Tsunami Pesisir Lampung

Usap Peti Mati Istri, Ifan Seventeen Tuliskan Kata-kata yang Membuat Hati Pilu

Usap Peti Mati Istri, Ifan Seventeen Tuliskan Kata-kata yang Membuat Hati Pilu

Editor: taryono
(Instagram/Dylan Sahara
FOTO Ifan Seventeen dan istrinya Dylan Sahara.(Instagram/Dylan Sahara 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA  - Vokalis Ifan " Seventeen"  kehilangan istri tercintanya,  Dylan Sahara.

Dylan Sahara meninggal dalam bencana tsunami yang terjadi Selasa 22 Desember 2018.

Jenazah yang sempat hilang ditemukan Minggu 24 Desember 2018.

Vokalis Ifan " Seventeen" mengungkapkan kesedihannya melalui akun Instagram-nya, @ifanseventeen.

Xiaomi Mi 5 dan Redmi 3 Pro Tak Lagi Dapat Pembaharuan Software

Dengan mengunggah insta story foto istrinya, Dylan Sahara, Ifan menuliskan sebuah kata-kata kepada mendiang istrinya.

"How can i life without you @dylan_sahara," tulis Ifan.

Pada Insta Story lainnya, Ifan mengunggah video peti mati jenazah Dylan di mobil ambulans.

Sambil mengusap-usap peti mati, Ifan kembali menuliskan kata-kata yang membuat hati pilu.

 "Kamu paling suka kalo kita pake baju warnanya couplean. Ini aku pake baju putih biar seragam sama kamu. Kita pulang sayang ya @dylan_sahara," tulis Ifan.

Bukan Karena Uang, Andik Vermansah Pilih Gabung Madura United Ketimbang Persebaya

Jenazah Dylan ditemukan di RSUD Pandeglang, Banten, setelah dua hari pencarian pascatsunami menerjang kawasan Banten.

Dylan akan dimakamkan di Ponogoro, Jawa Timur, yang merupakan tanah kelahirannya.

Berdasarkan penuturan pewakilan manajemen Seventeen Yulia Dilan, saat tsunami menerjang, Dylan berada di belakang panggung Seventeen.

7 Tradisi Unik Seputar Perayaan Natal di Indonesia

Selain Dylan, tiga personel Seventeen juga ikut menjadi korban meninggal dunia ketika menghibur gathering perusahaan PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.

Mereka adalah pemain bas M Awal Purbani alias Bani, gitaris Herman Sikumbang, drummer Windu Andi Darmawan. Sementara Ifan selamat dari musibah tersebut.

Penyebab Tsunami

 Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati menegaskan, tsunami di wilayah pantai sekitar Selat Sunda, di Anyer, Banten dan Lampung, merupakan dampak berkelanjutan dari erupsi Anak Gunung Krakatau.

Jenazah Istri Ifan Seventeen Akan Dimakamkan di Ponorogo Jawa Timur

Hal itu diungkapkan Dwikorita saat konferensi pers, di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).

"Jadi kejadian tsunami ini erat kaitannya sebagai dampak lanjut tidak langsung dari erupsi Gunung Anak Krakatau," ujar Dwikorita.

 UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Pangdam II Sriwijaya-Kapolda Lampung Pantau Lokasi Terdampak Tsunami

Ia menjelaskan, erupsi tersebut terjadi pada pukul 21.03 WIB, Sabtu (22/12/2018). Setelah itu, BMKG mencatat, adanya tremor yang mengindikasikan gempa vulkanik.

Dwikorita melanjutkan, gempa vulkanik tersebut yang memicu terjadinya longsor lereng Gunung Anak Krakatau.

Hasil analisis menunjukkan longsoran tersebut setara dengan guncangan bermagnitudo 3,4. Berdasarkan hasil citra dan pemodelan satelit, longsor tersebut terjadi seluas 64 hektar.

"Data tambahan yang kami peroleh, gempa vulkanik tadi ternyata yang memicu terjadinya kolaps atau longsor bawah laut," kata dia.

Lalu, kata Dwikorita, material yang runtuh akibat longsor tersebut yang mendorong pergerakan air sehingga terjadi tsunami pada pukul 21.27 WIB atau sekitar 20 menit setelah terjadi erupsi.

 Berkas Pengumuman CPNS 2018 Lampung Sudah Bisa Diunduh di Situs SSCN

"Longsor itu kan dinding kepundan, dinding kawah atau lerengnya runtuh masuk ke dalam air. Massa yang masif masuk ke dalam air itu ibaratnya kalau gelas dimasuki batu. Itu kan airnya akan naik. Jadi longsot itu yang memicu gelombang," ujar Dwikorita.

"Gelombang yang tadi kita sebut sebagai gelombang tsunami yang akhirnya merambat ke arah pantai," lanjut dia.

Berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, korban meninggal dunia akibat bencana ini bertambah menjadi 281 orang.

 Wali Kota Singkawang Marahi Kontraktor Depan Warga

Sementara, korban luka-luka berjumlah 1.016 orang dan korban yang belum ditemukan 57 orang.

Kerusakan material meliputi 611 unit rumah, 69 unit hotel dan villa, 60 warung kuliner, dan 420 kapal dan perahu.

infografis kompas.com
infografis kompas.com ()
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved