Orang-orang yang Terlibat Pengeroyokan TNI Dicari, Massa Obrak-abrik Rumah Orangtua Terduga Pelaku

Orang-orang yang Terlibat Pengeroyokan TNI Dicari, Massa Obrak-abrik Rumah Orangtua Terduga Pelaku

TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Kediaman Holuan Hutapea (63) orangtua Iwan Hutapea salah satu terduga pelaku pengeroyokan anggota TNI di Arundia, Ciracas, Jakarta Timur. Dirinya tak menyangka, puluhan orang tak dikenal (OTK) menyatroni rumahnya untuk mencari anaknya Iwan. 

Tak hanya perabotan rumah tangga dan barang elektronik yang rusak, warung milik Holuan Hutapea pun turut menjadi sasaran amuk massa.

"Semua, ruang tamu, kamar, dapur, bahkan warung saya. Semua dihancurkan," sambung dia.

Setelah tak berhasil menemukan Iwan, puluhan orang tersebut langsung pergi meninggalkan rumah Holuan Hutapea dalam keadaan berantakan.

"Setelah mereka pergi saya baru berani keluar. Takut saya taku sekali, apalagi di rumah itu saya hanya tinggal berdua bersama istri," ucap dia.

Di rumah itu Holuan Hutapea tinggal berdua bersama istrinya, Surta.

Sementara anak bungsunya, Iwan Hutapea, sudah pindah rumah sejak 2013 lalu.

Orang dicurigai kelilingi Polsek

Sebelum dirusak dan dibakar, warga sekitar sempat mencurigai sejumlah orang datang pada Selasa sore mengecek area sekitar Mapolsek Ciracas.

"Sore-sore itu sudah ada orang naik motor keliling area sekitar Polsek, sampai ke belakang Polsek juga. Kayak lihat apa gitu, nanyain ini mobil yang parkir punya siapa-siapa saja," kata Marningsih, warga yang tinggal di belakang Mapolsek Ciracas kepada Warta Kota, Rabu (12/12/2018).

Saat kejadian Mariningsih hanya bisa mengintip dari jendela rumah. Ia tak berani keluar rumah karena suaminya melarang.

"Ramai bangat malam itu, saya disuruh di dalam rumah saja. Enggak usah keluar. Ada suara teriak dan berisik benda dirusak gitu. Saya takut banget," ucap dia.

Marni mengungkapkan, lampu di rumahnya sampai dimatikan agar tidak menjadi sasaran sekelompok orang tersebut.

"Lampu dimati-matiin, takut nyerang ke rumah, ngeri juga. Semua warga tidak boleh mendekat dan ada yang dihancurin HP-nya ketahuan ngerekam," paparnya.

Kesaksian pedagang kopi

Juliah, penjual kopi di samping Mapolsek Ciracas awalnya senang saat puluhan orang menyambangi warungnya pada Selasa sekitar pukul 20.30 WIB.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved