Ruang Jingga Rutin Bagikan Tumbler Gratis ke Siswa SD
Membantu anak-anak usia sekolah memiliki tempat minum yang layak menjadi misi Komunitas Ruang Jingga saat terbentuk akhir 2015 lalu.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Membantu anak-anak usia sekolah memiliki tempat minum yang layak menjadi misi Komunitas Ruang Jingga saat terbentuk akhir 2015 lalu.
Alasan sederhana misi tersebut karena anak-anak usia sekolah kerap menggunakan botol seperti air mineral berulang kali sebagai wadah air minum.
Padahal, produk botol air mineral notabene berbahan plastik seharusnya hanya digunakan satu kali saja.
Itu merujuk logo segitiga yang di dalamnya terdapat angka 1 dan di bawahnya tertulis PETE atau PET disarankan hanya dipakai sekali.
PETE atau PET merupakan singkatan dari polyethylene terephthalate.
• VIDEO - Ngobrol Bareng Klub Selam Anemon FMIPA Unila
Botol plastik berlogo seperti ini berwujud transparan atau tembus pandang, seperti botol air mineral.
Jika digunakan berulang atau diisi dengan air hangat, botol akan rusak. Lapisan polimer bisa meleleh dan zat karsinogenik akan keluar.
Zat karsinogenik adalah zat yang memicu kanker
Ketua Ruang Jingga Delta Rahwanda mengatakan, botol minum logo setiga angka 1 kualitas paling rendah.
Kalau digunakan hingga berkali-kali zat kimia yang terdapat pada botol bisa larut kedalam air minum yang diisikan kedalamnya.
"Apalagi kalau air minumnya hangat, cepat sekali larutnya".
• Touring Pupuk Kekompakan Member HR-V Club Indonesia Lampung
"Untuk menghentikan anak-anak menggunakan botol minum logo 1 berkali-kali dan plastik gula sebagai tempat minum, Ruang Jingga melakukan kegiatan #1000tumblers4lpg," ujarnya.
Dalam kegiatan itu Ruang Jingga membagikan tumbler gratis ke anak-anak untuk dijadikan tempat minum.
Anak-anak yang menerima tumbler menyasar siswa notabene gedung sekolahnya kurang layak, dan siswa dibawah 100 anak.
"Guru di sekolah itu juga kami bagikan tumbler. Selain itu tumbler juga kami bagikan ke panti asuhan," kata Delta.
Bersamaan dengan kegiatan membagikan tumbler, anak-anak juga diajak melakukan kegiatan ice breaking atau perkenalan, memainkan games bersama-sama.
Digelar juga, puppet show yang merupakan kegiatan bercerita menggunakan boneka
• Anggota Gatam Taekwondo Club Rutin Ikut Event Liga Profesional
Dalam puppet show diceritakan bahaya membuang sampah sembarangan, alasan harus diet plastik, dan harus minum menggunakan tumbler.
Bercerita melalui puppet show diharapkan anak-anak menjadi lebih cepat memahami seputar penggunaan produk berbahan plastik.
Kegiatan itu rutin dilakukan dua bulan sekali. Namun kalau sedang libur sekolah tidak dilakukan.
Sampai sekarang, sekolah di Lampung yang belum dilakukan kegiatan itu hanya sekolah di Kabupaten Pesisir Barat dan Lampung Utara.
Sekolah-sekolah itu didominasi SD.
6 April 2019, kegiatan dilakukan di SD Negeri 2 Umpu Bakti Way Kanan. Total dari kegiatan itu sudah lebih dari 3.000 tumbler yang sudah dibagikan.
Jauh melebihi target 1000 tumbler sesuai dengan nama kegiatan #1000tumblers4lpg. (*)