Tribun Pesawaran

Diskes Pesawaran Investigasi Keracunan Massal di SMKN 1 Gedong Tataan

Dinas Kesehatan Pesawaran menginvestigasi peristiwa keracunan puluhan siswa SMKN 1 Gedong Tataan.

Tribun Lampung/Robertus Didik
Diskes Pesawaran mewawancarai guru SMKN 1 Gedong Tataan terkait keracunan yang dialami siswa, Kamis, 7 Februari 2019. 

Diskes Pesawaran Investigasi Keracunan Massal di SMKN 1 Gedong Tataan

Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GEDONG TATAAN - Dinas Kesehatan Pesawaran menginvestigasi peristiwa keracunan puluhan siswa SMKN 1 Gedong Tataan.

Investigasi dilakukan untuk mencari penyebab siswa keracunan.

Abdul Razak dari Dinas Kesehatan Pesawaran mengatakan, kemungkinan keracunan tersebut disebabkan oleh makanan di dalam nasi kotak.

Nasi Kotak di Acara KPU Pesawaran Diduga Basi, 30 Siswa SMKN 1 Gedong Tataan Keracunan

Tapi, pihaknya belum bisa memastikan sumber keracunan karena di dalam kemasan itu terdapat nasi, lauk, sayur, dan sambal.

"Tadi kami sudah wawancara dengan gurunya. Hasil wawancara kami, diperkirakan (penyebab keracunan) dari sayur ayam yang santan. Katanya tadi sudah agak berlendir, sudah basi. Tapi, kita tidak bisa menegakkan diagnosisnya secara pasti, karena sampel makanan tadi sudah kebuang," terang Razak.

Razak mengatakan, untuk ke depan, jika ada kejadian serupa, semestinya sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan disimpan dan dibungkus dengan baik.

"Sebelum dibawa ke laboratorium, ditaruh di kulkas supaya tidak tercemar bakteri dari luar. Kalaupun sampel mau diambil saat ini, mungkin sudah bisa dan tidak valid lagi," beber dia.

Oleh karena itu, kata Razak, Diskes akan memeriksa pihak rumah makan yang menyediakan katering tersebut.

Parman, staf Dinas Kesehatan Pesawaran lainnya, mengatakan, pihaknya ingin mengetahui kapan makanan itu dimasak.

Menurut dia, sayur berkuah seharusnya tidak boleh dikonsumsi lebih dari enam jam sejak dimasak.

Karena akan terjadi perkembangbiakan bakteri.

"Toksin inilah yang akan menyebabkan keracunan makanan," ujarnya.

16 Siswa SD di Ketapang Diduga Keracunan Makanan

30 Siswa Keracunan

Sebanyak 30 pelajar SMKN 1 Gedong Tataan dilarikan ke Klinik Ridho Husada, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, Kamis, 7 Februari 2019.

Mereka diduga keracunan dan mengalami gejala sama, yakni mual, muntah, dan buang air besar (BAB), setelah menyantap nasi kotak yang disajikan dalam acara sosialisasi untuk pemilih pemula oleh KPU Pesawaran, Rabu, 6 Februari 2019.

Wakil Kepala SMKN 1 Gedong Tataan Bidang Kesiswaan Wiji Setiti mengungkapkan, para siswa dilarikan ke Klinik Ridho Husada sesuai mendapat pengarahan dari KPU Pesawaran.

Ada sekitar 80 siswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi pemilih pemula di SMKN 1 Gedong Tataan yang diselenggarakan KPU Pesawaran.

Wiji mengatakan, seusai kegiatan sekira pukul 12.00 WIB, petugas KPU membagikan nasi kotak kepada para siswa.

"Anak-anak langsung makan," ujarnya.

Namun, terus dia, sekitar 10 nasi kotak yang dibawa ke kantor guru dalam kondisi sudah basi.

"Sayur santan ayam terlihat seperti basi," ungkapnya.

Sekira pukul 14.30 WIB, lanjut Wiji, sejumlah siswa mulai mengeluh perutnya mual dan melilit.

Pada petang harinya, ia mendapat informasi puluhan siswa yang mengikuti kegiatan itu mengalami keracunan.

Ada dua siswa yang dirawat di RS Bintang Amin Bandar Lampung dan RS Surya Asih Pringsewu.

Kemudian, pada Kamis pagi, sekitar 30 anak dibawa ke Klinik Ridho Husada untuk mendapatkan pengobatan. 

Menurut Wiji, dari hasil pemeriksaan medis, seluruh siswa mengalami gejala yang sama.

Setelah diberi obat, mereka pun kembali ke sekolah.

Restu, salah seorang siswa keracunan, mengaku mulai merasa gejala tidak sehat sekitar satu jam setelah menyantap nasi kotak yang diberikan dalam acara sosialisasi.

Dia menyebutkan, dalam nasi kotak tersebut ada menu berupa nasi, ayam sayur, capcay, dan kerupuk.

Saat mencicipi ayam sayur, Restu sudah mulai curiga karena rasanya aneh.

Ia menduga, menu itulah yang membuatnya menjadi mual dan pusing. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved