Di Depan Najwa Shihab, Gusti Randa Ngaku Tak Ada 'Mosi Tak Percaya' Untuk Gulingkan Edy Rahmayadi

Anggota Exco PSSI, Gusti Randa menyebut bahwa tidak ada "mosi tidak percaya" untuk menggulingkan Ketua PSSI, Edy Rahmayadi.

Editor: Teguh Prasetyo
tangkapan layar instagram/@matanajwa
Acara Mata Najwa Trans7 pada Rabu, 23 Januari 2019 pukul 20.00 mengangkat tema PPSI Bisa Apa Jilid 3: Saatnya Revolusi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Anggota Exco PSSI, Gusti Randa menyebut bahwa tidak ada "mosi tidak percaya" untuk menggulingkan Ketua PSSI, Edy Rahmayadi.

Dalam acara "Mata Najwa : PSSI Bisa Apa Jilid 3" para narasumber pun ditanyai mengenai alasan mundurnya Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI.

"Tidak ada mosi tidak percaya dari para anggota Exco PSSI," ungkap Gusti Randa.

Di acara tersebut, Gusti Randa sebagai perwakilan PSSI dicecar pertanyaan mengenai pertemuan di Hotel Royal Kuningan.

Disebutkan dalam pertemuan di Hotel tersebut dibahas mengenai mosi tidak percaya oleh para anggota Exco.

Namun Gusti Randa membantah hal tersebut dan menyebutkan bahwa hanya ada pertemuan dari para asprov daerah dan membahas mengenai kelanjutan PSSI.

Gusti Randa juga membantah adanya pemberian uang seperti yang dituduhkan dalam pertemuan tersebut.

"Uang yang digunakan hanya sebagai ganti dari transportasi dan uang saku, itu hal yang fair bagi PSSI untuk melakukan hal tersebut." ujar Gusti Randa.

SEBENTAR LAGI Live Streaming Mata Najwa Bahas PSSI Bisa Apa Jilid 3 : Saatnya Revolusi di Trans 7

Dalam acara Mata Najwa tersebut disebutkan bahwa adanya uang sebesar 1.000 Dollar Singapura yang diterima oleh para anggita PSSI yang datang ke pertemuan di Hotel Royal Kuningan.

"Soal tudingan bagi-bagi uang kalau cuma 1000 Dollar Singapura itu terlalu murah bagi voters untuk mengandalkan hak suaranya." ucap Gusti Randa.

Gusti Randa juga menyebut ada beberapa anggota Exco yang datang dalam pertemuan tersebut.

" Ada saya, Pak Jokdri (Joko Driyono), dan Haruna (Haruna Soemitro, Manajer Madura United) dan dalam pertemuan tersebut tidak ada uang yang diberikan." ujar Gusti Randa.

Keputusan Edy Rahmayadi mundur sebagai ketua umum dalam Kongres PSSI 2019 di Bali pada 20 Januari 2019 berarti Joko Driyono, selaku anggota paling senior dalam tubuh PSSI akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas ketua umum hingga Kongres Luar Biasa digelar.

Tak Puas dengan Djoko Driyono, Netizen Munculkan Petisi Erick Thohir Jadi Ketua Umum PSSI

Meski membutuhkan waktu transisi, Menpora meminta PSSI untuk tidak membuang-buang waktu.

Permasalahan sepakbola Indonesia sudah terlalu rumit karena dibiarkan selama puluhan tahun belakangan.

Apalagi, PSSI tidak berdiri sendiri. Ada Satgas Anti-Mafia Sepakbola dari pihak kepolisian yang telah bekerja dengan cepat dan luar biasa. Kemenpora pun selalu siap memberikan bantuan demi kemajuan sepakbola nasional.

"PSSI harus segera melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan sepakbola Indonesia agar tidak berlarut-larut dan menjadi masalah sistemik yang menghambat perkembangan sepakbola di Indonesia," tutur Menpora.

"Saya pikir kuncinya adalah keterbukaan. Sudah ada beberapa anggota PSSI yang ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor. Pembenahan ini harus semakin dikeraskan. Tidak perlu malu untuk mengajak pihak lain bekerja sama jika ingin benar-benar serius berbenah," tambah dia.

Dalam kesempatan yang sama, menteri asal Bangkalan itu juga menyoroti catatan prestasi timnas Indonesia di berbagai level umur sepanjang 2018 lalu. Hanya sedikit target yang mampu tercapai.

Prestasi tim nasional sangat erat kaitannya dengan sistem kompetisi nasional.

(Tribunnews.com/Gigih)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul  Anggota Exco PSSI, Gusti Randa Sebut Tidak Ada

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved