Kapolri Ungkap Provokator yang Anarkis Dibayar Rp 6 Juta, Wiranto Sebut Mereka Preman Bertato

Kapolri Ungkap Provokator yang Anarkis Dibayar Rp 6 Juta, Wiranto Sebut Mereka Preman Bertato

Editor: Andi Asmadi
Kapolri Jendral Tito Karnavian. Kapolri ungkap provokator yang membuat aksi anarkis di depan Bawaslu dibayar Rp 6 juta. 

"Yang menyerang itu preman-preman yang dibayar, bertato," ujar Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu.

Preman tersebut menyerang aparat keamanan termasuk asrama-asrama kepolisian yang dihuni oleh keluarga anggota.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemudian menjelaskan kronologi aksi yang terjadi.

Menurut Undang-Undang, kegiatan penyampaian pendapat diperbolehkan dengan batas waktu pukul 18.00 WIB di ruang terbuka.

Sadis, Ari Saputra Tega Cekik dan Setubuhi Jasad Gadis Cantik setelah Menolak Diajak Hubungan Badan

Ayu Ting Ting Terima Banyak Pujian Setelah Nyanyi Bareng Aktor India

Namun, kemarin polisi memberikan diskresi dengan memperbolehkan demonstran untuk buka puasa bersama dan sholat magrib berjamaah.

Setelah itu, demonstran kembali bernegosiasi dengan polisi agar diizinkan untuk sholat isya dan tarawih di depan Kantor Bawaslu.

Polisi kembali memberi izin dengan catatan massa membubarkan diri setelah itu.

"Pukul 21.30 WIB sudah clear sebetulnya. Tetapi anggota tetap stand by di tempat yang sama," kata Tito.

"Kira-kira pukul 22.30 WIB atau 23.00 WIB, datang sekelompok pemuda sekitar 300-400 orang mendatangi Bawaslu dari arah Tanah Abang dan langsung melempari anggota," ujar Tito.

Tito mengatakan massa tersebut melempari polisi dengan benda berbahaya seperti batu besar, conblock, petasan, dan bahkan bom molotov.

Langkah pertama yang dilakukan polisi untuk merespons tindakan itu adalah defensif bertahan.

Polisi mendorong massa agar segera bubar.

Konsentrasi massa akhirnya tersebar ke Tanah Abang dan Kebon Kacang.

Pada saat itu, polisi akhirnya menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

"Situasi ini berlanjut sampai pukul 03.00 WIB atau 04.00 WIB. Di tempat lain, rupanya ada kelompok lain yaitu di Petamburan. Petamburan ini ada kelompok anak muda yang menyerang asrama polisi di pinggir jalan sana," kata Tito.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved