Kata-kata Pedas yang Bikin Dr Wahyu Jayadi Tega Membunuh Siti Zulaeha

Kata-kata Pedas yang Bikin Dr Wahyu Jayadi Tega Membunuh Pegawai UNM Siti Zulaeha

Editor: taryono
DOK PRIBADI
Kata-kata Pedas yang Bikin Dr Wahyu Jayadi Tega Membunuh Siti Zulaeha 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Akhirnya terungkap kata-kata yang dilontarkan Siti  Zulaeha Djafar (40) pegawai di Universitas Negeri Makassar (UNM) sehingga rekan kerjanya seorang doktor dosen di UNM, Dr Wahyu Jayadi (44) membunuhnya.

Siti Zulaeha awalnya menyampaikan permasalahan kepada Wahyu Jayadi lalu berujung cekcok.

Wahyu Jayadi kemudian naik pitam setelah tangan Siti Zulaeha didorongkan ke wajahnya dan korban mengucapkan kata-kata pedas.

Detik-detik Siti Zulaeha dibunuh doktor UNM Wahyu Jayadi.
Detik-detik Siti Zulaeha dibunuh doktor UNM Wahyu Jayadi. (TRIBUN TIMUR)

Seperti dilansir Surya.co.id dari Kompas.com, setelah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi dan tersangka, penyidik Polres Gowa pun akhirnya mengungkap kronologi oknum dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) yang membunuh rekan kerjanya.

 

Menurut humas Polres Gowa AKP M Tambunan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/3/2019), penyidikan atas kasus pembunuhan staf UNM, Siti Zulaeha Djafar (40), warga BTN Sabrina Blok F No 8, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, menggunakan metode scientific crime investigation (SCI) yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah.

Hal itu karena tidak adanya saksi saat kejadian dan korban ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa di depan gudang Perum Bumi Zarindah, Jalan Poros Japing, Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Jumat (22/3/2019) sekitar pukul 08.30 Wita.

“Pembunuhan dan penganiayaan berat terhadap korban terjadi Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 20.00 Wita.

Jadi tersangka yang merupakan oknum dosen Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr Wahyu Jayadi (44), menghentikan mobil di tepi jalan dan kemudian melakukan kekerasan fisik menggunakan tangan kosong hingga korban meninggal dunia.

Setelah korban meninggal dunia, pelaku langsung kabur,” katanya.

Tambunan menceritakan tersangka dan korban bertemu sebelum pembunuhan terjadi.

Pada Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 17.00 Wita, korban mengajak tersangka bertemu di parkiran Telkom, Jalan AP Pettarani, Makassar, untuk menceritakan suatu masalah.

Awalnya masing-masing mengemudi mobil.

Selanjutnya tersangka dan korban masing-masing menggunakan mobil menuju kompleks Ruko Perum Permata Sari, Jalan Sultan Alauddin, Makassar.

“Di kompleks Ruko Perum Permata Sari, tersangka memarkir mobilnya dan naik ke mobil korban.

Di situ, tersangka menyetir mobil dan korban duduk di sampingnya menuju ke arah Kabupaten Gowa dengan rute acak dan kecepatan rendah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved