PSK Online Anak Ditawarkan lewat Facebook, Selalu Berpindah-pindah Kamar

PSK Online Anak Ditawarkan lewat Facebook, Selalu Berpindah-pindah Kamar

Editor: wakos reza gautama
ist
Ilustrasi - PSK Online 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - PSK Online Anak Ditawarkan lewat Facebook, Selalu Berpindah Kamar.

Fenomena pekerja seks komersial (PSK) online makin menjamur di tengah era digital.

Para PSK kini tidak lagi menjajakan jasanya secara offline namun sudah online.

Para PSK memanfaatkan pesatnya penggunaan media sosial untuk menjaring pelanggan. 

Para PSK online ini ada yang bekerja secara individu ada juga yang diorganisir muncikari. 

Seperti yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur. 

Aparat kepolisian mengungkap kasus PSK online.

Polisi menangkap sang muncikari di sebuah hotel. 

Polrestabes Surabaya mengungkap prostitusi online yang melibatkan anak-anak.

Dalam kasus tersebut, pelaku menggunakan media sosial seperti Facebook untuk menawarkan perempuan di bawah umur kepada pria hidung belang.

Pelaku yang bertindak sebagai mucikari itu adalah Timbul Utomo (47), warga Jalan Patemon Barat, Surabaya.

Pria asal Bojonegoro itu kini ditetapkan sebagai tersangka setelah unit Jatanras Polrestabes Surabaya menangkapnya di sebuah hotel di Jalan Kedungsari, Surabaya.

"Pelaku eksploitasi anak di bawah umur atau mucikari ini kami amankan di hotel Rabu 17 Juli 2019 dan ditetapkan tersangka," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, Minggu (28/7/2019).

Menurut AKBP Sudamiran, tersangka melakukan aksinya sejak 11 Juli 2019 di hotel tempat dia ditangkap.

Setiap harinya, anak di bawah umur yang dibawa tersangka selalu berpindah-pindah kamar.

"Tersangka check-in di sebuah hotel dan memesan dua kamar. Kamar itu untuk stand by perempuan bawah umur yang dijual ke pria hidung belang," ucap AKBP Sudamiran.

PSK Online Sebut Lebih Aman di Indekos, di Blitar Sewa Kosan Rp 10 Ribu per Jam Diduga buat Mesum

Dari hasil pemeriksaan, terdapat dua korban berinisial FS (15) dan FR (16) yang dibawa tersangka ke sebuah hotel.

Saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait pengungkapan kasus prostitusi online yang melibatkan anak-anak tersebut.

Dalam penangkapan mucikari itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu unit handphone merek Samsung, uang tunai Rp 130 ribu, 12 lembar pembayaran nota hotel atas nama tersangka dan dua kunci kamar hotel. 

Prostitusi Online di Metro Lampung

Bukan hanya di kota besar seperti Surabaya, yang marak prostitusi online dan seperti tidak habisnya. Juni silam, polisi membongkar kasus prostitusi online via WhatsApp di Metro, Lampung.

Reporter Tribunlampung.co.id yang kemudian melakukan liputan mendalam terkait prostitusi online di kota tersebut menemukan fakta lain.

Hal itu termasuk cara pekerja seks komersil atau PSK menggaet pelanggan.

Selama empat hari pada Juli 2019, reporter Tribunlampung.co.id menemukan bahwa aplikasi MiChat menjadi alat untuk transaksi esek-esek tersebut.

MiChat merupakan aplikasi pesan gratis berbasis lokasi, yang bisa membantu pengguna untuk menemukan teman-teman baru dan orang-orang di sekitar.

Pada umumnya, penggunaan MiChat bertujuan positif.

Tapi, ada beberapa pengguna yang memanfaatkan aplikasi ini untuk kepentingan negatif, antara lain praktik prostitusi online.

Hal itu satu di antaranya diungkapkan seorang pria bernama JT.

Ia mengaku, aplikasi MiChat merupakan cara komunikasi paling mudah dan aman dengan PSK dalam prostitusi online, termasuk di Metro, Lampung.

Menurutnya, fitur dalam aplikasi MiChat membuat ia mampu mengetahui lokasi lawan bicara.

Sehingga, ia bisa langsung terhubung dengan pengguna lainnya yang berada dalam satu wilayah.

Untuk mengetahui pengguna MiChat yang menjajakan diri, JT mengatakan, hal tersebut cukup mudah.

Biasanya, lanjut JT, ada kode dalam profil status pengguna.

Kode tersebut seperti BO, ST, LT, dan sebagainya.

"Kalau untuk harga variatif. Tapi, harga bersahabatlah, dan masih bisa nego juga."

"Tergantung komunikasi kita gimana. Bisa minta kirimin foto dulu, karena ada beberapa yang pake profilnya beda."

"Biar gak jebakan batman. Intinya sih mudah, karena kalau enggak cocok, tinggal ganti yang lain," urainya.

Reporter Tribunlampung.co.id kemudian mencoba menggunakan aplikasi MiChat untuk mengetahui keberadaan PSK dalam prostitusi online di Metro, Lampung.

Hal yang dikatakan JT ternyata benar adanya.

Di Indekos

Setelah mencoba mengajak berkomunikasi dengan PSK dalam prostitusi online lewat aplikasi MiChat, reporter Tribunlampung.co.id menemukan sejumlah fakta.

Seorang PSK mengaku mematok tarif sebesar Rp 400 ribu untuk sekali kencan.

Namun, tarif tersebut masih bisa turun.

"Bisa (turun tarif), Rp 350 ribu," katanya.

Adapun, lokasi pertemuan di indekos.

"Tempat di kos aku," ujarnya.

Selain indekos, ada juga PSK yang hanya bersedia melayani tamunya di hotel.

Adapun, tarif yang ditawarkan rata-rata berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu untuk sekali kencan.

Sementara untuk layanan lebih lama, mulai dari harga Rp 800 ribu hingga jutaan rupiah.

Hasil penelusuran reporter Tribunlampung.co.id, setidaknya ada 11 akun yang menawarkan jasa transaksi esek-esek yang terang-terangan di aplikasi MiChat di sekitar Taman Merdeka, Metro, Lampung.

Jumlah Pelanggan

Seorang PSK yang menggunakan aplikasi MiChat mengatakan, ia rata-rata melayani tiga orang sampai lima orang per hari.

"Paling banyak tuh pernah tujuh orang sehari. Cuma kalau sudah dapat lima, biasanya pelanggan yang lain aku cancel aja," katanya.

"Karena lumayan capek. Kalau harga sih minimal Rp 300 ribu untuk sekali yah, tapi lihat orang juga sih, kalau lebih dewasa Rp 400 ribu," paparnya.

Wanita tersebut mengaku memilih melayani tamunya di indekos.

Karena menurutnya, indekos jauh lebih aman dan hemat ketimbang hotel.

Para pelanggannya tidak lagi dibebankan harus membayar sewa tempat seperti hotel.

Namun demikian, rumah indekos nyaman bukan berarti.

Karena, dirinya pernah diangkut Satpol PP saat razia.

"Tapi tetap amanlah. Karena cuma didata saja. Habis itu pulang. Waktu itu pas lagi sama pelanggan juga, cuma ya gitu aja," imbuhnya.

Saat ditanya mengenai para pria hidung belang yang pernah memakai jasanya, ia tidak pernah mengusik pekerjaan atau latar belakang mereka.

Namun, ia menjelaskan, pelanggannya terdiri dari seluruh kalangan.

Hal itu mulai dari remaja, pelajar atau mahasiswa, hingga orang dewasa alias om-om.

Selama ini, ia hanya mau bertransaksi di rumah indekos yang ia siapkan.

Tapi, ada pengecualian khusus untuk pelanggan tetap.

"Enggak pernah tanya-tanya sih, yang penting saya ramah. Ada yang mau cerita dulu, ya kita dengar, ada yang mau langsung, ya kita ikutin."

"Ada sih yang aneh, minta macam-macam lah. Aku ikut sebisa mungkin, kalau masih normal ya, cuma kalau udah aneh betul, aku nggak mau," imbuhnya.

Perempuan berkulit kuning langsat ini menambahkan, dirinya bekerja sendiri tanpa mucikari.

"Aku sendiri. Cuma kalau tahu online ini, memang dari teman," tuturnya. (Tribunnews.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Prostitusi Online Libatkan Anak Bawah Umur Terbongkar, Menginap di Hotel dan Berpindah-pindah Kamar"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved