Viral Jenazah Ditandu 60 Km dari Sulteng ke Sulsel, Netizen Tulis Pesan untuk Presiden Jokowi

Viral jenazah ditandu 60 km, warga Rampi bergantian menggotong dari Sulteng ke Sulsel hingga warga memberi pesan ke Jokowi

YouTube
Viral jenazah ditandu 60 km, warga bergantian menggotong jenazah Renti dari Sulteng ke Sulsel 

Warga Rampi pun berharap pemerintah pusat khususnya Presiden Joko Widodo memperhatikan mereka dan dapat membangun akses yang layak bagi warga Rampi yang terisolir.

"Kami di Rampi kurang tersentuh pembangunan, warga pun menyebut mereka "Belum Merdeka" karena kurangnya perhatian pemerintah," ujar Roy.

Warga pun merasa ada ketimpangan perhatian pemerintah yang terfokus melakukan pembangunan akes jalan di kota-kota besar.

"Padahal di kota-kota besar sudah ada akes jalan, tapi terus dilakukan pembangunan dan ditinggkatkan pembangunannya, sementara kami yang di pelosok hanya memerlukan akses sekitar 60 km tak diperhatikan," ujar Roy kepada Tribun-Video.com.

Keberhasilan pemerintahan Jokowi membangun jalan tol di sejumlah wilayah di Indonesia pun menimbulkan kecemburuan bagi warga Rampi.

"Pak presiden bangun jalan tol di Jawa, kami juga ingin dibuatkan akses jalan, tapi tak diperhatikan," tutur Roy.

Bersamaan dengan viralnya kisah jenazah ditandu di desa Tedeboe ini, warga Rampi berharap pemerintah pusat dapat memberikan perhatian khusus.

Warga berharap pemerintah dapat membangun akses jalan di wilayah Rampi agar warga turut merasakan meratanya pembangunan.

Wanita Sakit Ditandu 6 Kilometer Berobat di Kota, Warga Gantian Menggotong

Untuk kesembuhan dari penyakit lumpuh, Betti (47), seorang wanita asal Desa Taupe, Mamasa, Sulawesi Barat, terpaksa ditandu warga secara bergantian sejauh 6 kilometer menuju Rumah Sakit Banua Mamase, di Kelurahan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Senin (14/1/2019) kemarin.

Perjalanan untuk membawa Betti sampai ke rumah sakit bukan perkara mudah.

Sebab harus dengan susah payah melintasi pegunungan terjal, jalan licin dan berkelok, hingga sampai ke rumah sakit.

Betti yang mendadak lumpuh dan bingung tak tahu penyakit apa yang menderanya itu ditandu warga secara bergantian menggunakan batang bambu dan dua lembar sarung.

Setelah menempuh perjalanan panjang selama enam kilometer lebih melintasi medan pegunungan terjal dan jalan licin, Betti akhirnya tiba di Rumah Sakit Banua Mamase Mamasa.

Ia langsung disambut para perawat di rumah sakir menuju ruang perawatan pasien.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved