Membongkar Mafia Bola di Mata Najwa Trans7, Kapolri Kendalikan Langsung Satgas Berisi Para Jenderal

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku prihatin dengan munculnya isu match fixing atau pengaturan skor.

tribunwow.com
Ilustrasi - Kapolri Jenderal Tito Karnavian. 

"Saat itu Pak Johar mengenalkan saya kepada mafianya ini, yaitu Mr P."

Lasmi menuturkan, Johar mengenalkan Mr P dengan dalih agar Persibara tidak salah jalur dan dicurangi.

"Jadi (Johar) bilang, Mbak mau maju bolanya, sama bapak ini (Mr P)," cerita Lasmi menirukan perkataan Johar.

Ia menuturkan banyak iming-iming yang ditawarkan Mr P terkait kemenangan pada pertandingan.

Tak jarang, ia mengaku timnya juga kalah walaupun telah membayar sejumlah uang.

Lasmi juga mengatakan anak dari Mr P, Mr T menjadi asisten pribadinya, dan sebagai 'pengompor'.

Misalnya, ia menuturkan bahwa uang dalam pertandingan sepak bola adalah hal yang biasa.

Lasmi juga menuturkan ia pernah merasa ditipu Mr T.

Ia mengaku pernah ditawarkan menjadi manajer putri Timnas U 16, lantaran Mr T menuturkan, jika Lasmi ingin memiliki kasta, harus memiliki jabatan di timnas pusat.

"Saat itu saya dan ayah saya mengeluarkan Rp 300 juta-Rp 400 juta."

Lasmi menuturkan, uang itu untuk biaya operasional.

Namun, ia tak mengerti hitungan Mr T dan Esko PSSI Pusat yang bernama Papat Yunisal.

Manajer tim Liga 3, Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani membeberkan sejumlah hal terkait kasus match fixing yang terjadi di Liga 3 2018.
Manajer tim Liga 3, Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani membeberkan sejumlah hal terkait kasus match fixing yang terjadi di Liga 3 2018. (Capture Live Trans7 via Vidio.com)

Transaksi bukti

Budhi beserta Lasmi juga memperlihatkan bukti transfer yang mereka miliki terkait uang pertandingan hasil bola.

Dalam tayangan itu, tampak ada beberapa nama yang telah mendapat uang dari Budhi dan Lasmi, pada sejumlah pertandingan.

Di antaranya, Bang Mansur (nama samaran), Mbah Putih (nama samaran Komdis PSSI pusat), Pak Johar, Dessy, Wasit, dan untuk akomodasi seperti hotel, pertemuan wasit, dan sebagainya.

Mantan Exco PSSI Hidayat Didenda Rp 150 Juta karena Terlibat Pengaturan Skor

 

Jadwal yang memiliki bukti transaksi uang itu, yakni Banjarnegara vs Kediri, Komite Kompetisi PSSI, dan Kediri vs Banjarnegara.

Pada bukti transaksi itu, tertulis pengeluaran keseluruhan untuk Liga 3, yakni Rp 237 juta, dan untuk Porprov Rp 105 juta.

Total Rp 342 juta.

Lasmi menuturkan, uang itu di transferkan ke nama Mbah Pri, Priyanto.

Namun, ia tak mengerti nama asli pemilik nomor rekening.

Bukti Transfer Manajer Persibara kepada mafiabola. Di Mata Najwa, Rabu (19/12/2018).
Bukti Transfer Manajer Persibara kepada mafiabola. Di Mata Najwa, Rabu (19/12/2018). (Capture Youtube Trans 7)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Buka-Bukaan Soal Pengaturan Skor, Manajer Persibara Klaim Keluarkan 1,3 Miliar dalam Enam Bulan dan Siap Berantas Pengaturan Skor di Liga Indonesia, Tito Karnavian: Nangkap Maling harus Pakai Maling serta BolaSport.com dengan judul "Terkuak, Ini Daftar Runner Pengaturan Skor Sepak Bola Indonesia"

Sumber: TribunWow.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved