TRIBUNWIKI KULINER LAMPUNG
Buka dari Jam 7 Pagi, Mi Ayam Bakso Dono Jadi Buruan karena Kuahnya yang Gurih Pakai Kaldu Sapi
Mi Ayam Bakso Dono ini menggunakan kuah yang kaya akan kaldu sapi. Dari tulang dan iga sapi inilah tercipta rasa yang khas dan bau yang sedap.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ngidam mi ayam, tapi terlalu banyak pilihan?
Yuk cobain saja mi ayam bakso Dono di Jalan Jendral Suprapto Kelurahan Enggal.
Kedainya berada tepat di depan SMA YP Unila.
Meski kedai minya tergolong sederhana, tapi soal rasa boleh diadu.
Peminatnya pun tidak sedikit, banyak dari kalangan milenial yang menyambanginya, terutama saat malam minggu.
Layaknya seperti mi ayam biasanya, Mi Ayam Bakso Dono juga menggunakan topping ayam.
• KULINER LAMPUNG - Rasakan Sensasi Pedas Menggoda yang Ditawarkan Warung Jawara Cabe Ijo Way Halim
Namun yang menjadi hal pembeda, Mi Ayam Bakso Dono ini menggunakan kuah yang kaya akan kaldu sapi.
Dari tulang dan iga sapi inilah tercipta rasa yang khas dan bau yang sedap hingga menggugah selera.
Minya pun punya tekstur yang lembut dengan topping ayam melimpah.
Campuran kecap manisnya pun tak terlalu berlimpah sehingga manis dan gurihnyanya seimbang.
Tak ketinggalan, bakso yang berukuran sekepal tangan orang dewasa disajikan terpisah.
• Seruput Aneka Minuman Kopi di Ghassani Cafe, Coffee Shop Pertama di Lamteng Bagi Kaum Milenial
Ketika dipotong bakso ini teksturnya empuk dengan rasa daging sapi asli yang kuat.
Begitu terpotong, isian urat yang ada didalam terburai, aroma gurihnya pun langsung terendus.
Satu porsinya pun cukup murah, hanya Rp 16 ribu sudah bisa menikmati mi ayam didampingi bakso urat.
Tak hanya itu, di kedai mi ini juga menyediakan es campur, es dugan, dan jeruk yang dibandrol dengan harga Rp 6 ribu.
Rupanya kedai mie ayam ini ada dari tahun 2004.
"Kami sudah ada sejak 2004 tadi dulu masih dipinggir, 2008 kami tempati kedai ini," ungkap Jumanto (38) penjaga kasir, Minggu 10 Februari 2019.
Jumanto pun mengaku kedai mulai buka dari jam 7 pagi hingga 7 malam.
"Jam tujuh malam kami sudah habis, jadi jam segitu kami sudah tutup," tandasnya.
Sementara itu, Upik (25) salah satu konsumen mengaku hampir setiap hari ia mampir di kedai ini.
"Kedai ini legen banget buat alumni SMA YP Unila, kebetulan saya alamni YP Unila jadi dari SMA saya langganan disini," tuturnya.
Menurutnya cita rasa kaldu sapi yang kuat menjadi ia hampir setiap hari dikedai ini.
"Gimana ya rasa kaldunya gurih, kalau biasanya kuah mie ayam pakai kuah biasa, kalau ini pakai kaldu sapi," tandasnya.