Ibu Muda Potong Leher Putrinya yang Berusia 3 Minggu Gara-gara Sang Suami Lebih Mencintai Anaknya
Ibu Muda Potong Leher Putrinya yang Berusia 3 Minggu Gara-gara Sang Suami Lebih Mencintai Anaknya
Ibu Muda Potong Leher Putrinya yang Berusia 3 Minggu Gara-gara Sang Suami Lebih Mencintai Anaknya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang wanita Ukraina memotong tenggorokan putrinya yang berusia tiga minggu.
Ia diduga melakukan itu karena cemburu pada suami yang lebih mencintai bayi itu ketimbng dirinya.
Ibu 21 tahun, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum, membunuh anaknya ketika suaminya tak berada di apartemen yang terletak di kota Rivne di wilayah Oblast Rivne Ukraina.
Ketika dia kembali ke apartemen dia melihat tangan istrinya berlumuran darah.
Pria itu bergegas ke kamar tidur untuk memeriksa putrinya yang baru lahir.
Dan di sana ia melihat bayi itu berbaring tak bergerak dilumuri darah.
Merasa terkejut, pria itu segera menelepon layanan darurat.
"Dia (ayah bayi) pergi selama beberapa menit. Dan wanita itu mengambil pisau dapur lalu memotong leher anak itu hingga menganga," ucap nenek bayi Maria Momot.
Menurut Maria, menantunya cemburu pada bayi itu karena dia pikir suaminya lebih mencintai anak itu.
“Putra saya dan saya sangat mencintai anak itu. Kami memberi semua pikiran dan perhatian kami.”
“Dia (menantu perempuannya) cemburu. Dia berpikir bahwa suaminya lebih mencintai anak mereka daripada dia.”
“Pagi ini saya memandikan cucu perempuan kecil saya dan sekarang dia sudah pergi. Aku tidak percaya itu semua terjadi pada keluarga kami."
Menurut layanan darurat yang tiba di tempat kejadian, wanita itu sempat bertanya pada sang suami, mengapa dirinya menangis.
Polisi menemukan pisau yang digunakan wanita itu di wastafel dapur. Masih ada darah menempel di benda itu.
Juru bicara kepolisian Anton Kruk mengatakan, anak itu akhinya meninggal karena lukanya dan kehilangan banyak darah.
“Sang ibu tidak bisa menjelaskan mengapa dia melakukannya. Dia bahkan tidak bisa mengingat apa yang dia lakukan di siang hari,” ucap Anton.
Diketahui bahwa tersangka ternyta menderita meningoensefalitis atau peradangan otak.
Penyakit ini diyakini telah mempengaruhi kesehatan mental wanita itu, dan dia baru-baru ini menjalani perawatan.
Dia keluar dari fasilitas mental pada 3 Maret lalu, tak lama setelah melahirkan, karena dokter percaya dia sehat.
Sang ibu telah ditahan dan akan menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Jika pemeriksaan menunjukkan bahwa wanita itu sadar atas tindakannya, dia akan didakwa dengan pembunuhan berencana terhadap anak di bawah umur dan akan dihukum 15 tahun penjara.
Artikel ini diulas oleh dailymail dengan judul 'Jealous' mother 'kills her three-week-old daughter by slitting her throat because she thought her husband loved the child more'