Datangi Lamban Sastra Isbedy, Ade Diberi Masukan Literasi Lampung
Anggota DPRD Lampung, Ade Utami Ibnu berkunjung ke Lamban Sastra yang dikelola Paus Sastra Lampung.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jelang agenda Politisi Baca Puisi “Membaca Kembali Indonesia” yang dihelat Lamban Sastra Isbedy, 3 Agustus 2019 mendatang, Anggota DPRD Lampung, Ade Utami Ibnu berkunjung ke Lamban Sastra yang dikelola Paus Sastra Lampung.
Sebagai Anggota DPRD Lampung terpilih 2019-2024 Dapil Kota Bandar Lampung, Ade meminta saran tentang upaya-upaya penting apa agar kedepan dunia literasi Lampung makin kuat dan kokoh serta Bandar Lampung menjadi Kota Literasi seperti halnya Barcelona dan kota-kota lainnya yang dinobatkan sebagai kota literasi oleh UNESCO.
Isbedy Setiawan mengatakan bahwa para pegiat literasi terutama dalam sastra penting disiapkan space khusus di salah satu ruangan dalam perpustakaan yang kini sedang dibangun Pemprov Lampung di jalan ZA Pagar Alam.
“Semua karya para sastrawan dan pegiat literasi Lampung perlu ada semacam galeri untuk memajang karya-karya mereka di salah satu sudut ruangan yang ada,” kata Paus Sastra Lampung ini.
Tentu saja ide tersebut disambut baik oleh Ade Utami Ibnu.
“Siap Bang Is, Insya Allah kita dorong bareng-bareng supaya ada ruang khusus untuk memajang karya sastra seniman dan pegiat literasi Lampung. Nanti ada galeri bang Is, galeri siapa lagi gitu pokoknya yang bergiat disastra dan literasi,” ungkap Ade.
Secara khusus, Isbedy Setiawan juga menyampaikan saran kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Lampung tentang pentingnya kelanjutan kegiatan seni dan budaya di keluarga besar PKS.
“PKS kan masih aktif bidang seni budaya, terakhir di PKS Kota Bandar Lampung ada cipta puisi tentang hari kemerdekaan, sebelumnya di DPW PKS Lampung ada gelar karya seni tentang Lampung dalam kacamata sastra, kenapa tidak dilanjutkan ada award atau penghargaan kepada para seniman dan pegiat literasi di Lampung?” kata Isbedy lagi.
Menurutnya hal ini menarik, ada partai yang menaruh perhatian besar pada dunia literasi dan seni bahkan memberikan penghargaan kepada para pegiatnya.
“Bidang Seni dan Budaya di PKS beserta kegiatannya lebih hidup, ditambah ada penghargaan dan perhatian, bagus, ” kata Isbedy.
(Tribunlampung.co.id/beni yulianto)