Kisah Kundiarto, Pria Memakai Kursi Roda Keliling Puluhan Kilometer Jualan Makanan Ringan

Dengan memakai kursi roda, Kundiarto (42) berkeliling jualan makanan ringan dan pulsa elektrik hingga sejauh puluhan kilometer (km).

TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Kundiarto (42). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, CIBINONG - Dengan memakai kursi rodaKundiarto (42) berkeliling jualan makanan ringan dan pulsa elektrik hingga sejauh puluhan kilometer (km).

Agar bisa berjualan, Pria asal Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor itu, memodifikasi kursi rodanya sedemikian rupa.

Hal itu bertujuan agar dirinya terlindungi dari panas atau hujan.

Kemudian, di bagian bawah kursi rodanya, ia menggantungkan kaleng bekas agar menimbulkan bunyi.

Sehingga, keberadaannya bisa diketahui dengan mudah saat bergerak.

Tidak hanya itu, ia juga membawa bendera merah putih sebagai hiasan.

Bendera itu akan ia kibarkan saat hendak menyeberang jalan, sambil meniup peluit yang selalu ia bawa.

Baca: Kakek 71 Tahun Ini Dorong Kursi Roda Istrinya yang Sudah Sakit 14 Tahun untuk Berobat

Anak keempat dari tujuh bersaudara itu menceritakan bahwa ia mengalami kondisi lumpuh sejak tahun 2000.

Kundiarto mengungkapkan, ia menderita kelumpuhan pada kedua kakinya setelah mengalami gangguan syaraf otak kiri.

"Dari tahun 2000, sudah 18 tahun semenjak sakit. Waktu itu, saya umur 25 tahun, waktu kerja di orang Korea di bidang komputer jaringan," kata Kundiarto, kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (29/10/2018).

Kundiarto berjualan memakai kursi roda dengan berkeliling di kawasan Bogor.

Setiap hari, ia berangkat ke Bogor dari rumahnya di Cileungsi.

Di rumah, ia tinggal bersama istrinya yang dinikahi pada 2005 lalu.

Selain di kawasan Bogor, Kundiarto mengaku pernah berkeliling untuk berjualan hingga kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, yang berjarak sekitar 32 km.

"Pulang pergi saya ke Cileungsi. Biasanya habis subuh berangkat. Pulang pukul 20.00 WIB malam. kalau lagi sepi, kadang waktu Ashar sudah pulang," katanya.

Makanan ringan yang dijual Kundiarto berupa berbagai jenis keripik, mulai dari makaroni hingga keripik talas.

Sebagian keripik yang ia jual, merupakan titipan pembuat keripik yang lain.

Baca: Minta Kursi Roda, Surat Gadis Cilik Penderita Difabel Menyentuh Hati, Begini Respons Jokowi

Ketika berjualan, Kundiarto mengaku, terkadang ia mengalami rintangan, mulai dari hujan hingga terjatuh dari kursi roda.

Tidak hanya itu, ia terkadang mendapat ejekan terkait kondisi yang ia alami.

"Ada aja yang ngejek, tapi saya sih biasa aja, diem aja. Udah nasib," ungkap Kundiarto.

Sampai sekarang, ia juga sering mengumpulkan botol-botol bekas di rumahnya, untuk dijual sebagai pemasukan tambahan.

Sempat Kuliah

Kundiarto (42) mengatakan, saat kedua kakinya mengalami kelumpuhan, ia sempat menjalani kuliah di STAI Da'arul Ma'arif Jakarta pada 2005 silam.

Ia mengaku mengambil jurusan Tarbiyah.

Namun, masa perkuliahannya hanya bertahan hingga semester satu.

Sejak saat itu, Kundiarto menuturkan, ia mulai mengandalkan kursi rodanya untuk mencari penghasilan.

Terlebih, orangtua yang merawatnya dulu kini sudah wafat.

Dengan memakai kursi roda, Kundiarto menjajakan makanan ringan dan pulsa secara berkeliling bahkan hingga menempuh jarak puluhan km.

Baca: Nenek Tiap Hari Dorong Kursi Roda 24 Km Antar Cucu Penyandang Disabilitas ke Sekolah

Kundiarto berharap, ke depan, ia bisa membeli motor, yang nanti bakal ia modifikasi secara khusus agar bisa ia gunakan.

"Harapannya ke depan pengen beli motor untuk kalau ke mana-mana gitu nggak capek kan, bisa untuk berobat terapi gitu. Kedua mau bikin warung, jadi saya nggak usah jauh-jauh jualan, kan bahaya, cuma ini masih belum punya tempat," katanya.

Artikel ini telah ditayangkan di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Kundiarto Tempuh Puluhan Kilometer Pakai Kursi Roda, Jualan Makanan dan Pulsa Elektrik

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved