Deretan Kasus Perempuan Dihabisi Pria Panggilan, Sisca Icun Sulastri Bukan yang Pertama
Deretan Kasus Perempuan Dihabisi Pria Panggilan, Sisca Icun Sulastri Bukan yang Pertama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sisca Icun Sulastri, bukan satu-satunya perempuan yang dibunuh oleh pria panggilan, sebelum juga ada kasus serupa meski motifnya berbeda.
Sisca Icun Sulastri, yang belakangan diketahui sebagai janda dengan lima anak ini, dihabisi pria beristri bernama Hidyat.
Motifnya, cekcok uang bayaran kencan yang dijanjikan Sisca Icun Sulastri hingga berujung pembunuhan.
• Polda Lampung Bidik Pelaku Kejahatan di Area Tepi Laut Lampung
Pelaku Hidayat telah ditangkap di rumahnya, sementara jasad Sisca telah dikubur di kampung halamannya di Jawa Barat.

Berikut ini deretan kasus perempuan yang dihabisi oleh pria panggilan seperti dilansir dari Tribun Timur.
1. Dedi Purbianto dan Deli Cinta Sihombing
Dedi Purbianto (28), menjadi tersangka pembunuhan Deli Cinta Sihombing Desember 2017.
Dedi mengaku baru saja menjalani profesi sebagai pemuas nafsu wanita alias Gigolo.
• Bocah 9 Tahun Keluarkan Suara Peluit Saat Batuk hingga Sebulan Tak Sekolah, Kini Sudah Sembuh
Menurut pengakuan Dedi, sebelumnya ia pernah bekerja di Malaysia.
Setelah itu, iapun kembali pulang ke Batam dan memulai pekerjaan sebagai bartender.
“Saya sebelumnya kerja di Malaysia. Saya baru balik 2015,” kata dia.

Dari sanalah ia pun kenal dengan beberapa kawan dan sering ke beberapa tempat hiburan.
Dari perkenalan itu, kemudian ia dikenalkan kepada dunia untuk melayani perempuan yang kehausan seks.
Dari sana, ia mengaku dibuatkan akun di aplikasi
• Bisa Meledak! Jangan Sekali-kali Menyimpan Bahan Makanan Ini di Dalam Freezer Kulkas
Badoo.
Setelah di buatkan dan mempunyai akun sendiri.
Akhirnya Dedi mulai belajar dengan menggunakan aplikasi tersebut.
Kemudian ia mulai mengikuti tren di aplikasi tersebut.
Sebagai pemain baru, ia pun mengaku baru empat kali melayani perempuan yang kesepian.
“Baru empat orang,” kata dia.
Ketika ditanya tarif, Dedi mengaku tarifnya pun berbeda-beda.
Perihal tarif ini sangat tergantung dari kesepakatan pelaku dan calon penerima jasanya.
"Tarifnya berbeda-beda,” kata dia lagi.
Semua konsumennya itu adalah kenalan yang berada pada aplikasi Badoo.
“Semuanya kenal dari sana," ujarnya lagi.
Menurut keterangan Kapolresta Barelang, Kombes Hengki, Dedi sudah dua kali kencan dengan Deli Cinta Sihombing.
“Yang pertama disepakati tarifnya, Rp 1,5 juta. Tapi baru dibayar Rp 200 ribu,” kata Hengki.
Selanjut, keduanya berjanji ketemu dan kembali berkencan. Namun, usai itu, Dedi kembali menangih uang itu.
“Terus korban menjawab, “tunggulah sebentar. Aku saja belum pakai baju.”,” kata dia.
Tersangka kesal karena disebut anjing, lalu mencekik korban.
2. Wanudya Minola Ginting dan Erlangga Bakti
SEORANG gigolo diduga menjadi otak pembunuhan perempuan bernama Wanudya Minola Ginting, 26 tahun.
Pembunuhan itu terjadi di Apartemen Green Park View Tower F Lantai 11 Nomor 22, Duri Kosambi, Jakarta Barat Maret 2013.
Polisi menetapkan dua orang tersangka. Salah satu tersangka disebut-sebut adalah gigolo, yaitu Erlangga Bakti (EB), 27 tahun. Seorang tersangka lagi, Arfan Makmur (AM), 29 tahun, tak lain adalah teman Erlangga.
Menurut Rikwanto, dalam pemeriksaan awal, kedua tersangka mengakui membunuh korban karena sakit hati.
Selain itu, kata penyidik, antara korban dan tersangka Erlangga memiliki hubungan khusus.
"Dari pemeriksaan, EB itu kekasih korban dan dia itu juga gigolonya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Toni Harmanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/3/2013), kepada wartawan KOMPAS.com.
Toni menjelaskan, setiap kali berhubungan intim, korban membayar EB sebesar Rp 2 juta."Mereka sudah menjalin hubungan sejak 5 bulan lalu. Setiap kali akan berhubungan badan dengan EB, selalu Wanudya yang menghubungi," kata Toni.
"Ada perasaan, mentang-mentang sudah membantu tersangka, korban seenaknya memperlakukan tersangka. Tersangka merasa 'dibeli' oleh korban," tutur penyidik mengutip keterangan tersangka.
3. Michael dan Tante Silvi
Michael Putra Hododjojo (19) menjadi tersangka pembunuhan Tante Silvi Wulur (37) 2009 lalu.
Michael membunuh Tante Silvi dengan menggunakan badik.
Kepada polisi Michael mengaku membunuh tante jelita asal Tumohon, Manado, itu karena sakit hati.
Saat datang ke rumah kos sang tante, Michael ditegur korban.
Korban kesal karena Michael menghilang dan tak bisa dihubungi.
Michael pun berkilah ia menghilang karena Tante Silvi berulang kali mengingkari janji hendak membelikan rumah untuknya.
Perselisihan yang awalnya masih diwarnai cumbu rayu lama-lama memanas oleh kata bersambut kedua insan.
Tante Silvi yang merasa selama ini telah membahagiakan sang berondong, mulai menghujani pujaannya dengan ucapan keras. Michael pun tersinggung.
Tangan Michael melayang ke wajah Tante Silvi, tapi luput mencapai sasaran karena Silvi cekatan menghindar. Michael lalu mengulang tindakannya, korban menangkis. Michael naik pitam dan…plaaaak, tamparan ketiga mendarat di wajah perempuan cantik itu.
Rupanya Michael belum puas. Ia lalu mengikat tangan dan kaki korban. Michael lalu menghunus badik yang selalu ia bawa. Berkali-kali Michael menikam pinggang Tante Silvi dan mencekik lehernya dengan tali. Korban roboh bersimbah darah di rumah kosnya di Jalan Bhakti, Kebon Bawang, Tanjung Priok.
Jenazah Silvi ditemukan warga, 11 Januari 2009 pukul 14.00.
Kepada polisi Michael mengaku sudah dua bulan berhubungan intim dengan Tante Silvi. Awalnya, hubungan keduanya cuma sebatas hubungan berondong dengan kekasih gelapnya, lalu meningkat menjadi hubungan antara gigolo dan pelanggannya.
Setiap usai berhubungan intim, Tante Silvi membayar Michael. Hubungan tersebut lama-lama menjadi hubungan dua kekasih, terutama setelah Tante Silvi menjanjikan akan membelikan rumah untuk Michael.
4. Sisca Icun Sulastri dengan Hidayat
Terbaru, kasus tewasnya Sisca Icun Sulastri di Apartemen Kebagusan City.
Sisca ditemukan tewas tanpa busana di kamarnya.
Sisca ternyata dibunuh Hidayat (22) pria yang dibayarnya sebesar Rp 2 juta untuk diajaknya berkencan.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, Siska Icun Sulastri menghubungi Hidayat sejak Minggu (16/12/2018) pagi.
Siska Icun Sulastri meminta Hd menemaninya di kamar apartemen Kebagusan City, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tower A.
Permintaan Siska Icun Sulastri pun bergayung sambut.
Hidayat mendatangi apartemen Kabagusan City pada Minggu (18/12/2018), sekira pukul 17.30 WIB.
Hidayat menunggu Siska Icun Sulastri di kolam renang.
Siska Icun Sulastri lalu menjemput HD di kolam renang.
Keduanya lalu menuju kamar Siska Icun Sulastri di Apartemen Kebagusan City.
Setiba di kamar apartemen, Siska Icun Sulastri berganti pakaian transparan.
Namun, HD memilih meminta uang yang dijanjikan Siska Icun Sulastri sebesar Rp 2 juta.
Permintaan HD tersebut ditolak Siska Icun Sulastri.
Siska Icun Sulastri meminta HD menemaninya terlebih dahulu dan mengancam akan melaporkan peristiwa tersebut ke istri pelaku.
"Korban dan pelaku berdebat, hingga pelaku nekat mengambil pisau untuk mengancam korban," kata Andi dalam keterangannya.
Buntutnya, korban dan pelaku pun berebut pisau hingga baju korban tanggal. Bahkan, sejurus kemudian pelaku menusuk bagian ulu hati, dan pinggang kanan korban sebanyak dua kali.
"Korban masih melawan dan berteriak hingga disekap oleh pelaku menggunakan tangannya, pelaku pun kembali menusuk nadi lengan kiri korban," papar Andi.
Akhirnya, korban pun terlihat sudah tidak memberikan perlawanan dan HD segera pergi membawa dompet dan unit handphone korban serta pisau yang digunakannya untuk menusuk korban.
"Dalam perjalanan pulang, pelaku membuang dompet, pisau, jaket, dan kaosnya, sementara handpjone korban disembunyikan di kuburan sekitar," ujar Andi.
HD (22), pembunuh Siska Icun Sulastri berhasil ditangkap jajaran Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (20/12/2018). (Ilham Arsyam)