Kisah Juru Masak Istana yang Saksikan Kejadian Janggal di Lingkungan Soeharto
Kisah Juru Masak Istana yang Saksikan Kejadian Janggal di Lingkungan Soeharto
Ia melihat pada jamuan makan saat itu, piring Soeharto hanya berisikan tahu dan tempe.
Agaknya berpantang kangkung, sedangkan Ibu Tien berpantang tauge.
• Debat Seru di ILC TV One Malam Ini dengan Tema Pascareuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019
Selesai acara di Istana Tampak Siring, rombongan kemudian pindah ke kawasan Pantai Sanur di Wisma Mr Kardjiman baik juga diminta untuk menyiapkan makan malam.

Dari dapur bersama juru masak lain melihat Soeharto masuk ke dalam kamar dan mereka menunggu-nunggu, bagaimana penampilan Jenderal besar itu sehari-hari.
Begitu yang ditunggu keluar kamar, mereka pun bergunjing.
"Pak Harto hanya memakai kaos putih, dan sarung putih kotak-kotak juga memakai selop (sandal) jawa, santaisekali," ujar istri Fatoni Akbar itu.
Soeharto terlihat memandangi para cucunya yang sedang asik bermain di kolam renang.
Karena sudah sore, para ajudan dan pengasuh sibuk meminta para cucu naik dari dalam kolam renang.
Dasar anak-anak, mereka tidak memperdulikan anjuran itu.
Akhirnya Pak Harto sendiri yang turun tangan, ia tiba-tiba muncul di pintu sembari memanggil cucu-cucunya dan mengisyaratkan hari mau hujan seraya menunjuk ke langit.
"Tidak ada semenit, hujan benar-benar turun. kami para juru masak saling berpandangan. Pak harto sakti kali ya, kami saling berbisik," ujar Hartini.
Selepas makan malam, Soeharto bercengkrama bersama anak-cucunya di ruang tengah.
Ada cucu yang dipangku Soeharto, di paha kanan dan kirinya. Ada juga cucu yang meminta dipangku Ibu Tien.
Suara anak-anak berceloteh dan bertengkar kecil dan terkadang dibingkai suara Soeharto menengahi.
Selanjutnya, Setelah Hartini membuka rumah makan ayam taliwang di kawasan Tebet Barat pada tahun 1992, setiap kali di Istana Negara mengadakan acara, Hartni mengaku selalu dilibatkan.
"Dari seringnya diundang masak di Istana, Ayam Bakar Taliwang Bersaudara jadi dikenal luas di Jakarta. Apalagi setelah para ajudan memperkenalkan saya langsung kepada Pak Harto dan Ibu Tien yang tidak segan-segan mengenalkan saya juga ke para tamu," ungkap Hartini.