Seusai Lantik Gubernur Lampung, Ini Pesan Jokowi untuk Arinal
Bertempat di Istana Negara, Jakarta, Jokowi meminta Arinal bersama Nunik, sapaan akrab Chusnunia, mendukung kebutuhan-kebutuhan di DKI Jakarta.
Seusai Lantik Gubernur Lampung, Ini Pesan Jokowi untuk Arinal
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan khusus kepada Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim setelah melantik keduanya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Rabu (12/6/2019) siang.
Bertempat di Istana Negara, Jakarta, Jokowi meminta Arinal bersama Nunik, sapaan akrab Chusnunia, mendukung kebutuhan-kebutuhan di DKI Jakarta dan sekitarnya.
“Beliau (Presiden Jokowi) berpesan back up Ibu Kota. Jangan sampai kebutuhan-kebutuhan menjadi sulit. Karena, 40 persen kebutuhan DKI Jakarta dari Lampung,” kata Arinal menirukan pesan Jokowi.
Arinal menyatakan siap menjalankan pesan Presiden Jokowi selama periode pemerintahannya, yakni 2019-2024.
Ia menjelaskan posisi Lampung di ujung Pulau Sumatera dan dekat dengan Pulau Jawa membuat wilayah ini strategis untuk memasok kebutuhan di Ibu Kota dan sekitarnya.
Apalagi saat ini sudah berfungsi Jalan Tol Trans Sumatera yang tersambung sampai Pelabuhan Bakauheni, sehingga distribusi barang menjadi lebih mudah dan cepat.
Ke depan, Arinal akan terus menggenjot produksi pangan, khususnya dari sektor pertanian yang selama ini menjadi salah satu keunggulan Lampung.
• Pelantikan Arinal - Nunik, Bupati Lampung Barat Parosil Harapkan Kopi Lambar Didukung Arinal
• Pelantikan Arinal-Nunik, Ini Harapan Para Petani di Lampung Selatan
“Sektor pertanian dalam artian luas. Perikanan, perkebunan, kelautan, kehutanan harus lebih baik dan berfungsi,” ujar mantan sekretaris Provinsi Lampung ini.
Lampung tercatat memasok kebutuhan khususnya pangan untuk Jakarta hingga 40 persen dari total kebutuhan di Ibu Kota tersebut.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Lampung Herlina Warganegara mengungkapkan, dari total 40 persen ketergantungan Jakarta terhadap Lampung, sebagian besar berupa bahan pangan dari ternak.
“Terutama ternak, seperti sapi, ayam, dan lainnya. Peternakan yang paling mendominasi untuk pasokan ke Jakarta. Bisa lebih dari setengah (dari 40 persen pasokan tersebut),” kata Herlina, Rabu.
Setelah peternakan, pasokan bahan pangan berikutnya untuk wilayah Jakarta adalah pertanian dan perkebunan.
Herlina mencontohkan mulai dari beras, pisang, nanas, dan sayur mayur.
“Keduanya (peternakan serta pertanian dan perkebunan) akan kami genjot lagi untuk pasokan ke Jakarta. Tapi mungkin ke depan fokusnya ke perkebunan dan pertanian. Kalau bisa, Lampung menyaingi daerah lain di Jawa sebagai pemasok bahan pertanian atau perkebunan,” jelas Herlina.
Pemprov, menurut Herlina, bahkan telah mematok target untuk meningkatkan persentase pasokan kebutuhan pangan ke DKI Jakarta.
Target ke depan minimal 60 persen dari selama ini 40 persen.
“Minimal bisa sampai 60 persen pasokan Lampung ke Jakarta. Karena sekarang ini akses transportasi sudah jauh lebih mudah, terutama dengan adanya Dermaga Eksekutif (Pelabuhan Bakaheni) dan Tol Lampung. Distribusi barang juga jadi lebih cepat,” tandasnya.
Kirab ke Istana
Proses pelantikan Arinal-Nunik berawal deng
• Data dan Fakta Pelantikan Arinal Djunaidi-Nunik Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung
an penyerahan petikan Surat Keputusan Presiden oleh Jokowi kepada Arinal-Nunik.
Penyerahan SK berlangsung di Ruang Kredensial, Istana Merdeka.
Setelah itu, Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, serta Arinal-Nunik berjalan bersama dari Istana Merdeka menuju Istana Negara.
Pasukan kirab lengkap dengan alat musik mengiringi perjalanan rombongan.
Setibanya di Istana Negara, prosesi berawal dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Berlanjut dengan pembacaan Surat Keputusan Presiden Nomor 49/P Tahun 2019. Acara lalu berlanjut dengan pengambilan sumpah jabatan.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur, sebagai wakil gubernur, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa," kata Arinal dan Nunik mengikuti perkataan Presiden Jokowi.
Arinal-Nunik lalu menandatangani berita acara pelantikan.
Sebagai penutup, Presiden Jokowi dan seluruh tamu undangan menyalami dan memberikan ucapan selamat kepada Arinal-Nunik.
Selain Jokowi-JK dan Mendagri Tjahjo, hadir Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Zulkifli Hasan.
Tampak pula Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Oesman Sapta Odang, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, dan beberapa menteri Kabinet Kerja.
Mendagri Tjahjo mengucapkan selamat kepada Arinal-Nunik atas pelantikan tersebut.
"Selamat atas pelantikannya. Semoga mengemban amanah sebaik-baiknya," kata Tjahjo merujuk siaran pers Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar.
• Sah, Arinal-Nunik Dilantik Jadi Gubernur-Wakil Gubernur Lampung Periode 2019-2024
Combro Istana
Beberapa pejabat forum komunikasi pimpinan daerah turut menghadiri acara pelantikan Arinal-Nunik di Istana Negara.
Termasuk komisioner penyelenggara dan pengawas pemilu, yakni Ketua Komisi Pemilihan Umum Lampung Nanang Trenggono dan Ketua Badan Pengawas Pemilu Fatikhatul Khoiriyah.
Dalam acara tersebut, Nanang dan Khoir sempat mencicipi sajian makanan dan minuman di Istana Negara.
Di antara sejumlah menu, keduanya terkesan dengan makanan combro.
Menu beragam jenis tersaji sekitar pukul 11.00 WIB setelah acara pelantikan yang berlangsung satu jam rampung.
Sebelumnya, ada sesi salam-salaman dan foto-foto sejumlah pejabat forum komunikasi pimpinan daerah.
“Setelah pelantikan, salam-salaman, dan foto-foto, protokol Istana mempersilakan menikmati makanan ringan khas nusantara, jajanan pasar. Ada kue lapis, combro, getuk berbagai jenis, ketak hitam, singkong goreng, serabi, dan lain-lain. Pilihan menunya bagus,” ungkap Nanang.
"Yang enak itu combronya, sama kue lapis. Saya ambil dua (makanan) itu yang paling banyak. Aromanya pedas, enak. Yang bikin combronya pintar, enak,” pujinya.
Minuman yang tersaji pun, menurut Nanang, nikmat dan menggugah selera. Mulai dari es dawet hingga wedang jahe.
"Wedang jahenya nggak pedas banget. Paslah pokoknya," kata Nanang.
Ia sedikit menyesal karena tidak sempat mengabadikan menu Istana Negara tersebut karena terlalu menikmati.
“Sayang saya lupa motret getuk sama combronya. Saya lupa saking menikmati makanannya,” ujar Nanang.
Senada, Khoir juga terkesan dengan menu makanan ringan khas nusantara yang tersaji di Istana Negara setelah pelantikan Arinal-Nunik.
Seperti Nanang, Khoir juga sangat menikmati beberapa jenis makanan, satu di antaranya combro.
“Combro sama getuk tadi. Plus cendol. Uenakkk,” katanya.
Berbeda dengan Nanang yang tak sempat mengabadikan menu Istana Negara, Khoir tak lupa memotret beberapa jenis makanan yang tersaji. Ia bahkan membagikan dalam status media sosial Instagram-nya.
• Tiga Kadis Era Gubernur Ridho Ini Kirim Karangan Bunga Ucapan Selamat di Kediaman Arinal
Sambangi KPK
Setelah acara pelantikan berakhir, Arinal-Nunik diajak Mendagri Tjahjo Kumolo menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Turut serta dua pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih lainnya yang sudah dilantik. Masing-masing Gubernur-Wagub Maluku Murad Ismail-Barnabas Orno serta Gubernur-Wagub Maluku Utara Abdul Gani Kasuba-Al Yasin Ali.
Dalam kunjungan ke KPK, Arinal-Nunik dan dua pasangan lainnya berdiskusi seputar pencegahan korupsi.
Tjahjo pun berharap seluruh kepala daerah di Indonesia memiliki visi yang sama dalam pencegahan korupsi di setiap daerahnya.
"Hari ini pelantikan gubernur dan wakil gubernur terakhir hasil pilkada, yaitu Lampung. Seperti biasa, setelah pelantikan, kami ajak ke KPK untuk berdiskusi dan berdialog yang berkaitan dengan strategi pencegahan korupsi dan hal-hal yang mungkin ada masukan dari KPK," jelas Tjahjo di Gedung Merah Putih KPK.
"Karena harinya (pelantikan) berbeda antara Maluku dan Maluku Utara, maka harinya (kunjungan ke KPK) digabung. Sesudah dilantik, langsung dibawa ke KPK, berdialog, berdiskusi," imbuh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. (Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah/Beni Yulianto/Kompas.com)