Ternyata Begini Cara Terbaru Bobol ATM di Lampung, Tarik Tunai Pakai Kartu tapi Saldo Tak Berkurang

Ternyata Begini Cara Terbaru Bobol ATM di Lampung, Tarik Tunai Pakai Kartu tapi Saldo Tak Berkurang

Screenshoot CCTV
Wajah dua pelaku pembobolan ATM Lampung Walk terekam kamera pengawas, Selasa, 5 Maret 2019. 2 Pria Bawa 7 Kartu ATM Tiba-tiba Sebar Uang di Jalan, Kejar-kejaran Berakhir Berkat Tindakan Satpam. 

Ternyata Begini Cara Terbaru Bobol ATM di Lampung, Tarik Tunai Pakai Kartu tapi Saldo Tak Berkurang

BANDAR LAMPUNG, TRIBUN - Kepolisian kembali membongkar kasus pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kali ini, petugas meringkus satu anggota komplotan asal Riau yang menyasar ATM di Kota Metro.

Aksi komplotan ini cukup profesional. Untuk menjalankan aksinya, mereka sengaja indekos di Metro.

Tak tanggung-tanggung, komplotan yang beranggotakan lima orang ini sudah membobol lima mesin ATM dalam kurun sebulan terakhir.

Pembobolan ATM di Metro ini menambah panjang daftar kasus pencurian spesialis bobol ATM di Lampung.

Dalam waktu dua pekan terakhir, tercatat sudah 3 kali terjadi aksi pembobolan ATM.

Selain di Metro, sebelumnya kawanan bermobil Vios membobol ATM di Lampung Walk, Way Halim, Bandar Lampung.

Medio akhir Februari lalu, komplotan bermobil Avanza yang membobol ATM di kampus UIN Radin Inten.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Sulistyaningsih, memastikan segera berkoordinasi dengan jajaran untuk melakukan peningkatan pengamanan dan patroli di lokasi-lokasi ATM.

"Polda dan Polres jajaran akan meningkatkan pengamanan dan patroli di tempat-tempat ATM," kata Sulis, Rabu (6/3).
Ia pun mengimbau masyarakat untuk berperan serta terhadap keamanan mesin ATM.

Sulis meminta masyarakat untuk lekas melaporkan kepada petugas jika melihat orang yang mencurigakan di lokasi ATM.

Video Detik-detik Perampok Gasak Uang di Mesin ATM Lampung Walk, Hanya Butuh 5 Menit

"Apabila mengetahui ada orang yang di ATM mencurigakan, cepat lapor polisi terdekat," kata Sulis.

Kapolres Metro, AKBP Ganda MH Saragih, mengatakan, komplotan yang beraksi di Metro ini beraksi dengan sistem yang terstruktur.

Tidak menutup kemungkinan para pelaku adalah kawanan pembobol ATM lintas provinsi, mengingat berasal dari luar Lampung.

Ganda menyebut komplotan ini menggunakan modus trap card atau ganjal ATM. Aksi pencurian uang nasabah tersebut terungkap setelah EV, warga Batanghari Nuban, Lampung Timur, melapor polisi.

Setelah melakukan penyelidikan, petugas berhasil mengamankan AB (23), warga Rokan Ulu, Riau, pada 24 Februari sekitar pukul 17.00 WIB, setelah melakukan aksinya di ATM BNI Jalan Paria, Iringmulyo, Metro Timur.

"Jadi komplotan ini punya peran masing-masing secara terstruktur. Ada yang bagian mengganjal tempat kartu masuk.

Kemudian setelah ada korban, pelaku lain masuk pura-pura membantu dengan menukar ATM korban," bebernya saat ekspose di Mapolres Metro, Rabu (6/3).

Satu pelaku lain kembali masuk dan bertugas mengingat pin ATM korban. Sedangkan tersangka AB berperan pura-pura antre di luar mesin ATM, untuk menghalangi nasabah lain yang hendak mengambil ATM.

"Jadi sangat terstruktur," terangnya.

Setelah berhasil mengelabui korban, para tersangka pergi ke mesin ATM lain untuk mentransfer uang yang ada di ATM korban ke beberapa rekening.

Total Rp 74 juta uang korban EV meluncur ke rekening-rekening yang dimiliki para pelaku.

Kapolres mengatakan, pihaknya masih mengembangkan aksi ganjal ATM tersebut. Termasuk memburu tiga pelaku lain yang telah diketahui identitasnya.

"Mereka ini masih pakai cara manual ya. Ganjal pakai tusuk gigi, bukan skimming," imbuhnya.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa dua buah tusuk gigi yang dipotong ujungnya dan dicat hitam, satu dompet, KTP, Sim A, ATM Bank Mega, BNI, BRI, dan uang tunai Rp 1.150.000.

Sementara tersangka AB mengaku sengaja datang ke Metro untuk membobol mesin ATM. Ia dan rekan-rekannya datang sebulan silam, dan indekos di kota tersebut.

Selama di Metro, warga Rokan Ulu, Riau, itu mengaku sudah lima kali membobol ATM.

"Kami ngekos di sini (Metro). Baru satu bulan. Kalau bobol ATM di Metro ini sudah lima kali," ujarnya, Rabu.

AB mengaku mendapat bagian paling kecil di antara rekan-rekannya. Ia pun berharap ketiga rekannya ditangkap polisi.

"Saya dapat bagian paling kecil, cuma Rp 8 juta. Kami ngekos di sini (Metro)," ujarnya.

AB menjelaskan, uang yang didapat dari hasil bobol ATM korban digunakan untuk hura-hura. "Ya buat biaya di sini.

Sama buat senang-senang saja. Memang sengaja datang ke sini buat ya itu," ujarnya seraya mengatakan hanya diajak ketiga rekannya.

Modus Baru

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Rosef Efendi, mengatakan, aksi pembobolan ATM di Lampung Walk pada Selasa (5/3), adalah modus baru.

"Biasanya kan cara ganjal, tapi ini mereka mengakali mesin," ungkapnya, Rabu.

Komplotan pembobol ATM ini beraksi di ATM Center lampung Walk, Way Halim, pada Selasa pagi. Aksi ini diketahui petugas security, yang kemudian mengejar kedua pelaku.

Saat berupaya kabur, kedua pelaku menghamburkan uang pecahan Rp 50 ribu di jalanan untuk mengalihkan perhatian massa. Beruntung, keduanya berhasil diringkus petugas.

Menurut Rosef, pelaku "mengakali" mesin menggunakan kartu ATM sendiri dengan cara transaksi tarik tunai tanpa mengurangi saldo.

"Jadi mereka menggunakan ATM sendiri, pas uang keluar mereka matikan sehingga saldo tidak berkurang tapi uang tetap keluar," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan, lanjut Rosef, pelaku mengaku baru sekali melakukannya.

"Tapi kami tak percaya. Oleh sebab itu kami dalami lagi, karena kejadian bobol ATM sudah banyak dan korbannya dari pihak bank sendiri," tegasnya.

Rosef menegaskan, sejauh ini komplotan ini berganggotakan tiga orang. Dua orang sudah ditangkap, sedangkan satu lagi masih dalam pengejaran petugas.

"Satu orang bisa kabur karena menggunakan mobil, dan lebih dulu pergi dari lokasi," katanya.

Segera Laporkan

Untuk menekan ruang gerak pelaku bobol ATM ini, Rosef menyebut akan mengarahkan Bhabinkamtibmas untuk aktif mengawasi lokasi-lokasi ATM, khususnya di tempat yang sepi.

Selain itu, Rosef mengimbau ke pihak bank maupun satpam yang ada di mesin ATM untuk lebih waspada.

"Kalau melihat gerak-gerik mencurigakan langsung sampaikan ke pihak berwajib agar bisa melakulan pengamanan segera," ucapnya.

Keamanan Mesin

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mendorong perbankan untuk meningkatkan keamanan di mesin ATM.

Hal ini merespons kejadian pembobolan mesin ATM di beberapa tempat di Lampung belakangan ini.

Kepala OJK Lampung, Indra Krisna, mengatakan, dari kejadian tersebut, pihaknya mendorong perbankan agar pengamanan di lokasi ATM semakin ditingkatkan.

"Kalau kasusnya seperti itu, pengamanan di lokasi (ATM)nya harus ditingkatkan. Misalnya dengan ada (petugas) penjaganya," ujarnya, Rabu.

OJK juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati sebelum melakukan transaksi menggunakan ATM.

Nasabah sebaiknya melakukan transaksi di mesin ATM yang lokasinya berada di kantor-kantor bank atau di ATM yang lokasinya dijaga oleh petugas keamanan.(dra/nif/ana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved