Mantan yang Masih Cinta hingga Terancam Tak Perkuat Timnas, 5 Fakta di Balik Cakaran Saddil Ramdani
Mantan yang Masih Cinta hingga Terancam Tak Perkuat Timnas, 5 Fakta di Balik Cakaran Saddil Ramdani
Mantan yang Masih Cinta hingga Terancam Tak Perkuat Timnas, 5 Fakta di Balik Cakaran Saddil Ramdani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemain muda sepak bola muda Indonesia, Saddil Ramdani, harus berurusan dengan hukum. Saddil ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus penganiayaan seorang perempuan, ASR.
Ia diduga telah mencakar wajah ASR karena masalah percintaan.
Permintaan maaf Saddil belum menyelesaiakan masalah.
Baca: Mantan Kekasih Ungkap Watak Asli Saddil Ramdani hingga Tuduhan Minta Dinikahi
Sementara itu, pihak klub Persela Lamongan berjanji akan mendampingi Saddil dalam kasus tersebut.
Berikut fakta lengkap terkait kasus yang menjerat Saddil Ramdani:
1. Diduga menganiaya ASR karena masalah percintaan
Saddil diduga telah menganiaya ASR (19) saat keduanya bertemu di Mess Persela Lampongan, pada Rabu (31/10/2018).
ASR, warga Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur, datang ke Mess Persela sekitar pukul 18.30 WIB dan sengaja hendak menemui Saddil.
Saat itu ASR, yang dikenal dekat dengan Saddil, meminta ponsel yang dibawa Saddil.
Namun, Saddil menolak dan terjadi adu mulut. Saddil saat itu diduga tidak bisa menahan emosi dan mencakar ASR di bagian wajahnya.
“Indikasinya masalah percintaan anak muda dan perebutan ponsel dan terjadi penganiayaan, pencakaran di wajah korban,” ujar Kasatreskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, Jumat (2/11/2018).
2. Orangtua ASR tidak terima perlakuan Saddil
Setelah mendapat perlakuan kasar dari Saddil, ASR melapor ke polisi saat itu juga.
Polisi langsung memproses laporan korban yang diteruskan dengan mencari bukti dan memeriksa saksi-saksi.
Salah satu saksinya adalah pemain Persela, Muhammad Guntur Triaji, yang dianggap mengetahui kejadian.
Saddil dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
Ia memenuhi panggilan polisi di Polres Lamongan pada Kamis (1/11/2018) malam.
“Sebenarnya itu korban sudah mau berdamai, karena masih sayang katanya.
Tapi orangtua korban yang justru tidak terima dengan perlakuan itu dan tetap meminta agar kasus terus diproses secara hukum,” kata AKP Wahyu.
3. Saddil ditetapkan menjadi tersangka
Dari hasil pemeriksaan, Saddil akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lamongan pada Jumat (2/11/2018) pagi.
Polisi menilai, tindakan Saddil terhadap korban telah menyebabkan luka robek di bawah mata sebelah kanan.
Polisi menjerat Saddil dengan Pasal 351 junto Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan.
Sejak saat itu, Saddil resmi menghuni Polres Lamongan dan tidak bisa memperkuat Persela yang bermain menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Surajaya, Jumat (2/11/2018) malam.
4. Permintaan maaf Saddil kepada korban
Saddil mengaku menyesal dan meminta maaf kepada korban maupun keluarga.
Dia menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran berharga bagi dirinya supaya bisa lebih menahan diri.
"Saya akan mengikuti proses hukum dengan baik. Kemarin sih enggak ada apa-apa, cuma saya bikin ribut di asrama.
Saya sendiri kurang fokus karena kecapekan dan tidak ingin meresahkan warga, jadi saya spontan juga,” ujar Saddil.
“Saya ingin mempertanggungjawabkan perbuatan. Untuk keluarga, saya minta maaf sebesar-besarnya atas kejadian kemarin, karena saya spontan dan ini semoga menjadi pelajaran berharga bagi saya,” kata dia.
Karena kasus ini, Saddil juga terancam batal memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 meski sempat masuk dalam 23 pemain yang dipilih pelatih kepala Bima Sakti.
5. Persela Lamongan usahakan proses kekeluargaan
Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung, sempat mengatakan manajemen Persela sudah mengupayakan proses penangguhan terkait kasus Saddil.
Mereka mengajak keluarga korban menyelesaikan permasalahan secara baik-baik dan kekeluargaan.
Hingga Jumat (2/11/2018) malam sampai pukul 21.00 WIB, Saddil masih berada di Polres Lamongan.
Status Saddil masih belum menjadi tahanan kota.
Terkait hal itu, manajemen Persela, melalui Yuhronur Efendi selaku CEO Persela, mengatakan, pihaknya siap melakukan pendampingan hukum bagi Saddil.
"Saddil ini kan pemain Persela, sudah kami anggap sebagai anak sendiri. Tentu kami akan bantu saat dia kena kasus seperti sekarang," ucap Yuhronur.
Ia berharap agar kasus ini tidak dibesar-besarkan dan bisa ditempuh dengan jalur kekeluargaan.
Sumber: KOMPAS.com (Hamzah Arfah) Video Pilihan