TRIBUNWIKI WISATA LAMPUNG
Situs Batu Bedil, Tempat Wisata Prasejarah di Tanggamus
Situs Batu Bedil merupakan peninggalan purbakala di Dusun Batu Bedil, Desa Gunung Meraksa, Pulau Panggung, Tanggamus, Lampung.
Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Situs Batu Bedil merupakan peninggalan purbakala di Dusun Batu Bedil, Desa Gunung Meraksa, Pulau Panggung, Tanggamus, Lampung. Situs Batu Bedil memiliki nama lengkap Situs Megalitikum Batu Bedil. Situs Batu Bedil merupakan satu di antara situs peninggalan masyarakat prasejarah di Bumi Ruwa Jurai.
Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang berarti batu.
Megalitikum biasa juga disebut dengan zaman batu besar.
Pada zaman itu, manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar.
Bangunan-bangunan pada zaman tersebut selalu berdasarkan pada kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati, terutama kepercayaan akan adanya pengaruh kuat dari yang telah mati terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesuburan tanaman.
Awal Mula Penamaan Situs Batu Bedil
Menurut sejarahnya, penamaan Batu Bedil karena dari satu menhir Batu Tegak tersebut, warga setempat sering mendengar suara menyerupai senapan.
Sehingga, warga menamakan batu tersebut dengan nama Batu Bedil.
Baca: TRIBUNWIKI – 3 Lokasi Bermain Arung Jeram di Lampung

Menhir Batu Bedil memiliki ukuran lebar kurang lebih 109 centimeter (cm).
Sementara, tingginya sekitar 220 cm.
Situs Batu Bedil berdiri sekitar akhir abad 9 atau di awal abad 10.
Namun, ada yang menyebut bahwa Desa Batu Bedil purba dulunya ditinggali oleh masyarakat pada 2.500 sebelum masehi.
Salah satu tulisan yang masib bisa terbaca di situs tersebut, di baris awal tertulis Nawo Bhagwate, dan di akhir kalimat terbaca Swaha.
Sementara, sisanya tak terbaca lagi karena mengalami aus.
Asal bahasanya dari bahasa Sanskerta, dan diperkirakan mantra pemujaan agama Hindu Budha.
Kompleks Situs Batu Bedil
Sebagai tempat wisata prasejarah, kompleks Situs Batu Bedil tertata rapi.
Pasalnya, ada pagar yang mengelilinginya.

Meskipun, keberadaannya persis berada di tepi jalan, dan di tengah perkampungan serta perkebunan milik warga.
Kompleks situs tersebut terdiri dari tiga klaster yakni, Batu Bedil Pertama berupa sekumpulan menhir, batu datar, dan prasasti.
Sementara, Batu Bedil kedua terdiri dari menhir, dolmen, batu bergores, dan lumping batu.
Kedua klaster tersebut diperkirakan dulunya berada di satu kompleks.
Namun akhirnya, klaster tersebut terpisah akibat aktivitas masyarakat saat ini.
Sementara klaster Batu Bedil ketiga, yang terpisahkan dengan rumah penduduk, terdiri dari Batu Gajah, Batu Kerbau, dan beberapa menhir.
Tidak hanya itu, di luar kawasan Batu Bedil yang dibatasi dengan dua sungai itu, ada Situs Gelombang.
Konon, situs itu diyakini sebagai benteng tanah dan parit dari pemukiman manusia pada masa lampau.
Bahkan berdasarkan penuturan warga setempat, berbagai keramik dari China, Thailand, hingga Vietnam ditemukan di sekitarnya.
Penelitian Situs Batu Bedil
Situs Batu Bedil pertama kali diteliti oleh arkeolog pada 1954.
Namun, penelitian tersebut tak membuahkan sesuatu yang konkret.

Setelah itu, pada 1989, tim gabungan dari pemerintah daerah dan pusat, dibentuk.
Kemudian baru pada 1992, Balai Pelestarian Purbakala Wilayah Provinsi Banten melakukan rehabilitasi terhadap situs tersebut.
Akses Menuju Situs Batu Bedil
Situs Batu Bedil mudah ditemui karena berada di pinggir jalan.
Apalagi, situs tersebut berada dalam rute menuju salah satu tempat wisata terkenal di Tanggamus, yaitu Air Terjun Bakoman.
Akses jalan menuju tempat wisata prasejarah Situs Batu Bedil relatif mudah.
Hal itu karena kondisi jalan sudah diaspal.
Bahkan, keberadaan situs yang persis di pinggir jalan, memudahkan wisatawan yang ingin mengunjungi situs tersebut.
Rute menuju Situs Batu Bedil bisa dilalui dari Bandar Lampung.
Dari ibu kota Provinsi Lampung tersebut, kendaraan bisa diarahkan menuju Talang Padang.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju arah Bendungan Batu Tegi.
Jika telah sampai di Tekad, kendaraan bisa melaju lurus hingga berbelok kiri menuju arah Ulu Belu.
Tak jauh dari belokan tersebut, ada minimarket yang di seberangnya terdapat jalan aspal.
Untuk menemukan Situs Batu Bedil, wisatawan cukup melalui jalan tersebut hingga tiba di lokasi tempat wisata prasejarah tersebut. (teguh prasetyo)