Liga 1 Indonesia
Misteri Sosok Pengusaha Berinisial MGP di Balik Kepindahan Perseru Serui ke Lampung
Sosok pengusaha asal Lampung berada di balik kepindahan Perseru ke Sai Bumi Ruwa Jurai. Namun, sampai kini figur pengusaha tersebut masih misteri.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Misteri Sosok Pengusaha Berinisial MGP di Balik Kepindahan Perseru Serui ke Lampung
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perseru Serui dipastikan berpindah markas di Lampung.
Rencananya, klub asal Papua itu akan menjalani laga kandang di Stadion Sumpah Pemuda, Way Halim, Bandar Lampung.
Sosok pengusaha asal Lampung berada di balik kepindahan Perseru Serui ke Sai Bumi Ruwa Jurai.
• PSSI Pastikan Perseru Serui Pindah Markas ke Lampung
Namun, sampai kini figur pengusaha tersebut masih misteri.
Wakil Ketua Asprov PSSI Lampung Adolf Ayatullah Indrajaya hanya menyebutkan pengusaha asal Lampung tersebut berinisial MGP.
"Nanti aja pas launching sekalian," ujar pria yang biasa disapa Dolof ini, Selasa, 5 Maret 2019.
"Yang jelas, saat memperkenalkan diri, beliau ini orang Lampung dan istrinya juga asli Lampung, tinggal di Lampung," ucapnya.
Dolof mengatakan, MGP bukanlah orang baru di dunia sepakbola.
"Bukan orang baru. Dia sudah melanglang buana, baik level nasional maupun internasional," tuturnya.
PSSI Lampung bakal mendukung markas baru Perseru Serui di Lampung.
"Tapi secara pribadi, tugas berat tim baru adalah melalukan pendekatan dan persiapan, tapi saya yakin pemilik baru ini akan berdampak positif bagi klub," tandasnya.
Dolof memastikan proses administrasi terkait kepindahan Perseru Serui ke Lampung sudah selesai.
"Proses administrasi kepindahan (markas Perseru) sudah selesai setelah tanding dengan Persebaya kemarin. Hanya sekarang tim sedang mempersiapkan detailnya saja," ucapnya.
Meski demikian, kata dia, nantinya klub ini tidak menggunakan nama Perseru Serui lagi.
"Nanti akan ganti nama, tapi ya nanti nunggu diresmikan yang punya," paparnya.
Nama baru Perseru Serui sudah fix.
"Dan nantinya wajah barunya menggunakan simbol-simbol Lampung yang kuat," tandasnya.
Ian Saragih Jadi Pelatih
Dolof juga memastikan Perseru Serui akan bermarkas di Stadion Sumpah Pemuda.
"Latihan di PKOR Way Halim. Sekarang rehabilitasi rumput lapangan," ucapnya.
Meski demikian, Dolof belum bisa membocorkan skuat Perseru Serui yang akan berlaga di ajang Liga 1 Indonesia musim ini.
"Akan disusun ulang untuk tim Liga 1 ini. Harapannya, ada pemain asli Lampung berkualitas yang dimasukkan," tuturnya lagi.
Untuk mengarungi kompetisi di Liga 1 Indonesia, kata Dolof, MGP menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 60 miliar.
"Itu sudah termasuk rehabilitasi lapangan. Janjinya juga bakal pakai lampu LED untuk penerangan," paparnya.
Saat disinggung soal pelatih, Dolof mengatakan, dari informasi yang ia terima, kursi peracik taktik akan ditempati oleh mantan pemain Persija.
"Gosipnya Ian Saragih yang jadi pelatih," ujarnya.
Pakai Pemain Lokal
Sementara itu, pelatih Lampung Sakti Dino Sefrianto menyambut baik hadirnya Perseru Serui di Lampung.
"Senenglah pastinya ada tim Liga 1," ungkap mantan pemain Persib Bandung ini.
Pria kelahiran Bandar Lampung ini pun berharap klub Liga 1 yang diboyong pengusaha Lampung MGP bisa lebih dekat dengan masyarakat.
"Dan para pemainnya kami harapkan pakai produk daerah," tandasnya.
Sejarah Perseru Serui
Perseru Serui merupakan klub sepakbola asal Papua.
Perseru memang masih kalah tenar dari Persipura Jayapura yang telah beberapa kali menjuarai kompetisi Liga Indonesia, dan tampil di panggung Asia.
Klub berjuluk Cenderawasih Jingga ini berasal dari Kota Serui, ibu kota Kepulauan Yapen, Papua. Perseru sendiri adalah klub yang dibentuk pada era perserikatan.
Mereka didirikan pada tahun 1969, dan sejak saat itu mereka mulai menjalani pertandingan di wilayah Maluku dan Papua.
Selama berkompetisi di bawah payung PSSI, Perseru memang belum menorehkan prestasi mengkilap di sepak bola Indonesia seperti Persipura.
Prestasi paling moncer sejauh ini adalah menjadi runner-up di Divisi Utama 2013 yang sekaligus menjadi tiket untuk promosi ke Indonesia Super League (ISL) 2014 kala itu.
Saat PSSI dibekukan oleh FIFA pada 2015-2016 lalu, Perseru turut ambil bagian dalam turnamen yang bertajuk Indonesia Soccer Championsip (ISC) A.
Di bawah asuhan pelatih Agus Yuwono klub ini mampu finis di posisi 11, mengungguli klub-klub mapan seperti Bali United dan Persija Jakarta yang berada diposisi 12 dan 14 klasemen akhir. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)