Permainan keras diterima Egy Maulana Vikri saat melakoni debutnya sebagai starter untuk Lechia Gdansk di Liga Polandia.
Egy Maulana Vikridipercaya turun sejak menit pertama saatLechia Gdanskmenjamu Wisla Krakow di Stadion Energa dalam pekan keduaLiga Polandia2019-2020, Minggu (28/7/2019).
Pemuda berusia 19 tahun itu diplot sebagai penyerang sayap kanan dalam formasi 4-3-3.
Kehadiran sang wonderkid Indonesia mampu merepotkan barisan pertahanan lawan.
Ada satu momen ketika Egy berhasil melakukannutmegalias 'ngolongin' pemain Krakow sekaligus bek senior timnas Polandia, Maciej Sadlok.
Egy bahkan harus dihentikan secara kasar oleh Sadlok dengan sebuah pukulan di wajah.
Jelas saja wasit langsung memberikan tendangan bebas untuk kubu tuan rumah.
Maciej Sadlok juga mendapat kartu kuning akibat pelanggaran terhadap pemain jebolan Sekolah Khusus Olahraga Ragunan itu.
Egy Maulana Vikri tampil selama 45 menit dalam pertandingan Lechia Gdansk vs Wisla Krakow.
Dia ditarik keluar oleh pelatih Lechia Gdansk, Piotr Stokowiec, saat babak kedua akan dimulai.
Lechia Gdansk sendiri harus puas berbagi poin dengan Wisla Krakow setelah mengakhir laga dengan skor 0-0.
Hasil ini membuat Lechia bertengger di peringkat 10 klasemen sementara Liga Polandia dengan koleksi dua poin.
SosokEgy Maulana VikriAsal Medan, Pemain Indonesia Pertama di Kompetisi Liga Eropa
Inilah sosok Egy Maulana Vikri, kelahiran Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 07-07-2000, yang menorehkan sejarah bagi Indonesia khususnya warga Sumut yang pertama bermain di Liga Eropa.
Egy Maulana Vikrimencatatkan sejarah dalam persepakbolaan Indonesia.
Egy baru saja terpilih masuk skuad Lechia Gdansk untuk kualifikasi Liga Europa melawan klub Denmark, Brondby.
Dikutip dari AFC, Egy menjadi pemain Indonesia pertama dalam sejarah yang masuk skuad untuk Liga Europa.
Itu artinya, pemain-pemain Indonesia terdahulu yang pernah bermain di Eropa belum pernah melakukannya.
Untuk diketahui, Liga Europa bergulir sejak 2009-2010.
Sebelum itu, kompetisi klub kasta kedua di Eropa tersebut bernama Piala UEFA.
Lechia Gdanks tampil di pentas Liga Europa dengan status sebagai juara Piala Polandia musim 2018-2019.
Egy Maulana Vikri berfoto bersama trofi Liga Polandia, Kamis (2/5/2019). (Instagram Egy Maulana Vikri)
Juara Piala Polandia adalah salah satu gelar yang diraih Lechia Gdansk musim lalu.
Selain Piala Polandia, Lechia Gdansk juga meraih juara Piala Super Polandia.
Pertemuan Lechia Gdansk vs Brondby terjadi pada babak kedua Kualifikasi Liga Europa.
Lechia akan menjadi tuan rumah lebih dulu pada Kamis (25/7/2019) atau Jumat dini hari WIB.
Kedua tim akan bertarung kembali di kandang Brondby, Kamis (1/8/2019) atau Jumat dini hari WIB.
Jika berhasil melewati hadangan Brondby, Lechia Gdanks akan ditantang wakil Portugal, SC Braga.
Bila berhasil mengalahkan Braga, barulah Lechia Gdanks berhaak tampil dalam fase grup.
Braga adalah finalis Liga Europa musim 2010-2011.
Saat tampil dalam laga final, Braga dikalahkan rival senegaranya, FC Porto, dengan skor 0-1.
Untuk musim ini, Braga langsung ke babak ketiga kualifikasi Liga Europa karena peringkat koefisien Portugal di level Eropa.
Sekilas BiodataEgy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri adalah pemain Sepak bola Indonesia yang lahir di Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 7 Juli 2000.
Egy Maulana Berkiprah di Timnas Indonesia di bawah asuhan Pelatih Indra Sjafri.
Kehadiran Egy dengan tinggi postur tubuh 165 cm mampu membuat pengaruh besar bagi kemenangan Timnas Indonesia U-19 di berbagai Kompetisi.
Egy Maulana mulai berkarir di ajang Sepak Bola Tingkat Profesional "SSB Tasbi Medan" di tahun 2012.
Pada ajang Kejuaraan Grassroots Indonesian U-12 yang di adakan pada tahun 2012 di mana ia menjadi pencetak gol terbanyak dan membawa tim yang ia Keluar Sebagai juara 1.
Setelah itu Egy menimbah ilmu sepak bola di sekolah "Diklat Ragunan" pada tahun 2013 sampai 2017.
Bukan yang Pertama
Namun, Egy bukan pemain Indonesia pertama yang tampil di kompetisi antarklub Eropa.
Jauh sebelumnya ada nama Kurniawan Dwi Yulianto.
Hal tersebut tercatat dalam sebuah artikel dengan judul Which Asian stars have played the most UEFA games? di situs resmi UEFA.
Kurniawan tercatat tampil satu kali di kompetisi antarklub Eropa bersama Luzern.
Berdasarkan informasi dariTransfermarkt, Kurniawan tampil memperkuat FC Luzern.
Saat itu, FC Luzern melawan Rudar Velenje di ajang UEFA Intertoto Cup.
Dalam laga yang digelar pada 22 Juli 1995 tersebut, Kurniawan baru tampil pada menit ke-64 untuk menggantikan Adalbert Koch.
Pertandingan tersebut kemudian berakhir imbang 1-1.
"Iyah waktu itu main di Intertoto untuk kualifikasi UEFA. Seingatku lawan Tottenham. Cuma lupa," kata Kurniawan kepadaKompas.com, Rabu (24/7/2019).
Dalam kesempatan itu, Kurniawan menyelipkan harapan untukEgy Maulana Vikri.
"Do the best," kata Kurniawan.
Liga Europa baru mulai pada musim 2009-2010. Sebelum itu, kompetisi kasta kedua klub Eropa bernama Piala UEFA.
Pada 1990-an, salah satu ajang untuk lolos ke Piala UEFA adalah Piala Intertoto.
Berbeda dengan Nasib Firza Andika
Sementara, nasib Firza Andika bersama klub asal Belgia, AFC Tubize, mengalami ketidakjelasan.
Bahkan, dikabarkan baru-baru ini AFC Tubize mendepak Firza Andika.
Dalam instastorynya, Firza Andika sepertinya belum bergabung bersama AFC Tubize.
Firza Andika sepertinya masih berada di Indonesia dan belum juga bergabung dengan klub yang musim lalu terdegradasi ke divisi amatir Liga Belgia itu.
MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Firza Andika mengenakan nomor punggung 38 bersama AFC Tubize.
Pada pemberitaan yang BolaSport.com kutip dari Tempo, pemain timnas U-23 Indonesia itu tidak diperpanjang kontraknya oleh AFC Tubize karena permasalahan dengan pihak sponsor, sejak 1 Juli 2019.
General Manajer AFC Tubize, Josselin Croise, menjelaskan sponsor Firza Andika belum memenuhi kewajibannya.
"Kami mengontrak Firza Andika karena melihat potensinya dan kami punya rencana terhadapnya," kata Josselin Croise.
"Pada saat itu (Josselin Croise menyebutkan identitas sponsor) mereka bersedia menjadi sponsor sang pemain," ucap Josselin Croise menambahkan.
Firza Andika didatangkan AFC Tubize pada awal musim 2019.
Pemain yang bergabung dengan AFC Tubize U-18 itu direkrut selama dua musim ke depan sampai 2021.
Dalam laman transfermarkt, Firza Andika sudah berstatus tanpa klub.
Padahal jika dihitung, eks pemain PSMS Medan itu baru enam bulan bergabung bersama AFC Tubize.
"Kami mencamtumkan produk mereka di kostum tim dan mengadakan konferensi pers di Jakarta, tetapi (pihak sponsor) belum membayar apapun dari kesepakatan tersebut," kata pria asal Prancis tersebut.
BolaSport.com sudah menghubungi Firza Andika untuk dimintai keterangan. Akan tetapi sampai saat ini belum ada balasan dari pemain berposisi bek kiri tersebut. (*)