Satu Kata Ini Bikin Pria Lamtim Cekik lalu Gorok Leher Istri yang Dinikahi 5 Hari Lalu
Satu Kata Ini Bikin Tersinggung, Pria Lamtim Cekik Lalu Gorok Istri yang Dinikahi 5 Hari Lalu
Penulis: Romi Rinando | Editor: Safruddin
Laporan Reporter Tribun Lampung, Romi Rinando
TRIBUNAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Polisi masih terus mendalami kasus pria Lampung Timur yang tega gorok leher istrinya.
Kapolres Lampung Timur AKBP Taufan Dirgantoro mengungkapkan sampai saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Junaidi (23) tersangka pelaku pembunuhan terhadap istri sendiri Alika Setia Puri (17).
Menurut Taufan sejauh ini tidak ada kelainan jiwa atau gangguan mental di dalam diri pelaku.
Karena saat pemeriksaan pelaku normal, dan bisa menjawab pertanyaan yang diajukan penyidik.
• Penerimaan CPNS 2019 Dibuka Mulai Maret, Pemerintah Sediakan 100 Ribu Kuota
Namun pihaknya akan tetap mendatangkan psikolog untuk mengetahui kondisi kejiwaaan pelaku.
“Sampai saat ini pelaku normal, tidak ada gangguan jiwa, apa yang kita tanya dia jawab, bahkan dia juga mengaku menyesal melakukan itu," kata Kapolres, Selasa (22/1/2019)
"Dan kami sudah olah TKP, dan kita juga tidak menemukan ada riwayat penyakit kejiwaan dari pelaku,” imbuh AKBP Taufan kepada Tribunlampung.co.id.
Taufan menjelaskan sampai saat ini motif pelaku tega menghabisi nyawa istrinya dengan cara mencekik dan digorok disebabkan sakit hati.
Karena korban (istri) tidak mau mengantar pelaku ke rumah orangtuanya.
Hasil pemeriksaan polisi motifnya itu karena sakit hati.
"Jadi pelaku saat itu minta tolong sama korban untuk menemaninya ke rumah orangtuanya. Tapi korban menolak karena sedang sakit. Saat itu terjadi cekcok dan saat itu korban bilang kamu gila,” ungkap Taufan.
Taufan menambahkan, setelah mendengar ucapan dan kata-kata gila dari istrinya, pelaku spontan marah.
Lalu langsung mencekik leher korban dengan baju kaos dalam putih, setelah itu pelaku mengambil badik dan kemudian mengeksekusi korban.
“Saat itu korban bilang suaminya gila, suaminya jengkel dan spontan mencekik leher istrinya pakai kaos dalam putih, baru kemudian pelaku ambl badik,’ ujarnya.
Taufan menerangkan pasca empat jam kejadian pelaku berhasil diamankan, petugas Polres Lampung Timur dan saat ini pelaku sudah diamankan.
“Tersangka sudah kami amankan, dan saat ini kita masih lakukan pemeriksaan-pemeriksaan, termasuk mengamankan barang bukti dan meminta keterangan saksi-saksi,” ujar Kapolres.
Informasi yang dihimpun, pasangan muda ini baru melangsungkan pernikahan 5 hari lalu.
• 5 Rencana Ahok Setelah Keluar Penjara Kamis 24 Januari 2019, Ada Live Streaming Ahok Bebas
Kasus Serupa di Tuba
Kasus pembunuhan yang dilakukan suami terhadap istrinya juga terjadi di Kampung Mulyo Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat.
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Hendra (30) itu dipicu penolakan istrinya, Iis Nuryani (24), untuk berhubungan intim.
Hal itu diketahui dari pengakuan Hendra kepada polisi. Dalam kasus ini, korban sempat dirawat di rumah sakit sebelum tewas akibat tusukan senjata tajam.
Kapolsek Tulangbawang Tengah Kompol Zulfikar mengatakan, awalnya pelaku mengajak istrinya berhubungan badan, Selasa, 8 Januari 2019 sekitar pukul 22.30 WIB.
Namun, korban menolak. Pelaku pun marah.
"Pelaku emosi. Tapi penganiayaan tidak dilakukan saat itu juga. Pelaku menunggu istrinya terlelap tidur, baru ia melakukan penganiayaan dengan sebilah pisau dan golok yang diambilnya dari dapur sekitar pukul 01.30 WIB," terang Zulfikar, Rabu, 9 Januari 2019.
Kapolsek mengatakan, pelaku diketahui pernah mengalami depresi dan gangguan jiwa. Hal ini berdasarkan keterangan keluarga pelaku.
Terlebih, saat dilakukan interogasi oleh pihak kepolisian, pelaku sulit memberikan keterangan kepada penyidik.
"Pelaku sulit sekali memberikan keterangan. Keterangan keluarga pelaku, dia pernah terkena gangguan jiwa. Untuk memastikan ini, kami juga besok akan membawa pelaku ke RSJ (Provinsi Lampung) Kurungan Nyawa," terangnya.
Seusai kejadian, lanjut Kapolsek, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna melakukan olah TKP dan mengejar pelaku.
• Setelah Ketua Umum Mundur, Exco PSSI Kini Akan Tinjau Ulang Sanksi Persib Bandung
Pelaku ditangkap aparat kepolisian sekitar pukul 06.00 WIB di semak-semak belakang Bank BRI Candra Mukti, Kecamatan Tulangbawang Tengah, sekitar 15 kilometer dari tempat kejadian.
"Kami buat dua tim. Satu tim melakukan olah TKP dan tim lainnya melakukan pengejaran. Hingga saat ini pelaku kami amankan di Mapolsek Tulangbawang Tengah," tandasnya.
Sempat Tulis Surat
Hendra sempat melarikan diri ke pos satpam pabrik pengolahan tapioka milik Bumi Waras Group seusai menusuk istrinya dengan membabi buta.
Warga Kampung Mulyo Asri, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat ini diduga melakukan percobaan pembunuhan terhadap Iis Nuryani (24), istrinya.
Daerah itu berada di perbatasan antara Kabupaten Tubaba dan Lampung Tengah.
Edi Sopyan, kakak kandung korban, mengatakan, seusai menusuk sang istri dengan menggunakan golok, Hendra kabur ke pos satpam yang lokasinya tepat berada di depan rumahnya.
"Dia sempat lari ke pos satpam sambil megang golok. Terus dia bilang sudah puas melakukan kekerasan kepada istrinya," kata Edi saat ditemui di RSUD Menggala, Rabu, 9 Januari 2019.
Edi mengungkapkan, di tempat kejadian perkara ditemukan sepucuk surat yang ditulis pelaku.
Dalam surat itu, pelaku mencurahkan rasa puasnya lantaran melakukan kekerasan dan percobaan pembunuhan kepada istrinya.
"Ada surat ditemukan di meja, yang intinya (isi surat) dia (pelaku) merasa puas telah melakukan percobaan pembunuhan. Di surat itu juga tertulis jika dia bukan bandar narkoba, tapi hanya menghirup
lem," papar Edi.
Brigpol Soni dari Unit Identifikasi Polres Tulangbawang menerangkan, dari hasil identifikasi polisi, diketahui bahwa korban mengalami beberapa luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya.
"Luka di beberapa bagian, seperti perut, lengan, hidung, kepala belakang, tangan, dan beberapa bagian lain," kata Soni di RSUD Menggala.
Kapolres Tulangbawang AKBP Syaiful Wahyudi mengutarakan, saat ini pelaku telah diamankan di Polsek Tulangbawang Tengah.
Syaiful mengatakan, peristiwa tersebut bukan aksi pembunuhan, melainkan penganiayaan berat yang masuk kategori kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Bukan kejadian pembunuhan, namun penganiayaan berat atau KDRT suami terhadap istri. Pelaku sudah diamankan dan dilaksanakan penangkapan. Sekarang masih proses periksa di Polsek TbT," terang Syaiful.
Dia menegaskan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. "Tersangka diduga ada penyakit gangguan jiwa," tandas Kapolres.
• Lebih Dekat dengan VietJet Air, Maskapai Bikini yang Segera Beroperasi di Indonesia
Kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kampung Mulyo Asri Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, nyaris merenggut korban jiwa.
Iis Suryani nyaris meregang nyawa akibat luka sabetan senjata tajam. Pelakunya adalah Hendra, suaminya sendiri, Rabu, 9 Januari 2019sekitar pukul 01.00 WIB.
Akibatnya, korban menderita beberapa luka dan dirawatintensif di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menggala, Tulangbawang.
Wahyuni, ibu korban, menceritakan, peristiwa itu diketahui sekitar pukul 01.00 dini hari.
Ketika itu, Salman, ayah korban, baru saja pulang dari bertugas sebagai satpam di perusahaan tapioka di Mulyo Asri.
Kebetulan, rumah korban berada tepat di depan pabrik tapioka tempat Salman bekerja.
"Suami saya pulang dari pos. Kemudian mampir ke rumah anak saya karena melihat pintu depan terbuka," terang Wahyuni kepada Tribun di RSUD Menggala, Rabu siang.
Menurut Wahyuni, ketika masuk ke dalam rumah, Salman terperanjat melihat anaknya telah terkapar bersimbah darah di depan TV .
"Suami saya melihat anak sudah terkapar di depan TV. Kemudian menjerit. Saya dengar suara jeritan itu karena posisi rumah saya berada di belakang rumah anak saya," terang Wahyuni.
Ketika itu, Salman, Wahyuni, dan tetangga lainnya tidak bisa berbuat banyak lantaran mengira Iis telah meninggal dunia.
"Saya sangka anaknya sudah meninggal, karena sudah banyak darah. Nggak lama, anak saya ini kebangun dan manggil papah," beber Wahyuni.
Lebih dekat dengan Tribunlampung, subscribe channel video YouTube di bawah ini:
Seketika itu, mereka pun langsung mengangkat tubuh Iis dan membawa ke Puskesmas Mulyo Asri.
"Sejam kemudian, sekitar jam 2.45 WIB, dia dirujuk ke RSUD dari puskesmas. Saya nggak tau ada berapa luka tusukan senjata tajam. Tadi barusan dioperasi," papar Wahyuni.
Pihak keluarga menduga pelaku merupakan suami korban. Dilihat dari riwayatnya, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa akibat pengaruh narkoba.
"Si Hendra ini (suami korban) memang suka sakau. Dia ini nganggur. Dulu pernah direhabilitasi 10 hari di RSJ," ujarnya.
Saat tiba di RSUD Menggala, di perut korban masih tertancap pisau dapur.
Setelah dirawat beberapa hari, korban akhirnya meninggal dunia. (*)