Komunitas Usung Nama Unik Ini Kerap Edukasi Warga Olah Sampah Bernilai Jual
Mengedukasi masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dan mengolah sampah menjadi barang yang berguna.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mengedukasi masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dan mengolah sampah menjadi barang yang berguna menjadi misi Komunitas Gajahlah Kebersihan.
Co founder Komunitas Gajahlah Kebersihan Putri Winda Sari mengatakan, tak mudah mengedukasi masyarakat tidak buang sampah sembarangan.
Mau tidak mau komunitas ini mengedukasi masyarakat mengenai sampah dan dampak negatifnya timbunan sampah bisa memicu banjir dan menyumbat selokan.
"Kami pernah beberapa waktu lalu mengedukasi masyarakat dengan membersihkan sampah yang mengendap di Sukaraja".
"Sebab info yang kami dapat, sampah mengendap itu sering menyebabkan banjir," jelas Putri.
Terkait mengolah sampah menjadi barang berguna Putri menyampaikan, tak mudah mengajak masyarakat.
• Trik Mudah Ajarkan Anak Berani Tidur di Kamar Sendiri
Masyarakat masih belum tertarik karena banyak yang tidak berminat membeli barang itu.
"Misal sampah itu diolah menjadi barang yang berguna seperti tas dan dijual. Kebanyakan yang membeli adalah aktivis lingkungan," ujarnya.
Komunitas ini juga memiliki kegiatan lomba tulis gaya hidup digelar setiap dua bulan sekali.
Setiap kali lomba diadakan terbuka untuk usia SMP hingga dewasa itu, akan mengunggah pengumuman di instagram komunitas Gajahlah Kebersihan.
Di pengumuman itu akan dicantumkan link untuk mengirim karya tulis.
Ada lima sampai tema wajib yang disediakan untuk peserta pilih sebagai karya tulis.
"Minggu ini akan diadakan lomba meme dalam rangka memperingati hari sampah nasional".
"Jika lomba sudah dimulai akan diunggah pengumumannya di instagram dan diberi link untuk mengirim memenya," jelas Putri.
• Unggah Foto Tanpa Make Up, Nella Kharisma Disebut-sebut Mirip Pedangdut Ternama
Seluruh peserta lomba akan mendapatkan sertifikat.
Bagi peserta yang menjadi pemenang akan mendapatkan hadiah sedotan stainless, sedotan bambu, reusable bag (tas yang bisa digunakan berkali-kali), dan masih banyak hadiah menarik lainnya.
Gajalah Kebersihan merupakan komunitas yang fokus ke sampah. Komunitas ini berdiri pada 28 Oktober 2017.
Co Founder Komunitas Gajahlah Kebersihan Dicky Dwi Alfandy mengatakan, awal berdirinya diinisasi Putri, Dicky, dan Mutia.
Nama Gajahlah Kebersihan dipilih karena gajah merupakan ikon Lampung.
Anggota komunitas ini ada 50 orang. Sedangkan secara nasional, ada 70 members dibagi empat departement dan 8 leaders nasional (pimpinan tiap departemen).
• Bupati Cantik Lampung Nunik Disebut Alay oleh Haters, Netizen Malah Ramai-ramai Mendukung Nunik
Untuk menambah anggota, komunitas ini melakukan open recruitment yang diadakan dalam kegiatan Gajahlah Goes To School (GGS) ke universitas-universitas beberapa bulan sekali.
GGS imbuh Dicky pernah diadakan di Unila bulan November 2018, dan UBL Desember 2018.
Selanjutnya GGS direncanakan satu sampai dua bulan ke depan menyambangi UIN Raden Intan dan Itera.
Semisal ingin bergabung dengan komunitas sebelum open recruitment, bisa menjadi volunteer. Caranya DM Instagram komunitas. (*)