Tribun Tulangbawang
Triwulan I Tahun 2019, Tercatat 11 Warga Tuba Positif HIV
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tulangbawang mencatat hingga triwulan pertama tahun 2019 sebanyak 11 orang di wilayah setempat positif HIV.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tulangbawang mencatat hingga triwulan pertama tahun 2019 sebanyak 11 orang di wilayah setempat positif terjangkit penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Plt Kepala Diskes Tulangbawang Fatoni, didampingi Kabid Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Feriyani Sa’id, mengatakan bahwa data 11 orang yang positif HIV ini didapat dari 18 Puskesmas dan 3 rumah Sakit yang ada di Tuba.
"Ini berdasarkan laporan per triwulan," terang Fatoni, Jumat (05/07).
“Dari Puskesmas Menggala ada, tapi yang banyak itu dari Puskesmas Tuba 1 Unit II, lalu Dente Teladas," bebernya.
Meski demikian, Diskes Tuba enggan membeberkan identitas lengkap orang yang terkena HIV ini.
"Ini untuk menjaga agar para pengidap penyakit mematikan ini tidak dikucilkan dari keluarga dan lingkungannya," paparnya.
Sementara untuk melakukan pencegahan agar penyakit HIV ini tidak meluas, pihaknya telah melaksanakan penyuluhan.
Baik itu ke sekolah-sekolah, lembaga pemasyarakatan (rutan), lalu juga bekerjasama dengan Polres, Koramil dan instansi lainnya.
“Kita sosialisasikan tentang bahaya pergaulan seks bebas, lalu juga tentang ciri-ciri gejala penyakit HIV," terang Fatoni.
Dia menyebut, ciri-ciri awal orang yang terjangkit HIV mirip dengan TBC, yakni batuk berdahak yang lebih dari 2 minggu disertai dengan berat badan menurun atau kurus.
Kemudian nafsu makan hilang, sesak nafas dan lain sebagainya,"
"Kalau sudah jadi Aids baru ketahuan, itu jaraknya 5 tahun sama seperi TBC,” papar dia.
• Sriwijaya Air Pemenang Tender Transit Haji Lampung, Siap Angkut 7.445 Jamaah
Penderita HIV yang berlanjut ke AIDS biasa matinya karena komplikasi penyakit.
Dan HIV menularnya melalui cairan, jarum suntik, transpusi darah, air susu ibu, serta berhubung badan dengan penderita HIV.
Karenanya, Diskes Tuba gencar mensosialisasikan ke tempat hiburan malam melalui tes dari Puskesmas diwilayah masing masing akan bahaya HIV AIDS
"Kita sudah menjalin komunikasi dengan kelompok resiko tinggi, itu disana banyak perkumpulan orang – orang gay homo, ketika ada anggota yang kena wajib dipisah,” terangnya.
Karena penyakit TBC gejalanya hampir sama dan berkaitan dengan HIV, maka Dinas Kesehatan juga rutin mendata para penderita TBC.
Berdasarkan data Diskes, kasus penderita TBC tahun 2018 triwulan 1 berjumlah sebanyak 239 jiwa, sementara pada tahun 2019 triwulan 1 mencapai 182 Kasus.
Data yang didapat ini dari laporan 18 Puskesmas, 1 Rumah Sakit Daerah, dan 2 Rumah Sakit Swasta.
Sehingga belum dapat dipastikan apakah masih ada penderita TBC atau HIV di Kabupaten Tulangbawang.
Ini mengingat terkadang penderita malu dan malas untuk berobat.
“Semua pasien TBC wajib kita screening HIV, dan jika kita temukan, biasanya kita anjurkan pengobatan ke Rumah Sakit Abdul Muluk, karena disana ada spesialisnya. Untuk kasus terparah pernah ditemukan diwilayah Puskesmas Tuba 1 Unit II, yaitu satu keluarga ayah ibu dan kedua anaknya meninggal dunia akibat HIV,” ucap Fatoni.
Mengingat bahayanya penyakit ini, masyarakat diharapkan dapat menghindari perilaku hidup tidak sehat.
Tidak melakukan hubungan seks bebas dan memulai dari diri sendiri sebagai individu untuk berperilaku hidup sehat.
(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)