Misteri Munculnya Mayat-mayat ke Permukaan dan Virus Berusia 30 Ribu Tahun di Gunung Everest
Akibatnya, apa pun yang tertimbun di bawah es Gunung Everest mulai bermunculan ke permukaan.
Jenazah yang tertinggal di gunung kemudian ditutupi warga dengan salju dan batu.
Beberapa bahkan berfungsi sebagai penanda bagi para pendaki Gunung Everest karena benda milik para pendaki ada yang diletakkan di dekat lokasi mereka meninggal.
"Pendaki lain sudah siap mental melihat pemandangan seperti itu," tambah Tshering Pandey Bhote, wakil presiden Asosiasi Pemandu Gunung Nasional Nepal.
• Hebat! 2 Gadis Asal Indonesia Berhasil Taklukkan 7 Gunung Tertinggi di Dunia Termasuk Everest
Selain mayat-mayat itu, cairnya es rupanya juga menyingkap keberadaan penyakit kuno.
Menurut sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam PNAS, sebuah virus berusia 30 ribu tahun pernah ditemukan di lapisan es Kutub Utara.
Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran jika kenaikan suhu juga turut menyebabkan meningkatnya penyakit mematikan.
Gletser yang mencair memang merupakan kekhawatiran seluruh dunia.
Sejak awal abad 20, gletser di planet ini telah berkurang dengan cepat.
Misalnya saja jumlah gletser di Taman Nasional Gletser, rumah bagi sekitar 150 gletser, kini berkurang menjadi 30 saja. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Gletser Everest Mencair, Sejumlah Mayat Muncul ke Permukaan