Tribun Lampung Selatan

Harapan Warga Desa Way Muli Timur Lampung Selatan Terhadap Pembangunan Hunian Sementara

Proses pembangunan hunian sementara (huntara) di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: wakos reza gautama
Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo
hunian sementara di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,KALIANDA - Proses pembangunan hunian sementara (huntara) di lokasi pengungsian di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan terus dikebut.

Saat ini sedang dilakukan pekerjaan pembangunan 20 unit huntara oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.

Rencananya akan dibangun sekitar 129 huntara di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.

Pantauan Tribun Lampung pada Kamis (21/2/2019), 20 unit huntara yang sedang dalam proses pembangunan berada berdekatan dengan lokasi pengungsian warga.

Huntara memiliki luas 4x6 meter dengan konstruksi baja ringan dan dinding GRC dan lantai semen.

Setiap huntara memiliki 1 kamar berukuran sekitar 2,5 meter x 3 meter.

Ada Promo Spesial Anniversary Ke-8 Chatime, 8 Varian Minuman Cuma Rp 10 Ribu Saja. Hanya 2 Hari Lho!

Nantinya akan ada fasilitas pasilitas umum seperti kamar mandi dan kamar kecil (WC).

Warga yang mengungsi pun berharap huntara yang saat ini dibangun bisa cepat selesai.

Sehingga mereka bisa segera bisa menempati huntara. Tidak lagi berada ditenda pengungsian.

"Harapan kita huntaranya bisa cepat jadi. Kita bisa lebih tenang. Karena tinggal di tenda pengungsian kalau hujan deras mengguyur tetap air masuk ke dalam," terang Yanti, salah seorang warga di pengungsian.

Warga mengaku, dengan tinggal di huntara mereka akan lebih leluasa untuk kembali memulai menata kehidupan mereka pascatsunami selat Sunda sembari menunggu realisasi hunian tetap dari pemerintah.

Selain kehadiran huntara, warga juga berharap rencana program bantuan alat tangkap dari pemerintah bisa cepat terealisasi.

Untuk di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, sebagian besar yang terdampak tsunami berprofesi sebagai nelayan.

Banyak dari alat tangkap nelayan ini yang rusak diterjang gelombang tinggi tsunami pada 22 Desember 2018 lalu.

Sehingga para nelayan pun belum bisa kembali melaut.

"Kalau memang ada, kita berharap bantuan alat tangkap bisa cepat. Karena keseharian kita nelayan. Kalau tidak ada alat tangkap, kita tentu tidak bisa melaut," ujar Yadi, seorang nelayan di Way Muli Timur.

SOGO Branded Store Bandar Lampung Hadirkan Produk Terbaru Mgee

Sejauh ini terkait dengan usulan program bantuan alat tangkap ini masih belum ada kepastian.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung Selatan, Meizar Melanesia saat dikonfirmasi belum memberikan jawabannya.

Sebelumnya nelayan di desa Way Muli telah mendapatkan bantuan perahu dari Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusian sebanyak 10 unit.

Bantuan kapal ini diserahkan langsung oleh ketua Yayasan DGRK Siti Hardianti Hartati Indra Rukmana pada 28 Januari 2019 lalu.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved