TRIBUNWIKI WISATA LAMPUNG
Liburan ke Pulau Umang Pesawaran Serasa di Private Island
Di Teluk Lampung banyak pulau menawarkan suasana laksana pulau pribadi karena keindahan dan kesunyiannya.
Penulis: teguh prasetyo | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESAWARAN - Menikmati sepi di sebuah pulau berpasir putih dengan rerimbunan pohon kelapa, serta hamparan lautan biru di sepanjang mata menjadi salah satu impian yang diinginkan banyak orang.
Di Teluk Lampung banyak pulau menawarkan suasana laksana pulau pribadi karena keindahan dan kesunyiannya.
Satu diantaranya Pulau Umang di Punduh Pedada, Pesawaran, Lampung.
Awal mengenal pulau ini karena saat menyaksikan acara My Trip My Adventure (MTMA) tayang di stasiun televisi nasional sekitar dua tahun lalu.
Kala itu acara yang dipandu Marshall Sastra dan David John Schaap ini bertandang ke Pulau Wayang dan Pulau Umang.

Sejak saat itulah ada keinginan terpendam untuk bisa menyambangi Pulau Umang ini.
Tribun Lampung bersama teman-teman dari Lemes Traveler menyempatkan berwisata mengunjungi pulau ini beberapa waktu lalu.
Mengendarai dua kapal, perjalanan diawali dari Dermaga Ketapang, Pesawaran.
Setelah itu perjalanan laut menggunakan perahu kayu membutuhkan waktu sekitar 2-2,5 jam.
Sementara bila menggunakan speedboad, waktu tempuhnya hanya sekitar 45-60 menit saja.
Meski begitu, selama perjalanan pengunjung akan disuguhi pemandangan Teluk Lampung yang menggoda.

Terhampar pulau-pulau cantik di sepanjang perjalanan, akan melenakan mata siapapun yang melihatnya.
Selain itu, ombak di seputaran Teluk Lampung masih terbilang tenang, sehingga relatif aman.
Namun melewati Tanjung Putus dan juga Pulau Lelangga Balak, ombak semula tenang tiba-tiba berubah, lebih besar goncangannya.
• Kurnia Oktaviani Tekuni Bisnis Travelling Modal Nekat
Akan tetapi semua rasa deg-degan tersebut langsung lenyap saat tiba di Pulau Umang tepat berada di seberang Pulau Legundi.
Hamparan pasir putih dengan lautan biru menghadirkan gradasi warna nan elok, seperti mengucapkan kata selamat datang.
Sayangnya perahu tak bisa menepi ke bibir pantai untuk melemparkan jangkar, sehingga kami pun langsung terjun ke laut untuk menikmati keindahan Pulau Umang.
Dan benar saja, begitu menginjakan kaki di hamparan pasir putih Pulau Umang yang terasa adalah kelembutan.

Sensasi ini langsung membangkitkan semangat untuk bermain di sekitaran bibir pantai.
Sementara sebagian dari kami ada yang mencoba melakukan snorkeling, namun hasilnya tak begitu memuaskan.
Hingga akhirnya kami memutuskan untuk berlama-lama di bibir pantai.
Sayangnya karena waktu tak begitu panjang, kami pun tak menyempatkan untuk menjelajah masuk atau mengitari keliling pulau yang konon menurut penuturan warga, banyak ditinggali sekawanan monyet.
• Bagasi Pesawat Tak Lagi Gratis, Tips dan Trik Hemat Biaya Bagasi Saat Traveling
Menurut Andri, mahasiswa asal Yogya yang datang ke Pulau Umang mengaku sangat puas akan keindahannya.
Apalagi ia bisa merasakan kesunyian Pulau Umang.
"Berasa pulau pribadi sih, seru banget," katanya.
Sementara Dayu, mahasiswi asal Jambi mengaku perjalanan yang buat deg-degan terbalas begitu tiba di Pulau Umang.
"Tadi di kapal lumayan bikin deg-degan karena ombak saat dekat dengan Pulau Wayang lumayan tinggi, bikin spot jantung".
"Tapi terbayar kok begitu sampai di Pulau Umang, indah banget," jelasnya. (*)