Tribun Pringsewu
Dapat Boneka dari Kapolres Tanggamus, Begini Reaksi Gadis Korban Pemerkosaan Ayah, Kakak dan Adik
AG (18), remaja wanita asal Pringsewu yang idap keterbelakangan mental menjadi korban pemerkosaan ayah kandung, kakak kandung dan adik kandungnya
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - AG (18), remaja wanita asal Pringsewu yang idap keterbelakangan mental menjadi korban pemerkosaan ayah kandung, kakak kandung dan adik kandungnya sendiri.
Perbuatan asusila itu dilakukan ayah kandunya JM (44), kakak kandungnya SA (23) dan adik kandungnya YG (15), selama setahun.
• ACT dan Tribunnews Salurkan Bantuan untuk Korban Tsunami Selat Sunda
Berdasarkan hasil pemeriksaan, JM mengaku lima kali mencabuli AG, kemudian SM sebanyak 120 kali, dan YG mengaku 40 kali.
Polisi sudah menetapkan JM, AG dan YG sebagai tersangka dan sudah melakukan penahanan di Polres Tanggamus.
Penyidik sendiri kesulitan menggali keterangan dari AG. Menurut Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, AG lebih banyak diam saat diajak bicara oleh penyidik.
Penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tanggamus mesti melakukan pendekatan agar AG bisa terbuka.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan boneka. Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto didampingi Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas mendatangi AG di kampungnya di Pringsewu, Minggu, 24 Februari 2019.
Pada kunjungan itu, Hesmu Baroto memberikan dua boneka beruang ke AG. Satu ukuran besar berwarna oranye dan satu boneka ukuran kecil berwarna pink.
• KPU Metro Usul Tambahan Lima TPS Pemilu 2019
"Terima kasih," ujar AG saat menerima boneka dari tangan Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto.

AG langsung memberi nama boneka-boneka itu. Boneka berwarna oranya ia panggil Ayu dan yang berwarna pink diberi nama Agis.
Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto mengatakan, boneka diberikan kepada korban supaya yang bersangkutan bisa berkomunikasi dengan pihaknya dan PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak).
"Supaya ada keterbukaan serta tidak canggung untuk berbicara," ujarnya.
AG sebelumnya lebih terlihat diam, tertutup dan harus melalui pendekatan supaya bisa diajak berbicara dan memberikan keterangan kepada penyidik.
Saat diberi boneka, lanjut Kapolres, AG menunjukkan reaksi positif, sangat senang dan sangat gembira.
Menurut Hesmu, AG masih sangat senang dengan dunia anak-anak.