Banjir dan Longsor Terjang Sulawesi Selatan, Warga Minta Gubernur Nurdin Abdullah Pulang
Akun Instagram Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pun dibanjiri permintaan warganet untuk segera mengambil alih langsung penanggulangan bencana.
Banjir dan Longsor Terjang Sulawesi Selatan, Warga Minta Gubernur Nurdin Abdullah Pulang
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MAKASSAR - Banjir besar menerjang tujuh kota dan kabupaten di Sulawesi Selatan.
Sebut saja, Makassar, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Barru, dan Soppeng.
Sejumlah warga dilaporkan meninggal dunia dan ribuan orang mengungsi.
Kabar banjir besar di Sulsel menjadi hal paling populer dibicarakan di media sosial sejak tadi malam.
• Banjir Kepung Makassar dan 6 Kabupaten di Sulawesi Selatan, Bone-Makassar Lumpuh Total
Sejumlah warga meminta Pemerintah Provinsi Sulsel dan pihak terkait segera turun tangan mengatasi bencana banjir dan longsor ini.
Akun Instagram Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah pun dibanjiri permintaan warganet untuk segera mengambil alih langsung penanggulangan bencana.
Bahkan, mantan bupati Bantaeng dua periode itu diminta untuk segera pulang untuk meninjau langsung lokasi terdampak bencana.
Diketahui, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sedang melakukan kunjungan kerja di sejumlah daerah di Enrekang, Toraja, Luwu.

Berikut permintaan dan harapan warganet kepada Gubernur Sulsel yang diambil di kolom komentar postingan Instagram Nurdin Abdullah.
alanrakapale: Warga komplek Nusa Tamarunang Gowa butuh bantuan berupa air bersih dan makanan sisa 2 RT yang selamat dari luapan air Jeneberang pak @nurdin.abdullah
adinndda: Jeneponto kodong pak, parah sekali. Tabe' kita arahkan bantuan ke Jeneponto pak @nurdin.abdullah
tashaharun77: Pak maros kdong asli lumpuh total jalanan.. dari jam 4 sore smpe skrg blm ada kepastian kapam surut
puang.adnantmvn_: Pak @nurdin.abdullah anak anakka btp kebanjiran mi tawwa, plng mki
abdhi_zainal: pulang mi cepat bapak @nurdin.abdullah ,,, bukan hanya soal penanggulang cepat ato sumbangan materi yg kami butuhkan,, tp dgn kunjungan bapak semoga bisa memotivasi anak2 kami bisa tersenyum dan bersemangat lagi krn trauma psikis yg dalam,,, tp hati-hati ma miki klo pulang,,soalx SULSEL darurat Banjir
Dicari Anggota DPRD
Anggota DPRD Sulawesi Selatan Selle KS Dalle juga terjebak kemacetan.
Selle meminta kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk turun tangan.
"Gubernur Sulsel harus turun tangan karena ini adalah bencana alam. Makassar lumpuh ini karena kita tak bisa masuk dari selatan dan utara," kata Selle, Selasa (22/1/2019) malam.
Selle mengakui terjebak macet selama lima jam di jalan poros Makassar-Maros.
"Kita tidak bisa masuk dari Maros ke Makassar atau dari Gowa ke Makassar, coba liat di Jeneponto," katanya.
• Longsor dan Banjir di Bakauheni, Akses Jalan Terputus
Legislator asal Kabupaten Soppeng-Wajo ini menganggap pemerintah level nasional, provinsi dan kabupaten/kota luput dengan revitalisasi di sungai dan kali.
"Coba Anda perhatikan sungai Jeneberang ini, tak ada perawatan. Dibiarkan begitu saja, tak ada perawatan," katanya.
Ia menganggap, selama ini tak ada pengerukan dan perbaikan di Sungai Jeneberang.
"Jadi, gubernur Sulsel harus tampil ini. Gubernur harus memimpin dan memanggil seluruh tim teknis di semua level baik di balai (Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan), pemerintah provisi dan pemerintah kabupaten/kota," katanya.
Menurut Selle, dalam hal bencana ini harus menjadi pekerjaan serius pemerintah level nasional hingga daerah.
"Saat ini, masalah revitalisasi sungai harus menjadi prioritas mumpuni pembahasaan RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) Sulawesi Selatan. Perbaikan sungai ini harus masuk program prioritas bukan cuman jalan saja karena ini menyangkut keamanan masyarakat," katanya.
"Coba pemerintah pikirkan, berapa kerugian kita jika terus terjadi banjir begini, dan banjir ini saya kira adalah pengingat untuk kita," katanya.
Datangnya Tiba-tiba
Warga Perumnas Antang Makassar, Sulawesi Selatan, terkejut ketika banjir datang tiba-tiba.
Mereka tidak sempat menyelamatkan barang berharga dari rumah karena banjir datang dengan cepat hingga merendam kawasan itu.
"Tidak sempat lagi kami menyelamatkan barang berharga karena air langsung tinggi. Kalau tanda-tandanya setinggi mata kaki kemudian meninggi, kami masih bisa menyelamatkan barang-barang berharga," kata Muh Jihadul Arifin, warga Blok VIII Perumnas Antang Makassar, di Makassar, Rabu (23/1/2019).
Dia menuturkan, banjir kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Banjir kali ini datang secara tiba-tiba dari belakang rumah warga dengan kondisi air sudah tinggi.
Jihadul mengaku menerima informasi bahwa banjir yang terjadi di perumahannya itu karena arus air yang deras dari wilayah Kabupaten Gowa sebagai akibat dari dibukanya pintu air Bendungan Bili-Bili.
Menurut Jihadul, perumahannya yang berada di Kecamatan Manggala, Makassar, itu berbatasan dengan wilayah Kabupaten Gowa.
Sembilan kecamatan lainnya di dataran rendah di daerah itu, lanjut dia, juga mengalami banjir.
Dia mengatakan, banjir di perumahannya sudah mencapai atap rumah, sedangkan untuk rumahnya sendiri air baru setinggi di atas 1,5 meter.
Banjir di kawasan itu mulai terjadi pada Selasa (22/1), sekitar pukul 16.00 Wita.
Banjir di perumahannya kali ini juga baru terjadi hingga setinggi dada orang dewasa.
"Saat ini, saya dan warga lainnya mengungsi di masjid dan kami membutuhkan bantuan pakaian ganti, selimut, dan dapur umum," tuturnya. (*)