihubungi KompasTravel, Kamis (25/10/2018).
Makanan favorit di warteg
Warung Tegal atau yang dikenal warteg menjadi salah tujuan untuk yang ingin makan kenyang dengan harga murah.
Warteg seringkali dilekatkan dengan orang yang berekonomi kelas bawah, tapi banyak juga orang dengan ekonomi kelas atas yang tidak segan untuk makan di warteg.
Tidak hanya murah, warteg juga mudah ditemui dan buka 24 jam sehingga selalu dicari.
Selain itu, warteg menyajikan masakan rumahan dengan aneka aneka lauk, mulai dari tempe, ikan, sayuran, oseng-oseng, tahu, dan yang lainnya.
"Kalau ditanya menu favorit yang sering dibeli, ada tempe orek yang jadi favorit, terus kentang balado, tongkol, oseng-oseng, dan telur yah, ada telur dadar sama telur bulat," kata pemilik warteg, Sayudi ketika ditemui KompasTravel di Warteg Kharisma Bahari, jalan Haji Batong Raya, kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018) sore.
Warteg Kharisma Bahari merupakan warteg dengan sistem franchise yang ada di Jakarta, Depok, Tangerang, Bogor, dan Bekasi (Jabodetabek).
Hingga saat ini, Warteg Kharisma Bahari telah memiliki 196 cabang di se-Jabodetabek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Teh Selalu Muncul saat Makan di Warteg?"