Tribun Pringsewu
Ikuti Prosesi Angkhon Muakhi di Tanjung Rusia Pardasuka, Para Dubes Asyik Menari Bedana Kreasi
Duta besar (dubes) dari negara sahabat menari bersama di acara adat Lampung, Angkhon Muakhi, Sabtu (30/3/2019).
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Robertus Didik
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Duta besar (dubes) dari negara sahabat menari bersama di acara adat Lampung, Angkhon Muakhi, Sabtu (30/3/2019).
Acara tersbeut digelar di Pekon Tanjungrusia, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Para dubes, menari bersama tarian khas adat Lampung, tari Bedana kreasi.
Para dubes dijemput oleh penari dari tempat duduknya yang terdiri dari muda dan mudi.
Mereka berlenggak lenggok menari di tengah hadirin yang hadir dalam acara adat untuk merajut persaudaraan tersebut atau pengangkatan saudara (angkon muakhi).
Ketua Panitia Kegiatan Angkhon Muakhi, Juniantama Ade Putra mengatakan, tari Bedana kreasi merupakan tarian muda-mudi Lampung dalam acara tertentu, sebagai ungkapan rasa gembira.
Sebanyak 13 dubes mengenakan selendang tapis dan bulipat (kain tapis membalut pinggang hingga lutut) saat menghadiri acara tersebut.
Mereka yang berjenis kelamin laki-laki mengenakan picung (topi adat).
• Sabtu Besok Penutupan Pringsewu Expo 2019, Duta Besar Negara Sahabat Diagendakan Hadir
• Wabup Pringsewu Fauzi Jemput Rombongan Dubes di Bandara Radin Inten II Lamsel
• 15 Dubes Hadiri Acara HUT ke-10 Pringsewu, Polres Tanggamus Terjunkan 250 Personel

Sementara yang menerima Angkon Muakhi adalah Bupati Pringsewu Sujadi dan Wakil Bupati Pringswu Fauzi, serta unsur pimpinan daerah (uspida), seperti Kapolres AKBP Hesmu Baroto, Dandim 0424 Tanggamus Letkol Arh Anang Hasto Utomo, dan Kepala Kejari Pringsewu Asep Sontani Sunarya.
Sebelumnya, ketika tiba di Pekon Tanjungrusia, Kecamatan Pardasuka, para dubes disambut prosesi adat.
Kemudian para dubes mengikuti arak-arakkan menuju lokasi prosesi adat Angkhon Muakhi.
Arak-arakkan diiringi tari-tarian seperti pincak khakot, merupakan kebiasaan masyarakat Lampung Saibatin mengiring arak- arakkan bagi petinggi adat dan tamu kehormatan, serta arak-arakan pengantin.
Sejumlah pasang pesilat melakukan Pincak Khakot di barisan terdepan sebagai pembuka jalan.
Kemudian tabuh-tabuhan gung dan tala kekhumung mengiringi arak-arakkan tersebut.
(tribunlampung.co.id/robertus didik)