Terduga Teroris Ditangkap di Lampung
Ajak Adik Berusia 12 Tahun, Terduga Teroris di Lampung Diduga Belajar Rakit Bom di Serang dan Palu
RS (23) alias PS, terduga teroris asal Lampung yang ditangkap Densus 88 Antiteror, diduga belajar merakit bom di Serang dan Palu.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Saiung Siswomulyono, ketua RT 3 Lk II, mengatakan, RS sejak kecil kurang bersosialisasi dan pendiam.
"Dia itu pendiam. Gak pernah menegur siapa pun di jalan, baik kawan muda dan orangtua. Main selonong boy," ungkapnya, Minggu, 10 Maret 2019.
Menurut Saiung, RS tidak punya teman di Kampung Penengahan.
"Dia gak ada temen. Namanya gak pernah menyapa," ucapnya.
Selain itu, RS juga tidak menyukai keramaian, khususnya saat ada acara organ tunggal di lingkungannya.
"Jadi dia pernah nimpuk rumah orang. Ya yang main organ. Itu sebelum pergi ke Banten. Ya hanya sekali," tuturnya.
Saiung mengatakan, sebelum pergi ke Banten dan Palu, RS sempat berdagang tas.
"Dulu dagang tas di perempatan Sukamenanti. Terus waktu musim cincin, dia juga buat," tandasnya.
Pergi ke Palu
Sebelum ditangkap polisi, terduga teroris berinisial RS alias PS ternyata sempat pergi ke Palu, Sulawesi Tengah.
"Jadi RS itu baru pulang 20 hari yang lalu dari Palu," ungkap Saiung.
Sepulang dari Palu, RS tidak pernah keluar rumah.
"Awalnya sih sering keluar, ke masjid. Tapi setelah dari Palu di rumah saja," sebutnya.
Sebelum ke Palu, RS sempat satu bulan merantau ke Serang, Banten.
"Itu adiknya yang masih SD diajak melanglang buana ke mana-mana. Katanya ke Serang, Banten," ucap Saiung.