Tribun Bandar Lampung
Diler Honda dan Kontraktor Grand Mercure Damai, Laporan ke Polda Lampung Dicabut
Perseteruan antara PT Istana Honda Lampung Raya dan PT Wijaya Kusuma Contractors (WKC) selaku pelaksana pembangunan Hotel Grand Mercure berakhir damai
Penulis: Romi Rinando | Editor: Daniel Tri Hardanto
Diler Honda dan Kontraktor Grand Mercure Damai, Laporan ke Polda Lampung Dicabut
Laporan Reporter Tribun Lampung Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perseteruan antara PT Istana Honda Lampung Raya dan PT Wijaya Kusuma Contractors (WKC) selaku pelaksana pembangunan Hotel Grand Mercure berakhir damai.
Kesepakatan itu disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPRD Bandar Lampung di ruang lobi gedung DPRD setempat, Selasa, 29 Januari 2019.
Kuasa hukum PT ILR Rahmand Kholid mengatakan, pihaknya sudah sepakat berdamai dengan PT WKC.
Hal itu dituangkan dalam akta perdamaian.
• Pasca Insiden Besi 4 Meter Timpa Diler Honda, Pembangunan Hotel Grand Mercure Kembali Dilanjutkan
Perdamaian dilakukan setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan.
Salah satu poinnya, PT WKC siap bertanggung jawab atas kerusakan pada bangunan PT ILR, termasuk menjamin keselamatan dan kenyamanan diler mobil Honda itu selama proses pembangunan Hotel Grand Mercure.
“Kami sepakat damai, dan sudah dituangkan dalam akta perdamaian. Apa yang menjadi tuntutan dan permintaan kami sudah direspons baik oleh pihak WKC, termasuk jaminan masalah keamanan, kenyamanan, baik selama proses pembangunan maupun ke depannya,” kata Rahmand.

Konsekuensinya, terus dia, PT ILR akan mencabut laporan ke Polda Lampung.
Manajer Pelaksana PT WKC Hendy mengatakan hal sama.
Menurut dia, pihaknya menjamin kasus ini tidak akan terulang.
• Grand Mercure Tertinggi di Lampung, Hotel dan Mal 32 Lantai
"Kami akan tingkatkan keamanan kerja, baik dari sisi proyek maupun dari sisi K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Kami tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Dari sini, kami belajar jika ada masalah akan diselesaikan dengan musyawarah,” ucap dia.
Anggota Komisi III DPRD Bandar Lampung Agusman Arief mengatakan, kesepakatan damai tersebut menjadi pertimbangan bagi DPRD untuk tidak meneruskan rekomendasi penghentian pembangunan Hotel Grand Mercure.
“Kesepakatan itu menjadi pertimbangan bagi DPRD untuk tidak meneruskan rekomendasi itu. Dan, apa yang menjadi keinginan pihak Honda juga sudah diakomodasi, terutama masalah keselamatan dan kenyamanan, agar kasus ini tidak terulang,” kata Agusman.
• Insiden Besi Proyek Jatuh Timpa Dealer Honda, Proyek Hotel Mercure Direkomendasikan Disetop
Besi 4 Meter Timpa Diler Honda
Besi sepanjang 4 meter untuk pembangunan hotel jatuh menimpa diler mobil Honda, PT Istana Lampung Raya, di Bandar Lampung.
Kuasa hukum PT Istana Lampung Raya, Rahmand Kholid mengatakan, sejumlah material bangunan kerap jatuh dan menimpa bangunan diler mobil Honda.
Karena itu, pihaknya merasa dirugikan secara materi maupun immateril, akibat seringnya material bangunan yang jatuh di area bangunan diler mobil Honda.
PT Istana Lampung Raya kemudian melaporkan PT Wijaya Kusuma Kontraktor, selaku pelaksana proyek pembangunan Hotel Grand Mercure, yang berada di Jalan Raden Intan ke Polda Lampung.
PT Wijaya Kusuma Kontraktor dilaporkan dengan nomor laporan LP 49 /1/2019 atas tuduhan dugaan perusakan bangunan diler Honda.
PT Istana Lampung Raya merasa dirugikan akibat terkena reruntuhan pembangunan Hotel Grand Mercure, yang berada di samping diler tersebut.
Rahmand Kholid mengatakan, material bangunan yang disebutnya kerap jatuh di area dealer Honda adalah besi holo, besi sisa bangunan, kunci pas, maupun baut dan paku beton.
Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak Agustus 2018 hingga Januari 2019.
• Viral Mobil Dipakai Selingkuh, dari Heboh Mobil Honda Goyang hingga Avanza Goyang-goyang
• Geger, 4 Laki-laki Mencuri Kerbau dan Memasukkannya ke Mobil Honda Odyssey, Begini Modusnya!
“Sejak bangunan itu dimulai, sudah sekitar enam kali lebih material jatuh ke lokasi usaha diler Honda," kata Rahmand, Senin (21/1/2019).
"Ini bukan saja merugikan, tapi membahayakan," imbuhnya.
Rahmand bercerita, pernah suatu kali, besi holo sepanjang empat meter jatuh ke ruang kerja tembus plafon.
"Mobil konsumen diler pernah tertimpa besi, dan kami ada bukti serta fotonya,” kata Rahmand.
Menurut Rahmand, pihaknya sudah melapor ke Polda Lampung, pada Kamis 10 Januari 2019, disertai bukti berupa foto-foto ruangan dan material yang rusak akibat tertimpa material.

Laporan dilakukan karena perusahaan Honda khawatir keamanan dan keselamatan 200 karyawan yang terancam.
Sebab, material pembangunan hotel bisa jatuh sewaktu-waktu.
“Di sini ada sekitar 200 karyawan yang bekerja," katanya.
"Termasuk, konsumen yang datang khawatir dengan keselamatannya."
• Viral Video Perempuan Lempari Mobil Honda dengan Batu Besar Gara-gara Suami Berselingkuh
• Mobil Honda Goyang Saat Parkir, Siswi SMA dan Gurunya Dipergoki Warga
"Bagaimana kalau material jatuh menimpa mereka?" tandas Rahmand.
Sejak insiden besi holo tembus plafon, kata Rahmand, karyawan Honda sudah tidak nyaman.
"Mereka bekerja di bawah ketakutan,” ungkapnya.
Rahmand berharap, kepolisian dan pemerintah kota segera bertindak dengan mengambil langkah.
Hal itu demi keselamatan terhadap kliennya dan para pegawai yang menggantungkan hidup dari diler Honda. (*)