Ada Awan Berbentuk Tsunami, 5 Pesawat Tunda Pendaratan hingga 20 Menit di Makassar

Sebuah awan berbentuk tsunami terlihat di langit Kota Makassar pada Selasa (1/1/2019) sore. Kemunculan awan tersebut membuat lima unit pesawat yang

istimewa/kompas.com
Awan berbentuk tsunami terekam di langit Kota Makassar, Selasa (1/1/2019) sore. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAKASSAR - Sebuah awan berbentuk tsunami terlihat di langit Kota Makassar pada Selasa (1/1/2019) sore.

Kemunculan awan tersebut membuat lima unit pesawat yang hendak mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, harus menunda pendaratan sampai cuaca mulai membaik.

Alhasil, kelima pesawat tersebut terpaksa berputar-putar di ruang udara Makassar hingga selama 20 menit.

Mereka baru mendarat saat cuaca mulai membaik.

Hal itu disampaikan General Manager AirNav Indonesia cabang Makassar Air Traffic Service Centre (MATSC), Novy Pantaryanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (2/1/2019).

“Saat awan kumulonimbus menggulung di langit Kota Makassar, Selasa (1/1/2019) sore, ada lima pesawat mengalami penundaan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Sehingga, pesawat itu berputar-putar terlebih dahulu di atas sekitar 15 menit hingga 20 menit, lalu mendarat setelah cuaca mulai membaik,” ungkap Novy.

Novy mengatakan, awan berbentuk tsunami tersebut merupakan awan yang sangat berbahaya.

Viral Awan Berbentuk Tsunami Muncul di Makassar, BMKG Sebut Berbahaya

Di dalam gumpalan awan kumulonimbus itu, terdapat partikel-partikel petir, es, dan lain-lainnya yang sangat membahayakan bagi penerbangan.

Awan kumulonimbus itulah yang paling dihindari pilot.

Karena di dalam awan itu, pusaran angin juga terdapat.

“Sangat mengerikan itu awan kumulonimbus. Kalau kita lihat angin puting beliung, ekor angin itu ada di dalam awan kumulonimbus. Awan ini juga dapat membekukan mesin pesawat karena di dalamnya terdapat banyak partikel-partikel es. Terdapat partikel petir dan sebagainya di dalam awan itu,” terangnya.

Meski awan kumulonimbus dianggap membahayakan bagi penerbangan, kata Novy, pihaknya telah mempunyai alat radar cuaca pada rute penerbangan, yang bisa melacak cuaca hingga radius 100 KM.

Sehingga jika terlihat awan kumulonimbus pada radar, pihaknya langsung menyampaikan kepada pilot.

Pilot kemudian akan membelokkan pesawat hingga 15 derajat.

“Tidak ada pilot yang berani menembus awan kumulonimbus. Jadi, kita mempunyai radar cuaca dan berkoordinasi dengan BMKG. Sehingga, data dari BMKG yang diperoleh terkait cuaca buruk akan disampaikan kepada pilot. Jadi cuaca buruk yang terjadi, aman bagi lalu lintas penerbangan,” terangnya.

Novy menambahkan, awan kumulonimbus berada di ketinggian 1.000 kaki hingga 15.000 kaki.

Sehingga untuk penerbangan 30.000 kaki hingga 40.000 kaki, aman bagi pesawat.

Foto-foto Awan Berbentuk Tsunami di Lampung Timur dan Fenomena Pertumbuhan Awan Musim Penghujan

“Jadi lalu lintas penerbangan aman, jika ada cuaca buruk yang mengancam,” tambahnya.

Viral di Media Sosial

Video awan berbentuk tsunami menjadi viral di media sosial.

Awan tersebut muncul di Kota Makassar dan sempat diabadikan sejumlah warga setempat, yang kemudian mengunggahnya ke media sosial.

Awan berbentuk tsunami itu muncul pada Selasa (1/1/2019) sore.

Awan itu terlihat menggulung hitam pekat berbentuk gelombang tsunami di atas langit Kota Makassar.

Bahkan, warga yang sempat merekam video awan berbentuk tsunami tersebut di dalam area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan diunggahkan ke media sosial.

Menurut staf Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami yang dikonfirmasi, Rabu (2/1/2019) pagi, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami dikenal sebagal cell awan kumulonimbus yang cukup besar.

Berbahaya

Biasanya, awan kumulonimbus tersebut disertai hujan deras, petir, dan angin kencang.

Kisah Para Penyintas Tsunami Lampung, 9 Hari Terdampar hingga Ayah Peluk Anak Diterjang Ombak

Kesaksian Warga Selamat Tsunami Lampung, Remaja Pegang Batu hingga Ayah Peluk Anak Tergulung Ombak

Video-video Tsunami Lampung, Warga Berlari ke Tempat Tinggi hingga Kondisi Kerusakan dan Pengungsian

“Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan kumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang," katanya.

"Untuk periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya bisa 1-2 jam,” katanya menambahkan.

Nur Asia Utami menuturkan, awan kumulonimbus berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, khususnya, pada pesisir barat dan selatan.

“Awan kumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan," katanya.

"Bahkan di Kota Makassar, awan ini bisa tumbuh kembali,” tuturnya.

Presiden Jokowi Tinjau Korban Tsunami di Lampung Selatan, Berikut Agendanya

Nur Asia Utami menambahkan, awan kumulonimbus sangat berbahaya.

Bahkan, hal itu membahayakan bagi lalu lintas penerbangan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ada Awan "Gelombang Tsunami" di Langit Makassar, 5 Pesawat Berputar-putar 20 Menit"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved