Kisah Pelarian Prada DP Mutilasi Kasir Indomaret Vera Oktaria, Cari Tempat Sembunyi Saat ke Lampung

Kisah pelarian Prada DP atau Deri Permana, anggota TNI yang diduga pelaku pembunuhan kasir Indomaret vera Oktaria.

Editor: Andi Asmadi
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Tersangka Prada DP pelaku mutilasi Vera yang tertunduk lesu saat digiring PM di Markas Danpomdam II Sriwijaya Palembang, Jumat (14/6/2019). Prada DP Pembunuh Kasir Indomaret Vera Oktaria, Cari Tempat Sembunyi Saat ke Lampung. 

Kisah Pelarian Prada DP Pembunuh Kasir Indomaret Vera Oktaria, Cari Tempat Sembunyi Saat ke Lampung

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Begini kisah pelarian Prada Deri Permana atau DP, anggota TNI yang diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap kasir minimarket Indomaret Vera Oktaria.

Pasukan gabungan dari Den Intel Kodam II Sriwijaya dan Denpom II/4 menangkap Prada Deri Permana di Padepokan Monghiang yang dipimpin Abuya Haji Sar'i di Serang Banten, Kamis (13/6/2019).

Prada DP diduga memutilasi Fera Oktaria (20) di Sungai Lilin Musi Banyuasin beberapa waktu lalu.

Kepastian penangkapan Prada DP terungkap pada rilis yang digelar di Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka, Jumat (14/6/2019).

Prada DP Mengaku Masih Sayang, Ambil Gergaji tapi Batal Mutilasi Kasir Indomaret Vera Oktaria

Prada DP Menyamar Jadi Kuli Bangunan, Jejak Terduga Mutilasi Kasir Indomaret Vera Oktaria Terendus

Ancaman Anggota TNI yang Mutilasi Kasir Indomaret Vera Oktaria: Kubunuh daripada Jatuh ke Cowok Lain

"Yang bersangkutan, pada tanggal 8 Mei meninggalkan penginapan Sahabat Mulia Sungai Lilin dan langsung menuju Lampung dengan menggunakan bus," ucap Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan, didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II Sriwijaya Kol Inf Safta F.

Namun di tengah perjalanan menuju Lampung, dia sempat berbincang dengan penumpang di sebelahnya dan mengatakan kalau ingin mempelajari agama lebih mendalam.

Sesampainya di padepokan di Banten, kehadiran Deri langsung disambut baik oleh Abuya Haji Sar'i sebagai pemimpin padepokan.

"Pemimpin padepokan tersebut tidak tahu kalau orang itu selama ini kita cari-cari," ucap Kapendam Kolonel Djohan Darmawan.

Terhitung sejak kasus ini terjadi, pihak Kodam II Sriwijaya terus melakukan pengejaran. Termasuk dengan mengumpulkan informasi dari keluarga Vera dan Deri.

"Kita tracking dan akhirnya kita mendapat informasi bahwa Deri ada komunikasi dengan bibinya. Inilah yang menjadi awal mengungkap kasus ini," kata kapendam.

"Kami terus berupaya melakukan penangkapan terhadap saudara Deri berkat upaya dari petugas dari kodam II Sriwijaya," tuturnya.

Saat diamankan, sama sekali tidak ada perlawanan dari Deri.

"Atas perintah Pangdam, Deri segera kita bawa ke Palembang untuk segera diproses," ujarnya.

Untuk sementara, Deri ditahan di sel Mako Pomdam II Sriwijaya jalan Merdeka.

Prada DP sendiri sempat dimunculkan sebelum akhirnya dibawa masuk kembali.

Tampak penampilan wajah Prada DP Terduga pembunuhan Vera Oktaria terlihat segar dan bugar.

Ibu Fadel Islami Disebut Lebih Muda dari Menantu, Ini Penampakan Mertua Muzdalifah yang Modis & Gaul

WhatsApp (WA) Diblokir pada Jumat 14 Juni 2019? Berikut Penjelasan Kominfo

Ada Suaranya, Video Sejoli Berseragam SMK Berhubungan Intim di Kelas Viral di WhatsApp

Gara-gara Vera Oktaria Mengaku Hamil dan Minta Dinikahi

Motif pembunuhan Vera oleh Prada DP akhirnya terungkap setelah pelaku ditangkap di padepokan Banten.

Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM, Donald Siagian, mengatakan dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu dilatar belakangi Vera meminta kepada Prada DP untuk segera dinikahi.

Desakan itu, menurut Donald membuat Prada DP menjadi emosi dan membunuh Vera ketika sedang berada di salah satu penginapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku. Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald, Jumat (14/6/2019).

Donald menerangkan, keributan di dalam kamar akhirnya terjadi antara pelaku dan korban.

Prada DP pun membekap Vera hingga meninggal.

"Keributan itu kira-kira 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal. Lalu pelaku ingin menghilangkan jejaknya dengan cara mutilasi," ujarnya.

Meskipun demikian, Donald mengaku akan masih tetap melakukan penyelidikan dengan menggali keterangan dari Prada DP serta para saksi di lokasi kejadian.

"Tapi itu penelitian sementara, belum ada keterlibatan orang lain, tapi nanti ada pengembangan, saksi juga akan dimintai keterangan lagi," jelasnya.

Pria Tewas Tertindih 2 Karung Kopi di Lampung, Sebelumnya Pria Tewas Tertimpa Ban Saat Minum Kopi

Kena Prank, Anang Hermansyah Teriak Bunuh Berulang Kali. Aurel: Ya Kena Lagi

Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2019 Digelar di MK, Alasan Prabowo-Sandi Tak Hadir, di Mana Jokowi?

Awal Kejadian

Jasad Vera Oktaria, ditemukan dalam kondisi dimutilasi di dalam kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

1. Kronologi penemuan mayat

Dikutip dari TribunSumsel, kabar penemuan mayat korban mutilasi ini awalnya tersebar luas di jejaring sosial Facebook.

"Telah di temukan korban mutilasi di penginapan SAHABAT MULYA, simpang Hindoli sungai lilin

di perkirakan korban sudah ada 5 hari di dalam koper di sebuah kamar,

saat ini masih dalam penyelidikan apa motif pelaku melakukan tindak kriminal tersebut, himbauan kepada warga agar lebih berhati2 dalam berteman dgn org yg baru dikenal," begitu isi pesan yang beredar luas di Facebook.

Dijelaskan, korban ditemukan dalam kondisi tubuh termutilasi di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Penemuan mayar ini berawal dari kecurigaan seorang pengurus penginapan, Nurdin bin Arsan.

Pada Kamis (9/5/19), sekitar pukul 13.00 WIB, Arsan tengah membersihkan lokasi penginapan.

Saat tengah menyapu, Arsan sesekali mencium bau menyengat yang bersumber dari kamar 06 penginapan tersebut.

Merasa curiga, Arsan langsung mengetuk pintu kamar dan mencoba untuk membuka pintu tersebut.

Sayang, tidak ada respons dari penghuni kamar.

Karena mengira tak ada hal yang terjadi, Arsan hanya menghubungi orang tuanya untuk menanyakan keberadaan tamu di kamar 06 itu yang tidak kunjung kembali setelah membawa kunci kamarnya.

"Saya curiga waktu saya bersihkan lantai mencium bau busuk, nah baru besoknya (hari ini) bau busuk itu semakin kuat langsung saya hubungi Polsek Sungai Lilin."

"Setelah pihak polsek Sungai lilin datang, kamar tersebut baru di buka. Ditemukan sesosok wanita di atas ranjang dalam keadaan tanpa busana dengan kondisi tangan terpotong jenazah membengkak ditutupi dengan selimut," ujar Arsan.

Dijelaskannya, tamu yang terdaftar memesan kamar 06 itu adalah Doni yang mengaku beralamat di Karang Agung.

Ia tak menyertakan KTP saat memesan kamar tersebut.

"Tamu itu datang ke penginapan 2 orang laki-laki dan perempuan tanpa identitas datang ke penginapan pada Selasa (7/5/19) sekitar pukul 22.00 WIB, mereka membawa 1 koper warna hitam,"ungkapnya.

Pada hari Rabu (9/5/19) sekitar pukul 09.00 WIB tamu laki-laki penghuni kamar 06 terlihat keluar sambil menelepon bertanya tentang masalah harga sewa speed.

"Pada sore harinya pukul 17.00 WIB terlihat oleh orang tua saya Murniati bahwa laki-laki tersebut kembali ke penginapan dengan membawa masuk kembali 1 unit koper lagi dari luar."

"Setelah terlihat beberapa kali tersebut laki-laki penginap itu tidak kelihatan lagi pada Kamis,"jelasnya.

Sementara berdasarkan keterangan dari pihak Polsek Sungai Lilin, saat pihaknya datang dan membuka kamar, mayat tersebut sudah tergeletak di atas ranjang dalam keadaan tidak mengenakan busana dan kondisi tangan sudah terpotong.

Mayat tersebut disembunyikan di springbed dan sduah dalam keadaan membusuk lantaran diduga telah meninggal lebih dari tiga hari.

2. Identitas korban

Saat ditemukan, tak ditemukan adanya identitas yang menandakan korban.

Yang diketahui hanya mayat tersebut berjenis kelamin wanita.

Polisi yang seusai penemuan terus melakukan identifikasi korban, lantas mendapati bahwa wanita tersebut bernama Vera Oktaria (20), seorang warga 16 Ulu Palembang.

Vera merupakan karyawan Indomaret yang baru bekerja selama satu minggu.

Vera dikabarkan hilang sejak Rabu (7/5/2019) dan tidak pernah pulang ke rumah lagi.

Kepala toko yang menjadi rekan kerja Vera, Arina menyebutkan, pertemuan terakhirnya dengan Vera adalah saat sang kariawannya itu pamit untuk pulang.

"Kebetulan saat terakhir ketemu saya shift sore sedangkan Vera shift pagi jadi kami sempat ketemu, dia juga biasanya kalau pulang kerja naik motor sendiri," ujar Arina

Arina menjelaskan, ibu korban juga sempat datang malam hari menanyakan keberadaan Vera.

Namun, sampai esok harinya Vera diketahui mulai tidak masuk kerja.

3. Tak banyak barang bukti

Dijelaskan Kapolres Muba AKBP Andes Purwanti didampingi Kasat Reskrim AKP Deli Haris saat ditemui di Kamar Mayat RS Bhayangkara Palembang, barang bukti tidak banyak ditemukan di lokasi kejadian.

Terlebih, tidak ditemukan juga pakaian yang digunakan korban.

"Di lokasi kejadian, hanya ditemukan tas koper warna hitam. Di lokasi sama sekali tidak ditemukan barang bukti lainnya," ujarnya.

Mengutip Kompas.com, Jumat (10/5/2019), Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi menjelaskan bahwa beberapa saksi terkait kejadian tersebut sudah diperiksa.

Prada DP pelaku pembunuhan Vera Oktaria ketika berada di Denpom II Sriwijaya, Palembang, Jumat (14/6/2019).
Prada DP pelaku pembunuhan Vera Oktaria ketika berada di Denpom II Sriwijaya, Palembang, Jumat (14/6/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

4. Diduga akan Dibakar

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian, ditemukan barang bukti minyak tanah, obat nyamuk dan korek di dalam kamar.

Hal ini menimbulkan dugaan bahwa korban hendak dibakar oleh pelaku.

"Diduga, pelaku ini mau membakar kamar dengan membuat timer menggunakan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk," ujar Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Yustan Alviani ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Jumat (10/5/2019).

Pentol korek yang ditempelkan di obat nyamuk, diduga sebagai timer.

"Tetapi ternyata, obat nyamuknya padam. Sehingga tidak sempat membakar pentol korek api yang menjadi pemicu api untuk membakar tempat tidur," ungkapnya.

Liburan Sendiri ke Paris, Artis Ayu Ting Ting Sempatkan Video Call dengan Sang Bunda: Love Ibu

Pembunuhan Keji

Pembunuhan keji yang terjadi kepada Vera Oktaria menimbulkan luka yang mendalam bagi Tini, ibunda Vera.

Bagaimana tidak, anak yang dikasihinya selama ini telah meninggal secara mengenaskan.

Terduga pelakunya tak lain adalah kekasih korban sendiri Prada DP yang dipacari sejak lama.

Tini Ibunda Vera tidak terima atas perlakuan tersangka yang dengan teganya menghabisi nyawa anaknya tersebut.

"Saya menginginkan tersangka dihukum setimpal dengan perbuatannya, minimal nyawa dibalas nyawa," ujarnya.

Apalagi dia sudah tega membunuh anak saya tanpa ampun, dan tekstruktur seperti itu.

"Memang sangat sadis cara dia membunuh anak saya ditambah lagi dia melarikan diri membuat keluarga geram," ungkap Tini.

Tetapi keluarga mempercayakan semuanya dengan pihak yang berwajib.

"Insya allah kami percayakan dengan pihak berwajib apapun hukuman yang pantas diterima Prada DP," kata Tini.

Foto Wajah Prada DP Pasca Ditangkap

Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria (Tribunsumsel.com/M Fajri)
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria (Tribunsumsel.com/M Fajri)
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria (Tribunsumsel.com/M Fajri)
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria
Tersangka Prada DP Terduga Pembunuhan Vera Oktaria (Tribunsumsel.com/Abriansyah Liberto)

Kakak Kandung Vera Mimpi Ini

Terhitung hingga ditangkap, Prada DP sudah bersembunyi dari pihak berwajib selama 40 hari lebih.

Kabar ditangkapnya Prada DP latnas membuat keluarga sangat bersyukur karena sebentar lagi kebenaran akan terbongkar.

Selain ibunda korban, kakak korban yang bernama Rini juga sangat terpukul atas kejadian yang menimpa adiknya.

Sebagai seorang kakak wajar jika Rini mengaku sangat sedih juga mengalami trauma, dan tertangkapnya DP membuat mereka lega sekaligus semakin mengingat Vera.

"Saya benar-benar merasa sedih dan terpukul, kami semua lega tahu DP ditangkap tapi saat pertama kali mendengar kabar tersebut langsung sontak saja lega dan juga teringat Vera,"Ucap Rini.

Rini juga menuturkan sebelum DP tertangkap, Rini beberapa kali didatangi oleh Vera dimimpinya.

Sinopsis Sinetron Cinta Buta Episode 154 Sabtu 8 Juni 2019 SCTV, Debby Ketahui Kebohongan Suaminya

"Belakangan ini beberapa kali lihat Vera dimimpiku, mungkin selain meminta do'a Vera memberi isyarat ke kami tentang akan tertangkapnya DP,"

"Insya allah pihak keluarga akan menggelar doa dirumah karena memang menjelang 40 harian Almarhumah," ujar Rini.

Dp pria yang diduga Kuat Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria
Dp pria yang diduga Kuat Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria (Kolase Tribunstyle)

Dalam informasi yang tersebar di kalangan media, Prada DP ditangkap di Serang Banten oleh Timsus Denintel Dam II/ SWJ.

Pimpinan Kapten Inf Rizal Rolip dengan 3 orang anggota Serma Muhlisin, Serka Indarwadi, Serka Kemas Darojat, dari Kodam Mayor Indo Jabatan Pabanda Pam

Atas info dari bibik Elsa alamat Betung Banyuasin bahwa keberadaan DP ada di kab Serang Banten, ljt Timsus mengejar ke Serang tempat persembunyian Dp,

DP berhasil di amankan, sekarang sdh di bawa lewat darat masi dalam perjalanan di feri akan sandar di pelabuhan Bakauheni lampung menuju ke palembang

Suhartini (50) saat berada di kamar almarhum anaknya Vera Oktaria, Rabu (29/5/2019)
Suhartini (50) saat berada di kamar almarhum anaknya Vera Oktaria, Rabu (29/5/2019) (TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI)

Berbagai cerita mengiringi kepergian Vera Oktaria yang ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di di kamar Penginapan Sahabat Mulia di Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Jumat (10/5/2019) lalu.

Berdasarkan penuturan orang terdekat Vera, gadis cantik ini kerap menjadi korban kekerasan dari Prada DP.

Padahal Vera merupakan bungsu dari empat bersaudara.

Dimana dua kakak kandungnya adalah laki-laki.

"Kami sama sekali tidak tahu kalau pacarnya itu suka kasar sama Vera. Kalau kami tahu, tidak mungkin kami biarkan mereka pacaran,"ujar Hermawan Saputra (31) kakak kandung Vera pada Tribunsumsel.com, Sabtu (18/5/2019).

Hermawan mengatakan, Prada DP selalu bersikap sopan saat di depannya.

Dia juga mengaku tidak pernah mendengar keluhan Vera mengenai pacarnya.

"Kami semua bekerja, jadi sibuk masing-masing. Selain itu memang kami tidak pernah melihat hal yang aneh-aneh"

"Vera juga tidak cerita apa-apa. Kalau kami tahu, sebagai kakak tidak mungkin Vera tidak kami lindungi,"ujarnya.

Kini pencarian terhadap Prada DP masih dilakukan.

Sama seperti anggota keluarganya yang lain, Hermawan juga berharap agar kasus ini cepat terselesaikan.

"Kami ingin keadilan, nyawa harus dibayar nyawa,"ungkapnya. (TribunWow.com/Kompas.com/Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di tribunsumsel.com dengan judul "Inilah Kisah pelarian Prada DP Usai Memutilasi Vera Oktaria: Sembunyi di Padempokan Mohiang Banten"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved