Sembur Air Pakai Mulut ke Teman yang Tidur, Pria Ditikam Berkali-kali di Dada hingga Tewas

Seorang pria dibunuh temannya akibat mengganggu temannya yang sedang tidur. Mayat korban kemudian dibuang ke sungai setelah dibunuh.

tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Sembur Air Pakai Mulut ke Teman yang Tidur, Pria Ditikam Berkali-kali di Dada hingga Tewas. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pria dibunuh temannya akibat mengganggu temannya yang sedang tidur.

Mayat korban kemudian dibuang ke sungai setelah dibunuh.

Peristiwa pria dibunuh temannya tersebut terjadi di Luwu.

Hal itu berawal saat korban menyemburkan air dari mulut ke tersangka yang sedang tertidur. 

Dikutip dari Kompas.com, pelaku pembunuhan tersebut, yakni NB (33) dan LR (37).

Kasat Reserse Kriminal Polres Luwu, AKP Faisal Syam mengatakan, lokasi pembunuhan berada di antara perbatasan Kabupaten Luwu dan Wajo.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, pada mobil masih ditemukan darah tercecer di mobil."
"Bahkan, pelaku sempat balik ke Luwu memantau perkembangan untuk memastikan informasi korban,” jelas Faisal Syam.

Korban bernama Joko Wirawan dibunuh oleh pelaku dengan cara ditikam berkali-kali di bagian dada.

Pelaku ditangkap polisi, Sabtu (18/5/2019).

Pelaku mengaku sakit hati atas tindakan korban.

Di hadapan penyidik, pelaku mengaku sering dirundung dan ditertawakan oleh korban, Jumat (24/5/2019).

Kejadian pembunuhan tersebut berawal saat pelaku sedang tidur di mobil.

Mobil itu dikemudikan korban saat memasuki wilayah Luwu.

Saat itu, korban dan pelaku dalam perjalanan dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, menuju Gorontalo.

NB yang tengah tidur tiba-tiba disembur air dari mulut korban.

"Dia itu bercanda saat saya berbaring."

"Mata saya tertutup baru dia sembur ke muka saya."

 Dibunuh karena Apeli Mantan Istri Pelaku, Ibu Korban: Astaghfirullah, Apa Salah Anak Saya?

"Saya bangun, saya bilang saya tidak biasa bermain, tidak biasa bercanda, jadi nggak usah bercanda," kata NB.

Karena emosi, NB mengambil badik di tas.

Tersangka lalu menikam korban berkali-kali.

Korban sempat menangkis serangan pelaku.

Namun karena sudah tak berdaya, korban akhirnya tewas.

LR berperan sebagai teman NB yang melarang membuang jasad korban ke pinggir jalan.

Hal itu karena takut ketahuan.

NB dan LR pun sepakat membuang jasad korban di Sungai Cimpu.

Bunuh Suami

Sebelumnya, kasus pembunuhan terhadap suami dilakukan seorang istri di Riau.

 Awalnya Siti Khalifa Tak Tahu Bayinya Dibunuh, Usai Dikubur dan Polisi Datang Terungkap Semuanya

Bersama selingkuhannya, seorang istri menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya.

Peristiwa tersebut terungkap dari penemuan jenazah Salman (42).

Warga Jalan Batin Bertuah Kelurahan Pematang Pudu Kecamatan Mandau, Riau itu, ditemukan tewas dibunuh di dalam kamarnya.

Korban Salman tewas dibunuh oleh pembunuh bayaran saat tertidur pulas di rumahnya.

Melansir Tribun Pekanbaru, Salman ditemukan meninggal dunia pada Senin (13/5/2019) lalu sekitar pukul 05.00 WIB subuh.

Salman ditemukan tewas dibunuh dengan kondisi luka tusuk di bagian perut dan Kepala bagian belakang, serta wajah mengalami luka.

Mulanya, korban tewas diduga akibat korban pencurian dengan kekerasan.

Sebab, istri korban yakni Rifina sempat berteriak minta tolong dan melaporkan kasus tersebut ke aparat kepolisian.

Namun, ada berbagai kejanggalan saat polisi melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Kapolsek Mandau Kompol Ricky Ricardo mengatakan, dari keterangan saksi, yakni istri korban, pada Minggu malam, korban sempat keluar rumah.

Ia bermain kartu di warung.

Kemudian pada dini hari, korban pulang ke rumah.

Ia langsung makan di dapur.

"Istri korban mengatakan, habis makan, korban langsung tidur di kamarnya."

"Sementara, istri korban tidur di ruang tengah bersama anak-anaknya," terang Kapolsek.

"Sekira pukul 05.00 WIB subuh, istri korban terbangun dengar suara azan subuh. Kemudian, istri korban membangunkan Salman untuk pergi kerja. Namun, Rifina terkejut saat masuk ke dalam kamar melihat bercak darah didinding dan melihat korban sudah meninggal dunia," ujarnya dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunPekanbaru.com.

Selain korban yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan, kamar mereka juga dalam keadaan berantakan.

"Melihat kondisi berantakan, Rifna langsung memeriksa lemarinya, 2 buah cincin dan 1 kalung emas telah hilang."

"Sementara, kondisi keluar pintu dapur juga telah terbuka saat istri korban keluar kamar," tambahnya.

Melihat kondisi ini, istri korban langsung memanggil tetangganya.

Kemudian, mereka melaporkan peristiwa ini ke Polsek Mandau.

Petugas mendapat informasi ini langsung menuju tempat kejadian.

Petugas langsung melakukan olah TKP dan mengamankan TKP serta memeriksa saksi saksi.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh polisi, terungkap bahwa otak pelaku pembunuhan adalah istri korban.

Rifna (31) ternyata merencanakan sejak awal pembunuhan suaminya.

Pengungkapan tersebut setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, dan menemukan bukti kuat yang mengarah pada istri korban.

Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahamanto, Kamis (16/5/2019) siang menjelaskan, petugasnya yang melakukan penyelidikan menemui kejanggalan saat melakukan olah TKP pertama.

"Untuk mengungkap kejanggalan ini, tim Polsek Mandau kembali melakukan olah TKP kedua Rabu kemarin."

"Olah TKP kedua ini dipimpin langsung Kapolsek Mandau Kompol Ricky Ricardo bersama Kanit Reskrim Polsek Mandau," kata Yusup.

Selain melakukan olah TKP ulang, petugas juga melakukan interogasi ulang saksi saksi yang dekat dengan korban dan TKP pembunuhan.

Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan ulang, petugas akhirnya menemukan petunjuk baru.

Di mana, penyidik menemukan bungkusan plastik yang berisikan tiga helai kain lap yang sudah kotor dan ada bercak darahnya.

Bungkusan plastik ini ditemukan di tempat pembuangan sampah di belakang rumah.

"Kita langsung mempertanyakan ini karena pada olah TKP awal lalu tidak ada di situ."

"Namun jawaban saksi yakni istri korban tidak jelas dan mencoba berkelit," kata Kapolres.

Karena sudah tidak dapat mengelak sejumlah pertanyaan petugas, Rifna akhirnya mengakui perbuatannya yang menyuruh orang lain melakukan pembunuhan terhadap suaminya.

Tak hanya itu, istri korban menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa suaminya.

 Janda Tewas Dibunuh Mahasiswa di Kamar Hotel, Terungkap Tas yang Selalu Dilindungi Korban

Istri korban menyuruh 2 orang temannya dengan bayaran Rp 25 juta untuk membunuh Salman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering "Di-bully", Pria Ini Bunuh Rekannya dan Buang Mayat Korban ke Sungai"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved