TRIBUNWIKI
Tempat Wisata di Banyuwangi Jawa Timur yang Wajib Anda Kunjungi
Tempat wisata di Banyuwangi, mulai dari padang sabana, pantai, hingga gunung berkawah eksotik.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID.BANYUWANGI - Tempat wisata di Banyuwangi, Jawa Timur, sangat lengkap.
Tempat wisata di Banyuwangi, mulai dari padang sabana, pantai, hingga gunung berkawah eksotik.
Berikut Tribun Wiki merangkum beberapa tempat wisata di Banyuwangi, Jawa Timur, untuk Anda
1. Kawah Ijen

Bagi pengunjung Banyuwangi yang ingin melakukan pendakian, ada Kawah Ijen yang terkenal dengan sunrise juga blue fire-nya.
Sebuah kawah besar berwarna hijau kebiruan disertai kabut asap belerang yang bisa membuat mata takjub kala memandang. Itulah kawah Ijen.
Harga tiket masuk Kawah Ijen murah meriah, Rp 7.500 weekeend dan Rp 5 ribu weekday.
Khusus wisatawan mancanegara Rp 150 ribu weekend dan Rp 100 ribu weekday.
Biaya parkir kendaraan bervariasi berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 17.500 di akhir pekan.
Pendakian dari parkir kendaraan sekitar 3,4 kilometer menuju Kawah Ijen.
Track yang ditempuh sudah cukup mudah aksesnya karena cukup lebar dan bisa dilalui dua pelintas langsung.
Butuh waktu 1,5 jam hingga 2 jam untuk sampai puncak Kawah Ijen.
Pengunjung akan dibuat lelah oleh beberapa track curam dengan kemiringan yang cukup menguras tenaga.
Namun bagi yang ingin berwisata cantik, Anda bisa menyewa troli untuk membawa ke Kawah Ijen tanoa harus berjalan kaki.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pulang pergi Rp 800 ribu dan wisatawan asing Rp 1 juta.
Troli atau taksi atau disebut juga becak ini bentuknya semacam tandu beroda yang ditarik dan didorong dua hingga tiga orang.
Sembari menikmati perjalanan, sesekali bisa bertanya langsung dengan mereka mengenai keunikan Kawah Ijen.
Namun saat hendak melihat kawah lebih dekat, Anda harus berjalan kaki sejauh 800 meter dengan melalui batu-batu curam yang sangat menantang.
Namun bagi yang ingin menikmati sunrise, bisa mendaki lagi sejauh 1,2 kilometer dengan berjalan kaki.
Karena troli tidak bisa mengantarkan dengan kondisi medan yang berbahaya.
Sunrise begitu tampil maksimal dan menawan di Bulan Juni hingga Agustus.
Di luar bulan itu, butuh waktu dan kondisi alam yang tepat untuk menikmati keindahan sunrise di Gunung Ijen.
Kawah Ijen sendiri memiliki ketinggian 2368 meter di atas permukaan laut.
Kawah Ijen ini terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso.
Kini Taman Wisata Alam Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur ini sudah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Akhir pekan pengunjung membeludak.
Jadi pilih waktu yang tepat untuk tidak terlalu ramai saat menikmati keindahan Kawah Ijen maupun sunrisenya.
2. Pantai Solong

Mau menikmati sunrise atau sunset di bibir pantai juga ada.
Salah satunya bisa di Pantai Solong, yang juga menawarkan banyak pilihan penginapan berbentuk villa hingga hotel yang bisa dipilih sesuai keinginan.
Pantainya bersih dengan pasir berwarna kehitaman. Ada aktivitas nelayan yang melaut.
Bagi yang tidak ingin menginap di hotel, Anda juga bisa hanya makan saja di restoran hotel sembari menikmati sunset.
Cukup parkir kendaraan di lokasi hotel dan juga makan cantik di restoran, pengunjung akan disuguhi pemandangan laut nan indah.
Bahkan saat beruntung, Anda akan melihat aktivitas nelayan melaut.
Saat menemukan waktu yang pas, pemandangan sunrise dan sunset begitu menakjubkan.
Ketika Anda menginap di vila atau hotel pinggir Pantai Solong, tentunya bisa menikmati keindahan pantai ini kapanpun.
3. Taman Nasional Baluran dan Pantai Bama

Padang sabana di Taman Nasional Baluran ini terkenal tak hanya di Indonesia, tetapi hingga mancanegara.
Taman Nasional Baluran dikenal sebagai 'little Afrika in Java'. Perjalanan sekitar 1,5 jam dari Jalan di Yos Sudarso.
Tidak sulit menemukan lokasi Taman Nasional Baluran, pintu gerbang utamanya terletak di jalan Situbondo-Banyuwangi, akses utama pengendara dari Jakarta atau Jawa Timur menuju Bali.
Taman Nasional Baluran (TNB) yang terletak di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo ini memiliki padang sabana seluas 25 ribu hektar dengan aneka satwa liar.
Di gerbang masuk lokasi padang sabana, selain melapor juga membeli tiket di pos penjaga. Untuk harga tiket di hari kerja domestik Rp 15.000 per hari dan mancanegara Rp 150.000 per hari.
Rombongan pelajar atau mahasiswa Rp 8.000 per hari, roda dua Rp 5.000 per hari, mobil Rp 10.000 per hari, minibus atau truk Rp 50.000 per hari.
Di hari libur domestik harga akan sedikit lebih mahal Rp 17.500 per hari, mancanegara Rp 225.000 per hari, rombongan pelajar atau mahasiswa Rp 9.500 per hari. Roda dua Rp 7.500 per hari, mobil Rp 15.000 per hari, minibus atau truk Rp 75.000 per hari.
Setelah melewati pos penjaga, jalanan dipenuhi pepohonan yang hijau dan rimbun.
Inilah kawasan hutan hijau sepanjang tahun atau lebih dikenal dengan sebutan evergreen forest.
Hutan ini selalu hijau khusus di Zona Hijau yang panjangnya sekitar 1 kilometer.
Sisanya, pepohonan hijau akan gugur menyisakan pohon dan ranting saja di musim kemarau.
Akses jalan sekitar 5 kilometer untuk menemui padang sabana Baluran.
Saat ini bisa ditempuh hanya sekitar 10 menit perjalanan karena akses jalan yang sudah hotmix.
Sebelumnya butuh waktu dua jam untuk bisa mencapai lokasi Sabana atau spot berfoto seperti di bawah pohon akasia, tulang kepala banteng yang berjajar dan papan nama Savana Bekol yang ada di tengah hamparan sabana.
Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444 jenis, diantaranya tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol, mimba, dan pilang.
Di Baluran terdapat 26 jenis mamalia, diantaranya banteng, kerbau, ajag, kijang, monyet anjing hutan, rusa, macan tutul, dan kucing bakau.
Banteng (bos Javanicus) menjadi maskot taman nasional Baluran. Sebanyak 155 burung juga menggantungkan hidup di hutan ini.
Keberadaan ekosistem sabana ini menjadi ciri khas kawasan konservasi Taman Nasional Baluran.
Nama dari taman nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.
Gunung Baluran juga begitu eksotik dijadikan background foto alam. Di luar Padang Sabananya sendiri.
Ketika datang ke Taman Nasional Baluran, pengunjung juga mendapatkan paket wisata lengkap karena juga ada pantainya. Pantai Bama atau Baluran Mangrove namanya. Area ini selain banyak monyetnya, juga ciri khasnya adalah Hutan Bakaunya yang menyapa di bibir pantai.
Ada beberapa spot foto yang disediakan bagi pecinta swafoto, seperti ayunan dan kapal nelayan yang sudah usang.
(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)